5 Kebaikan Mencari Nafkah Halal, Nomor 2 Pahalanya Sangat Dahsyat
Selasa, 08 Februari 2022 - 08:32 WIB
Beliau bersabda, “Hendaklah ia menahan diri dari kejahatan, karena itu adalah sedekah baginya.’’ (HR. Al-Bukhari No. 6022; HR. Muslim No. 1008)
4. Nafkah halal menjadi sebab diterimanya amal shaleh
Salah satu syarat Allah subhanahu wata’ala mengabulkan doa hamba-hamba-Nya dan menerima setiap amal shaleh yang dikerjakan oleh hamba-hamba-Nya adalah Al-Math’am Al-Halal, atau makanan yang halal yang diperoleh dengan cara yang halal.
Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalllam bercerita tentang seorang lelaki yang telah menempuh perjalanan panjang hingga rambutnya kusut dan berdebu.
Ia menengadahkan tangannya ke langit dan berkata, “Wahai Rabb-ku… Wahai Rabb-ku,” padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia diberi makan dari yang haram. Bagaimana mungkin doanya dikabulkan? (HR. Muslim No. 1015)
Dalam riwayat lain, Rasulullah pernah menasihati sahabat Saad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anu, beliau bersabda kepada Saad,
“Wahai Sa’ad, perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari. Dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari barang haram dan riba, maka neraka lebih layak baginya.” (HR Ath-Thabrani, No. 6495)
5. Nafkah halal menjadi sebab terhadirkannya ampunan dan maghfirah Allah
Syariat Islam mendorong segenap pemeluknya agar bekerja, mencari nafkah halal dan memperoleh hasil dari pekerjaan itu. Kemudian syariat Islam pun telah menggariskan gambaran akan ganjaran-ganjarannya sebagai balasan terbaik atas usaha dan upaya yang dilakukan, dan di antara ganjaran tersebut adalah: Allah subhanahu wata’ala akan mengampuni dosa orang-orang yang bekerja—mengupayakan harta yang halal.
Sebagaimana dalam satu hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa tidur dalam keadaan letih dan lelah dalam mencari rezeki yang halal, maka ia tidur dalam keadaan diampuni dosa-dosanya.” (Al-Jami’ al-Kabir,Jalaluddin as-Suyuti, 8/736)
Itulah lima kebaikan yang akan diperoleh seorang hamba manakala ia sanggup mengupayakan nafkah halal, baik untuk dirinya maupun untuk keluarganya, tentu masih banyak kebaikan-kebaikan lainnya yang menjadi buah dari nafkah halal.
Wallahu A'lam
4. Nafkah halal menjadi sebab diterimanya amal shaleh
Salah satu syarat Allah subhanahu wata’ala mengabulkan doa hamba-hamba-Nya dan menerima setiap amal shaleh yang dikerjakan oleh hamba-hamba-Nya adalah Al-Math’am Al-Halal, atau makanan yang halal yang diperoleh dengan cara yang halal.
Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalllam bercerita tentang seorang lelaki yang telah menempuh perjalanan panjang hingga rambutnya kusut dan berdebu.
Ia menengadahkan tangannya ke langit dan berkata, “Wahai Rabb-ku… Wahai Rabb-ku,” padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia diberi makan dari yang haram. Bagaimana mungkin doanya dikabulkan? (HR. Muslim No. 1015)
Dalam riwayat lain, Rasulullah pernah menasihati sahabat Saad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anu, beliau bersabda kepada Saad,
يَا سَعْدُ أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ، وَالَّذِيْ نَفْسِ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّ العَبْدَ لَيَقْذِفَ اللًّقْمَةَ الحَرَامَ فِيْ جَوْفِهِ مَا يَتَقَبَّلُ مِنْهُ عَمَلَ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا، وَأَيُّمَا عَبْدٍ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنَ السُّحْتِ وَالرِّبَا فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ
“Wahai Sa’ad, perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari. Dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari barang haram dan riba, maka neraka lebih layak baginya.” (HR Ath-Thabrani, No. 6495)
5. Nafkah halal menjadi sebab terhadirkannya ampunan dan maghfirah Allah
Syariat Islam mendorong segenap pemeluknya agar bekerja, mencari nafkah halal dan memperoleh hasil dari pekerjaan itu. Kemudian syariat Islam pun telah menggariskan gambaran akan ganjaran-ganjarannya sebagai balasan terbaik atas usaha dan upaya yang dilakukan, dan di antara ganjaran tersebut adalah: Allah subhanahu wata’ala akan mengampuni dosa orang-orang yang bekerja—mengupayakan harta yang halal.
Sebagaimana dalam satu hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ بَاتَ كَالًّا مِنْ طَلَبِ الْحَلالِ بَاتَ مَغْفُورًا لَهُ
“Barang siapa tidur dalam keadaan letih dan lelah dalam mencari rezeki yang halal, maka ia tidur dalam keadaan diampuni dosa-dosanya.” (Al-Jami’ al-Kabir,Jalaluddin as-Suyuti, 8/736)
Itulah lima kebaikan yang akan diperoleh seorang hamba manakala ia sanggup mengupayakan nafkah halal, baik untuk dirinya maupun untuk keluarganya, tentu masih banyak kebaikan-kebaikan lainnya yang menjadi buah dari nafkah halal.
Wallahu A'lam
(wid)