Begini Sholat Rasulullah SAW sebelum Isra dan Mikraj
Rabu, 22 Desember 2021 - 05:15 WIB
Sekarang yang ada ialah hidup dan ajakan hanya kepada Allah semata. Hanya kepada Allah Yang Mahabesar menundukkan kepala. Segala yang ada di langit dan bumi bersujud belaka kepada-Nya.
Hanya Dialah Yang Haq dan selain-Nya batil. Hanya kepada-Nya hati manusia dihadapkan. Seluruh hidup bergantung kepada-Nya. Kepada-Nya pula roh akan kembali. “Sesungguhnya akhir (akhirat) itu lebih baik bagimu dari permulaan (dunia)".
Hari kemudian merupakan tempat berkumpulnya jiwa dengan segala bentuk, yang tidak lagi kenal ruang dan waktu. Semua cara hidup pertama (alam dunia) akan terlupakan.
Hari kemudian yang akan disinari cahaya pagi berkilauan, malam yang gelap, bintang-bintang di langit, bumi, dan gunung-gunung, akan dihubungi oleh jiwa yang pasrah dan menyerah. Kehidupan inilah yang akan menjadi tujuan. Inilah kebenaran yang sesungguhnya. Di luar itu hanya bayangan belaka.
Kebenaran inilah yang cahayanya disinari oleh jiwa Muhammad. Kemudian, akan dipantulkan kembali guna memikirkan bagaimana mengajak orang ingat kepada Tuhan.
Guna mengajak orang kepada Tuhan, ia harus membersihkan “pakaiannya” serta menjauhi perbuatan mungkar. la harus tabah menghadapi segala gangguan demi menjaga dakwah kepada kebenaran. la harus menuntun umat kepada ilmu yang belum mereka ketahui.
Cukuplah Tuhan telah memilihnya sebagai pengemban amanah. Cukup sudah bahwa Tuhan telah menemukannya sebagai seorang yatim piatu, lalu dilindungi-Nya di bawah asuhan kakeknya, Abdul Muthalib, dan pamannya, Abu Thalib.
Muhammad yang hidup miskin, telah diberi kekayaan dengan amanah Tuhan. Dipermudah pula bersama Khadijah sebagai kawan semasa mudanya, kawan semasa dalam menyendiri (tahannuts) di Gua Hira, kawan semasa kerasulannya, kawan yang penuh cinta kasih, dan yang memberi nasihat dengan rasa kasih sayangnya.
Tuhan telah mendapatinya tidak tahu jalan. Lalu, diberinya petunjuk berupa risalah. Cukuplah semua itu. Hendaklah ia mengajak orang kepada kebenaran, berusaha sebisa mungkin. Begitulah ketentuan Tuhan terhadap seorang nabi yang telah dipilih-Nya. la tidak ditinggalkan-Nya, juga tidak dibenci-Nya.
Tuhan telah mengajarkan Nabi Muhammad SAW sholat. la pun sholat. Begitupun dengan Khadijah dan anak-anaknya. Selain anak-anaknya, tinggal bersama keluarga Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib sebagai anak muda yang belum baligh.
Hanya Dialah Yang Haq dan selain-Nya batil. Hanya kepada-Nya hati manusia dihadapkan. Seluruh hidup bergantung kepada-Nya. Kepada-Nya pula roh akan kembali. “Sesungguhnya akhir (akhirat) itu lebih baik bagimu dari permulaan (dunia)".
Hari kemudian merupakan tempat berkumpulnya jiwa dengan segala bentuk, yang tidak lagi kenal ruang dan waktu. Semua cara hidup pertama (alam dunia) akan terlupakan.
Hari kemudian yang akan disinari cahaya pagi berkilauan, malam yang gelap, bintang-bintang di langit, bumi, dan gunung-gunung, akan dihubungi oleh jiwa yang pasrah dan menyerah. Kehidupan inilah yang akan menjadi tujuan. Inilah kebenaran yang sesungguhnya. Di luar itu hanya bayangan belaka.
Kebenaran inilah yang cahayanya disinari oleh jiwa Muhammad. Kemudian, akan dipantulkan kembali guna memikirkan bagaimana mengajak orang ingat kepada Tuhan.
Guna mengajak orang kepada Tuhan, ia harus membersihkan “pakaiannya” serta menjauhi perbuatan mungkar. la harus tabah menghadapi segala gangguan demi menjaga dakwah kepada kebenaran. la harus menuntun umat kepada ilmu yang belum mereka ketahui.
Cukuplah Tuhan telah memilihnya sebagai pengemban amanah. Cukup sudah bahwa Tuhan telah menemukannya sebagai seorang yatim piatu, lalu dilindungi-Nya di bawah asuhan kakeknya, Abdul Muthalib, dan pamannya, Abu Thalib.
Muhammad yang hidup miskin, telah diberi kekayaan dengan amanah Tuhan. Dipermudah pula bersama Khadijah sebagai kawan semasa mudanya, kawan semasa dalam menyendiri (tahannuts) di Gua Hira, kawan semasa kerasulannya, kawan yang penuh cinta kasih, dan yang memberi nasihat dengan rasa kasih sayangnya.
Tuhan telah mendapatinya tidak tahu jalan. Lalu, diberinya petunjuk berupa risalah. Cukuplah semua itu. Hendaklah ia mengajak orang kepada kebenaran, berusaha sebisa mungkin. Begitulah ketentuan Tuhan terhadap seorang nabi yang telah dipilih-Nya. la tidak ditinggalkan-Nya, juga tidak dibenci-Nya.
Tuhan telah mengajarkan Nabi Muhammad SAW sholat. la pun sholat. Begitupun dengan Khadijah dan anak-anaknya. Selain anak-anaknya, tinggal bersama keluarga Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib sebagai anak muda yang belum baligh.
(mhy)