Nabi Sulaiman Mewarisi Kerajaan tapi Tidak Kekayaan Nabi Daud, Ini Penyebabnya

Rabu, 15 Desember 2021 - 15:29 WIB
Nabi Sulaiman as mewarisi kerajaan Nabi Daud as dengan tradisi militer yang kuat, namun tidak mewarisi kekayaannya. (Foto/Ilustrasi : Ist)
Nabi Sulaiman as mewarisi kerajaan Nabi Daud as dengan tradisi militer yang kuat, namun tidak mewarisi kekayaannya. Selain itu, Nabi Sulaiman mewarisi kenabian ayahandanya itu.



Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan Nabi Sulaiman mewarisi kerajaan dan kenabiannya, bukan mewarisi hartanya. "Karena seandainya Sulaiman mewarisi hartanya, tentulah tidak hanya khusus Sulaiman saja yang mewarisinya, melainkan anak-anak Nabi Daud yang lainnya pun ikut mewarisinya, karena sesungguhnya Nabi Daud mempunyai seratus orang istri," ujar Ibnu Katsir.

Dalam Al-Qur'an disebutkan:

وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ عِلْمًا ۖ وَقَالَا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَىٰ كَثِيرٍ مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ

وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُودَ ۖ وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِينُ


“Dan, sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman: dan keduanya mengucapkan, “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman. Dan, Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata, 'Hai manusia, Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala sesuatu." Sesungguhnya, (semua) ini benar-benar suatu karunia yang nyata.” ( QS an-Naml : 15-16).

Menurut Ibnu Katsir, sesungguhnya para nabi itu tidak diwarisi hartanya, seperti yang diberitakan oleh Rasulullah SAW melalui salah satu sabdanya yang mengatakan:

نَحْنُ مَعْشَرَ الْأَنْبِيَاءِ لَا نُوَرَّثُ، مَا تَرَكْنَاهُ صَدَقَةٌ


Kami para nabi, tidak diwarisi; semua yang kami tinggalkan adalah sedekah.

Buku "Cara Kaya Seperti Nabi Sulaiman" karya Ahmad Zainal Abidin juga menyebutkan dalam surat an-Naml ayat 15-16 tersebut, tampak jelas bahwa Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan dilengkapi dengan ilmu pengetahuan serta kitab Zabur yang telah diturunkan pada Nabi Daud.



Tradisi Militer

Kerajaan Nabi Daud as memiliki tradisi militer yang kuat. Nabi Daud pada mulanya adalah seorang penggembala kambing yang miskin, tapi berkat pertolongan Allah SWT, ia berubah menjadi komandan pasukan yang kuat dan pemimpin bijaksana yang disegani rakyatnya.

Tradisi militer pada era Nabi Daud sungguh sangat kuat. Pasukan Bani Israil yang pada mulanya lari terbirit-birit ketika berhadapan dengan musuh, menjadi pasukan yang sangat diperhitungkan semenjak dipimpin oleh Nabi Daud. Allah SWT berfirman:

وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ وَآتَيْنَاهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَابِ


Dan, Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.” ( QS Shaad : 20 ).

Dalam catatan sejarah, Nabi Daud selalu memenangkan setiap peperangan. Allah SWT selalu menolong rakyat Nabi Daud yang termasuk orang yang bertauhid dan menyerahkan diri pada-Nya.

Perlengkapan militer pada saat itu sudah canggih. Para militer sudah membuat baju besi. Baju besi yang digunakan berbeda dengan baju besi lain yang kaku dan akan mengganggu kebebasan dalam berperang. Baju besi militer Nabi Daud dan tentaranya ternyata baju besi yang ringan, sehingga tidak mengganggu pergerakan. Itulah keajaiban yang diberikan oleh Allah SWT pada Nabi Daud yang kemudian disebutkan dalam ayat berikut:

وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ مِنَّا فَضْلًا ۖ يَا جِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ وَالطَّيْرَ ۖ وَأَلَنَّا لَهُ الْحَدِيدَ


Dan, sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud. Dan, Kami telah melunakkan besi untuknya.” ( QS Saba' : 10 ).

Kemajuan yang telah diperoleh Nabi Daud sudah barang tentu diwariskan kepada Nabi Sulaiman. Kekuatan militer yang canggih membuat Nabi Sulaiman memimpin kerajaan dengan bijaksana. Semua bentuk mukjizat yang telah ada pada Nabi Daud justru kian bertambah kuat pada era Nabi Sulaiman.



Doa Nabi Sulaiman

Nabi Sulaiman tidak merasa puas dengan sesuatu yang telah diwariskan oleh Nabi Daud. Ia ingin mendapatkan sesuatu yang lebih, sehingga dirinya berdoa kepada Allah SWT. Sesuatu yang lebih yang berbentuk kerajaan itu diminta oleh Nabi Sulaiman untuk menyebarkan kebenaran. Dalam doanya, Nabi Sulaiman berkata:

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ


“Ia berkata, Ya Tuhanku, ampunilah Aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku. Sesungguhnya, Engkaulah yang Maha Pemberi.” ( QS Shaad : 35 ).

Tidak ada seorang nabi yang berdoa kepada Allah SWT, kecuali doanya akan terkabulkan. Doa Nabi Sulaiman terkabul dengan mendapat kerajaan besar yang tidak akan pernah ada setelahnya.

Keinginan Nabi Sulaiman untuk mendapatkan kerajaan adalah keinginan seorang nabi yang pasti berkaitan dengan kebenaran. Nabi Sulaiman menginginkan kerajaan itu untuk memudahkan penyebaran dakwah di muka bumi.

(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَكَاَيِّنۡ مِّنۡ اٰيَةٍ فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ يَمُرُّوۡنَ عَلَيۡهَا وَهُمۡ عَنۡهَا مُعۡرِضُوۡنَ‏
Dan berapa banyak tanda-tanda kebesaran Allah di langit dan di bumi yang mereka lalui, namun mereka berpaling daripadanya.

(QS. Yusuf Ayat 105)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More