10 Tanda Kiamat Besar Diawali Dukhan Berikut Pandangan Sains

Selasa, 25 Januari 2022 - 23:07 WIB
Imam Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan, makna Dukhan ada tiga pendapat, yaitu:

1. Ad-Dukhan adalah salah satu tanda hari Kiamat yang belum terjadi. Di antara yang berpendapat demikian adalah Ali, Ibnu Abbas, Ibnu 'Amr, Abu Hurairah, Zaid bin Ali, Al Hasan dan Ibnu Abi Mulaikah.

2. Ad-Dukhan adalah khayalan yang menimpa kaum Quraisy ketika mereka mengalami kelaparan ekstrem atas doa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Sehingga orang-orang ketika itu seperti melihat dukhan (asap) di antara langit dan bumi. Ini adalah pendapat Ibnu Mas'ud.

3. Ad-Dukhan adalah debu yang mengepul di hari Fathu Makkah sehingga menutupi langit. Ini adalah pendapat Abdurrahman Al-A'raj.

Disebutkan, Dukhan ini bentuknya berupa asap yang apabila mengenai orang Muslim maka mereka merasakan seperti pilek. Sedangkan jika mengenai orang kafir akan keluar cairan dari kuping mereka dan merasakan kesakitan luar biasa.

Dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu'anhu, Nabi bersabda:

يَأْتي النَّاسَ يَومَ القِيَامَةِ دُخَانٌ، فَيَأْخُذُ بأَنْفَاسِهِمْ حتَّى يَأْخُذَهُمْ منه كَهَيْئَةِ الزُّكَامِ

"Akan datang Dukhan (asap) kepada manusia di hari Kiamat, yang memasuki pernapasan mereka, sehingga mereka akan merasakan seperti pilek." (HR Muslim 2798)

Dari Abu Malik Al-Asy'ari, Nabi bersabda: "Sesungguhnya Rabb kalian memperingatkan kalian dari tiga hal: asap yang jika mengenai orang Muslim maka mereka merasakan seperti pilek. Sedangkan jika mengenai orang kafir maka mereka akan sesak nafas dan keluar cairan dari kuping mereka, kemudian yang kedua munculnya Dabbah dan yang ketiga munculnya Dajjal." (HR at-Thabrani, dihasankan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya, 7/235)

Pandangan Sains Terhadap Dukhan

Ketika langit membawa kabut yang tampak jelas (Dukhan) merupakan satu peristiwa yang amat mengerikan, sebagaimana firman-Nya dalam Surat Ad-Dukhan Ayat 10-11 di atas. Ketika itu langit membawa kabut, yaitu debu yang beterbangan dari tanah akibat kekeringan berkepanjangan yang tampak jelas bagi mereka.

Menurut kajian ilmiah, pada hari Kiamat nanti akan diawali dengan adanya benturan dahsyat antara bumi dengan benda-benda langit (planet atau asteroida lainnya). Benturan ini diperkirakan akan menyebabkan berhamburannya material bumi maupun benda langit tadi dalam jumlah yang sangat-sangat besar.

Material tersebut berhamburan ke angkasa seperti awan debu (ad dukhan) dalam jumlah yang sangat besar. Awan debu inilah yang kemungkinan akan meyelimuti atmosfer bumi sehingga sinar matahari tidak lagi menembus bumi, suhu akan turun drastis, akan terjadi kematian semua makhluk hidup.

Para ahli palaentologi (ahli masalah-masalah kepurbaan), termasuk para ahli paleogeologi (geologi-purba) maupun paleobiologi (biologi purba), mengemukakan teori punahnya spesies dinosaurus 66,4 juta tahun yang lalu, dengan mengemukakan suatu hipotesis yang dikenal dengan nama Asteroid Theory (Teori Asteroida). Teori ini muncul setelah Walter Alvarez menemukan adanya konsentrasi iridium yang sangat tinggi dan tidak biasa (anomaly high concentration of iridium) pada rangkaian stratigrafik masa Cretaceous-Tertiary di Gubbio, Italia.

Konsentrasi iridium yang tidak normal ini menimbulkan dugaan bahwa iridium itu berasal dari benda-benda langit. Punahnya spesies Dinosaurus menurut Asteroid Theory ini terjadi oleh adanya benturan bumi dengan asteroida, yang mengakibatkan munculnya awan debu luar biasa yang menyelimuti bumi. Sehingga menghalangi sinar matahari masuk, menurunkan suhu dan mematikan spesies hayati purba.

Teori ini didukung oleh tingginya kadar iridium di lokasi ditemukannya Dinosaur. Apakah ad-Dukhan pada Ayat 10 di atas juga disebabkan adanya benturan bumi dengan benda-benda langit, menjelang Kiamat. Wallahu A'lam!

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Al Aswad bin Yazid, dia berkata; Abdullah berkata, Saya pernah mendengar Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa menjadikan segala macam keinginannya hanya satu, yaitu keinginan tempat kembali (negeri Akhirat), niscaya Allah subhanahu wa ta'ala akan mencukupkan baginya keinginan dunianya. Dan barangsiapa yang keinginannya beraneka ragam pada urusan dunia, maka Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan memperdulikan dimanapun ia binasa.

(HR. Ibnu Majah No. 4096)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More