Nabi Zulkifli, Raja yang Sholat 100 Kali dalam Sehari
Minggu, 02 Januari 2022 - 16:16 WIB
Pada suatu hari, Iblis datang untuk melakukan tipu daya agar Nabi Zulkifli gagal dalam mengemban tugasnya sebagai raja dan ketua dewan hakim. Iblis tersebut ternyata memiliki tipu daya yang begitu licik. Ia berubah wujud menjadi seorang manusia tua dan mengetuk pintu rumah Nabi Zulkifli untuk menggoyahkan kesabaran beliau.
“Siapa Anda,” tanya Nabi Zulkifli kepada setan yang menyamar.
“Hamba musafir, semua barang kepunyaan hamba dirampok orang,” balas setan tersebut.
Dengan rasa iba, Nabi Zulkifli meminta setan yang menyamar tersebut datang besok hari ke kerajaannya. Namun, yang ditunggu tak kunjung datang. Padahal Nabi Zulkifli sudah meluangkan waktu untuk membantu setan yang menyamar itu.
Suatu saat, Nabi Zulkifli merasa sangat ngantuk dan berpesan kepada keluarganya agar tidak mengizinkan orang lain menemuinya di waktu istirahat siang. Lagi dan lagi, setan datang untuk mengganggu Nabi Zulkifli.
Setan kembali menjelma menjadi pria tua, datang dan mengetuk rumah sosok hamba yang penyabar ini. Akan tetapi, keluarga beliau melarangnya karena Nabi Zulkifli telah berpesan agar tidak ada yang mengganggu istirahatnya.
Tidak terima atas penolakan, setan yang menyamar itu pun masuk melalui lubang di dinding rumah. Dia membangunkan Nabi Zulkifli yang sedang tertidur pulas. “Lihatlah dari mana aku datang,” ujar si setan. Menyadari bahwa pintu rumahnya terkunci, tetapi bapak tua tersebut tetap bisa masuk, Nabi Zulkifli pun berseru, “Kau musuh Allah!”
Setan itu pun menjawab, “benar, kau telah membuatku putus asa untuk menggoda dirimu. Maka Aku melakukan perbuatan yang kau saksikan sendiri secara langsung agar kau marah kepadaku.”
Tanpa rasa kesal sedikit pun, ternyata Nabi Zulkifli tidak marah dan ia tetap sabar meski terus-menerus diganggu bahkan ia sampai-sampai beberapa hari ia tidak bisa beristirahat.
Berkat kesabarannya tersebut, Allah swt memuji Nabi Zulkifi dalam surah al-Anbiya’ [21] ayat 85-86 dan surah Shad [38] ayat 48 yang masing-masing berbunyi:
“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar. Dan Kami masukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sungguh, mereka termasuk orang-orang yang saleh.” ( QS. Al-Anbiya’ : 85-86).
“Dan ingatlah Ismail, Ilyasa‘dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.” ( QS Sad : 48).
“Siapa Anda,” tanya Nabi Zulkifli kepada setan yang menyamar.
“Hamba musafir, semua barang kepunyaan hamba dirampok orang,” balas setan tersebut.
Dengan rasa iba, Nabi Zulkifli meminta setan yang menyamar tersebut datang besok hari ke kerajaannya. Namun, yang ditunggu tak kunjung datang. Padahal Nabi Zulkifli sudah meluangkan waktu untuk membantu setan yang menyamar itu.
Suatu saat, Nabi Zulkifli merasa sangat ngantuk dan berpesan kepada keluarganya agar tidak mengizinkan orang lain menemuinya di waktu istirahat siang. Lagi dan lagi, setan datang untuk mengganggu Nabi Zulkifli.
Setan kembali menjelma menjadi pria tua, datang dan mengetuk rumah sosok hamba yang penyabar ini. Akan tetapi, keluarga beliau melarangnya karena Nabi Zulkifli telah berpesan agar tidak ada yang mengganggu istirahatnya.
Tidak terima atas penolakan, setan yang menyamar itu pun masuk melalui lubang di dinding rumah. Dia membangunkan Nabi Zulkifli yang sedang tertidur pulas. “Lihatlah dari mana aku datang,” ujar si setan. Menyadari bahwa pintu rumahnya terkunci, tetapi bapak tua tersebut tetap bisa masuk, Nabi Zulkifli pun berseru, “Kau musuh Allah!”
Setan itu pun menjawab, “benar, kau telah membuatku putus asa untuk menggoda dirimu. Maka Aku melakukan perbuatan yang kau saksikan sendiri secara langsung agar kau marah kepadaku.”
Tanpa rasa kesal sedikit pun, ternyata Nabi Zulkifli tidak marah dan ia tetap sabar meski terus-menerus diganggu bahkan ia sampai-sampai beberapa hari ia tidak bisa beristirahat.
Berkat kesabarannya tersebut, Allah swt memuji Nabi Zulkifi dalam surah al-Anbiya’ [21] ayat 85-86 dan surah Shad [38] ayat 48 yang masing-masing berbunyi:
وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِدْرِيْسَ وَذَا الْكِفْلِۗ كُلٌّ مِّنَ الصّٰبِرِيْنَ ۙ ٨٥ وَاَدْخَلْنٰهُمْ فِيْ رَحْمَتِنَاۗ اِنَّهُمْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar. Dan Kami masukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sungguh, mereka termasuk orang-orang yang saleh.” ( QS. Al-Anbiya’ : 85-86).
وَاذْكُرْ اِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ ۗوَكُلٌّ مِّنَ الْاَخْيَارِۗ
“Dan ingatlah Ismail, Ilyasa‘dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.” ( QS Sad : 48).
(mhy)