Cara Mengobati dan Bacaan untuk Orang yang Kerasukan Jin

Selasa, 28 Desember 2021 - 15:17 WIB
Bacaan untuk orang yang kerasukan jin dengan metode ruqyah berupa bacaan Al Fatihah, ayat Kursi, dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah, surat Al Ikhlash, surat Al Falaq, dan surat An Naas. (Foto/Ilustrasi : BBC)
Bacaan untuk orang yang kerasukan jin dengan metode ruqyah berupa bacaan Al Fatihah , ayat Kursi, dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah , Qul Huwallahu Ahad ( surat Al Ikhlash ), Qul A’udzubirabbil Falaq ( surat Al Falaq ), dan Qul A’udzubirabbin Naas ( surat An Naas ).

Pada dasarnya, pengobatan terhadap orang yang kesurupan jin mempunyai dua bagian yakni pencegahan agar terhindar dari kesurupan dan pengobatan jika kesurupan sudah terjadi.

Di antara upaya pencegahan adalah dengan menjaga dan memelihara semua kewajiban dan menjauhi segala larangan, tobat dari segala macam kesalahan dan dosa, juga membentengi diri dengan beberapa dzikir doa, dan ta’awudz (doa perlindungan) yang disyariatkan.



Pengobatan

Sedangkan pengobatan, yaitu dengan cara seorang Muslim -yang hatinya sejalan dengan lisan dan ruqyahnya- membacakan bacaan bagi orang yang kesurupan.

Pengobatan dengan ruqyah yang paling ampuh adalah dengan surat Al Fatihah, ayat Kursi Qs. Al Baqarah: 255), dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah, Qul Huwallahu Ahad (surat Al Ikhlash), Qul A’udzubirabbil Falaq (surat Al Falaq), dan Qul A’udzubirabbin Naas (surat An Naas), dengan memberikan tiupan pada orang yang kesurupan dan mengulangi bacaan tersebut sebanyak tiga kali atau lebih, dan ayat-ayat Al-Qur’an lainnya.

Hendaknya disadari bahwa seluruh isi Al-Quran adalah penyembuh bagi apa saja yang ada di dalam hati, penyembuh, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Selain itu, dalam pengobatan ini diperlukan adanya dua hal, yaitu: dari pihak orang yang kesurupan jin, yakni berkaitan dengan kekuatan dirinya, kejujuran tawajjuh-nya (menghadap) kepada Allah, ta’awudz yang benar yang sejalan antara hati dan lisannya.

Dari sisi orang yang berupaya mengobati, dia pun harus demikian, karena senjata yang dipergunakan itu tergantung keadaan pemakainya.

Termasuk cara mengatasi kesurupan adalah dengan mengusapkan wewangian ke tubuh orang yang kemasukan jin. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Wewangian itu memiliki keistimewaan, di antaranya para malaikat menyukainya dan para setan menjauhinya. Sesuatu yang paling disukai setan adalah bau busuk yang menyengat. Oleh karena itu ruh yang baik menyukai aroma wangi, sedangkan ruh yang busuk menyukai aroma busuk, dan masing-masing ruh cenderung kepada keadaan yang sesuai dengannya.



Cara lain mengobati orang yang kemasukan jin adalah

1. Orang yang hendak meruqyah berwudhu agar membaca ayat atau dzikr dalam keadaan suci, lalu ia membacakan ayat Al-Quran secara tartil.

2. Membacakan ruqyah di atas air atau pada minyak habbatus sauda atau minyak zaitun.

2. Memberikan minum kepada orang yang kemasukan jin dengan air yang telah dibacakan ruqyah tadi.

3. Mengolesi minyak habbatus sauda atau minyak zaitun ke dahi, dada, atau bagian punggung yang bawah sekali sebelum tidur.

4. Mandi dengan air yang telah diruqyah selama tujuh hari berturut-turut, namun airnya tidak ditambah dengan air yang lain, dan tidak dipanaskan di atas api, kalau pun mau dipanaskan maka dengan panas terik matahari.

Air yang telah digunakan tidak dibuang ke tempat najis, tetapi lebih utama dibuang ke tanaman atau dinding.

5. Menyimak audio ruqyah dua kali sehari, lebih baik lagi menggunakan earphone.

6. Berbekam.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

الشِّفَاءُ فِي ثَلاَثَةٍ: فِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ، أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ، أَوْ كَيَّةٍ بِنَارٍ، وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الكَيِّ


“Kesembuhan itu ada pada tiga, yaitu pada goresan bekam, minum madu, atau dengan menempelkan besi panas, namun aku melarang umatku menggunakan besi panas.” (HR Bukhari)

«مَنْ احْتَجَمَ لِسَبْعَ عَشْرَةَ، وَتِسْعَ عَشْرَةَ، وَإِحْدَى وَعِشْرِينَ، كَانَ شِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ»


“Barang siapa yang berbekam pada tanggal 17, 19, dan 21 maka akan menjadi penyembuh dari segala penyakit.” (HR Abu Dawud, dihasankan oleh Al Albani)

(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Aisyah radliallahu 'anha berkata, Janganlah kamu meninggalkan shalat malam (qiyamul lail), karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah meninggalkannya, bahkan apabila beliau sedang sakit atau kepayahan, beliau shalat dengan duduk.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 1112)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More