Akibat Meninggalkan Amar Makruf Nahi Mungkar, Doa Tidak Dikabulkan

Sabtu, 18 Desember 2021 - 05:07 WIB
Salah satu keutamaan mencegah kemungkaran (Nahi Mungkar) adalah selamat dari azab Allah dan memperoleh ridha dan surga-Nya. Sebagaimana firman-Nya:

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ أَنْجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

"Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik." (QS Al- A'rof: 165)

"Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS Hud: 116-117)

Perlu diketahui, dalam mengamalkan Amar Makruf Nahi Mungkar, kaum muslim harus mengetahui ilmu dan kaidahnya. Untuk mencegah kemungkaran di tengah masyarakat tidak bisa sembarang melakukannya.

Menurut Ulama ahli Tafsir Qur'an Gus Baha dalam satu kajiannya, menangani kemungkaran hendaknya dengan cara yang baik, yang makruf, dan tidak menimbulkan kerusakan baru.

"Tidak seperti ekstremis," ujar ulama asal Rembang seperti diunggah kanal Santri Gayeng di kalan YouTube.

Gus Baha menjelaskan bahwa dalam fiqih terdapat kaidah Dar'ul Mafaasid Muqaddamun 'ala Jalbil-Masaalih. Artinya kurang lebih adalah menghindarkan kerusakan itu lebih didahulukan daripada mengejar kemaslahatan.

"Ini merupakan prinsip yang perlu kita pegang pertama kali," pesannya.

(rhs)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang pertama kali yang dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika sempurna ia beruntung dan jika tidak sempurna, maka Allah Azza wa Jalla berfirman, Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunnah? Bila didapati ia memiliki amalan shalat sunnah, maka Dia berfirman Lengkapilah shalat wajibnya yang kurang dengan shalat sunnahnya

(HR. Nasa'i No. 463)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More