Nabi Sulaiman Mewarisi Kerajaan tapi Tidak Kekayaan Nabi Daud, Ini Penyebabnya

Rabu, 15 Desember 2021 - 15:29 WIB
وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ مِنَّا فَضْلًا ۖ يَا جِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ وَالطَّيْرَ ۖ وَأَلَنَّا لَهُ الْحَدِيدَ


Dan, sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud. Dan, Kami telah melunakkan besi untuknya.” ( QS Saba' : 10 ).

Kemajuan yang telah diperoleh Nabi Daud sudah barang tentu diwariskan kepada Nabi Sulaiman. Kekuatan militer yang canggih membuat Nabi Sulaiman memimpin kerajaan dengan bijaksana. Semua bentuk mukjizat yang telah ada pada Nabi Daud justru kian bertambah kuat pada era Nabi Sulaiman.



Doa Nabi Sulaiman

Nabi Sulaiman tidak merasa puas dengan sesuatu yang telah diwariskan oleh Nabi Daud. Ia ingin mendapatkan sesuatu yang lebih, sehingga dirinya berdoa kepada Allah SWT. Sesuatu yang lebih yang berbentuk kerajaan itu diminta oleh Nabi Sulaiman untuk menyebarkan kebenaran. Dalam doanya, Nabi Sulaiman berkata:

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ


“Ia berkata, Ya Tuhanku, ampunilah Aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku. Sesungguhnya, Engkaulah yang Maha Pemberi.” ( QS Shaad : 35 ).

Tidak ada seorang nabi yang berdoa kepada Allah SWT, kecuali doanya akan terkabulkan. Doa Nabi Sulaiman terkabul dengan mendapat kerajaan besar yang tidak akan pernah ada setelahnya.

Keinginan Nabi Sulaiman untuk mendapatkan kerajaan adalah keinginan seorang nabi yang pasti berkaitan dengan kebenaran. Nabi Sulaiman menginginkan kerajaan itu untuk memudahkan penyebaran dakwah di muka bumi.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Handlalah bin Ali bahwa Mihjan bin Al Adra' telah menceritakan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, lalu beliau mendapati seorang laki-laki membaca tasyahud seusai shalat yang mengucapkan: Allahumma inni as'aluka Ya Allah Al Ahad As Shamad alladzii lam yalid wa lam yuulad walam yakul lahuu kufuwan ahad antaghfira lii dzunuubi innaka antal ghafuurur rakhiim (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Dzat yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, semoga Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  Maka beliau bersabda: Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More