Peristiwa di Bulan Rajab: Hijrah Muslim ke Habasyah dan Sambutan Ramah Raja Negus yang Kristen

Jum'at, 04 Februari 2022 - 10:25 WIB
"Ia minta kami menyembah Allah dan tidak mempersekutukanNya. Selanjutnya disuruhnya kami melakukan sholat, zakat dan puasa," ujar Ja'far lalu menyebutkan beberapa ketentuan Islam.

"Kami pun membenarkannya," lanjut Ja'far. "Kami turut segala yang diperintahkan Allah. Lalu yang kami sembah hanya Allah Yang Tunggal, tidak mempersekutukan-Nya dengan apa dan siapa pun juga. Segala yang diharamkan kami jauhi dan yang dihalalkan kami lakukan."



"Karena itulah, masyarakat kami memusuhi kami, menyiksa kami dan menghasut supaya kami meninggalkan agama kami dan kembali menyembah berhala; supaya kami membenarkan segala keburukan yang pernah kami lakukan dulu. Oleh karena mereka memaksa kami, menganiaya dan menekan kami, mereka menghalang-halangi kami dari agama kami, maka kamipun keluar pergi ke negeri tuan ini."

"Tuan jugalah yang menjadi pilihan kami. Senang sekali kami berada di dekat tuan, dengan harapan di sini takkan ada penganiayaan," ujar Ja'far bin Abu Thalib.

"Adakah ajaran Tuhan yang dibawanya itu yang dapat tuan-tuan bacakan kepada kami?" tanya Raja itu lagi.

"Ya," jawab Ja'far; lalu ia membacakan Surah Mariam dari pertama sampai pada firman Allah:

"Lalu ia memberi isyarat menunjuk kepadanya. Kata mereka: Bagaimana kami akan bicara dengan anak yang masih muda belia? Dia (Isa) berkata: 'Aku adalah hamba Allah, diberiNya aku Kitab dan dijadikanNya aku seorang nabi. DijadikanNya aku pembawa berkah di mana saja aku berada, dan dipesankanNya kepadaku melakukan sembahyang dan zakat selama hidupku. Dan berbaktilah aku kepada ibuku, bukan dijadikanNya aku orang congkak yang celaka. Bahagialah aku tatkala aku dilahirkan, tatkala aku mati dan tatkala aku hidup kembali!'" ( Qur'an 19 : 29-33)

Sumber Cahaya yang Sama

Setelah mendengar bahwa keterangan itu membenarkan apa yang tersebut dalam Injil, pemuka-pemuka istana itu terkejut: "Kata-kata yang keluar dari sumber yang mengeluarkan kata-kata Yesus Kristus,'" kata mereka.

Najasyi menganggap kata-kata Ja'far itu dan yang dibawa oleh Musa, keluar dari sumber cahaya yang sama. "Tuan-tuan," kata Najasyi, kepada kedua orang utusan Quraisy. "Pergilah. Kami takkan menyerahkan mereka kepada tuan-tuan!"

Keesokan harinya ' Amr bin Ash kembali menghadap Raja dengan mengatakan, bahwa kaum Muslimin mengeluarkan tuduhan yang luar biasa terhadap Isa anak Mariam. "Panggillah mereka dan tanyakan apa yang mereka katakan itu," katanya.

Setelah mereka datang, Ja'far berkata: "Tentang dia pendapat kami seperti yang dikatakan Nabi kami: 'Dia adalah hamba Allah dan UtusanNya, RuhNya dan FirmanNya yang disampaikan kepada Perawan Mariam."

Najasyi lalu mengambil sebatang tongkat dan menggoreskannya di tanah. Dan dengan gembira sekali baginda berkata: "Antara agama tuan-tuan dan agama kami sebenarnya tidak lebih dari garis ini."

Setelah dari kedua belah pihak itu didengarnya, ternyatalah oleh Najasyi, bahwa kaum Muslimin itu mengakui Isa, mengenal adanya Kristen dan menyembah Allah.

Selama di Habasyah itu kaum Muslimin merasa aman dan tenteram. Ketika kemudian disampaikan kepada mereka, bahwa permusuhan pihak Quraisy sudah berangsur reda, mereka lalu kembali ke Mekkah untuk pertama kalinya - dan Nabi Muhammad pun kala itu masih di Mekah.

Akan tetapi, setelah kemudian ternyata, bahwa penduduk Mekkah masih juga mengganggunya dan mengganggu sahabat-sahabatnya, mereka pun kembali lagi ke Abisinia. Mereka terdiri dari 80 orang tanpa wanita dan anak-anak.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۡۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهٖ يَحۡفَظُوۡنَهٗ مِنۡ اَمۡرِ اللّٰهِ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡ‌ؕ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ‌ۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ
Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

(QS. Ar-Ra'd Ayat 11)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More