Sidratul Muntaha dan 3 Peristiwa yang Dialami Nabi Muhammad
Selasa, 15 Februari 2022 - 07:05 WIB
Ibnu Katsir menyebutkan keterangan dari Abu Zar yang menceritakan bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. "Apakah engkau pernah melihat Tuhanmu?" Rasulullah menjawab: "Yang kulihat hanya Nur, mana mungkin aku dapat melihat-Nya." (riwayat Imam Muslim)
Sementara keterangan Ibnu Abbas tentang firman Allah di Surat An-Najm, yang artinya, "Sesungguhnya Muhammad telah melihat-Nya pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha." Ibnu Abbas menjelaskan tentang ayat ini:
رأى ربه فتدلى فكان قاب قوسين أو أدنى
"Beliau melihat Tuhannya dan mendekat. Sehingga jaraknya seperti dua busur atau lebih dekat. (HR Turmudzi 3280 dan Al-Albani menilai, shahih sampai kepada Ibnu Abbas)
Dari Qatadah, bahwa Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu pernah mengatakan: "Nabi Muhammad melihat Tuhannya".
Pendapat mayoritas ulama ahlus sunnah, meyakini bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat Allah ketika Isra Mikraj. Syaikhul Islam mengatakan, Ibnu Abbas radhiyallahu anhu dan mayoritas ulama ahlus sunah berpendapat bahwa Nabi Muhammad melihat Tuhannya ketika Isra Mi'raj. Sementara Aisyah dan beberapa tokoh yang bersamanya mengingkari aqidah ini. (Majmu' Fatawa, 3/386)
Terkait kebenarannya kita kembalikan kepada Allah, Dzat Yang Maha Tahu segala sesuatu. Wallahu A'lam.
Menerima Perintah Sholat 5 Waktu
Ketika di Sidratul Munataha, Rasulullah SAW menerima perintah sholat 5 waktu. Awalnya perintah sholat ini 50 kali setiap hari. Namun, berkat permohonan Nabi dan kasih sayang Allah memberi kemudahan menjadi 5 waktu sehari semalam. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan Ibnu Mas'ud.
3 Perkara yang Diterima Rasulllah
Ketika berada di Sidratul Muntaha, Rasulullah SAW diberi tiga perkara, yaitu (1) Sholat lima waktu, (2) Ayat-ayat yang terakhir dari Surat Al-Baqarah, dan (3) Ampunan bagi orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun dari kalangan umatnya, yang semuanya itu merupakan hal-hal yang pasti.
Abu Ja'far Ar-Razi telah meriwayatkan dari Ar-Rabi dari Abul Aliyah, dari Abu Hurairah atau lainnya menceritakan bahwa ketika Rasulullah menjalani Isra Mikraj, sampailah beliau di Sidratul Muntaha, lalu dikatakan kepadanya: ''Inilah Sidrah," dan tiba-tiba Sidrah diliputi oleh cahaya Tuhan Yang Maha Pencipta, lalu diliputi pula oleh para malaikat yang pemandangannya seperti burung-burung gagak yang menghinggapi sebuah pohon. Maka Allah berbicara kepadanya di tempat itu. Untuk itu Allah berfirman: "Mintalah!".
Sementara keterangan Ibnu Abbas tentang firman Allah di Surat An-Najm, yang artinya, "Sesungguhnya Muhammad telah melihat-Nya pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha." Ibnu Abbas menjelaskan tentang ayat ini:
رأى ربه فتدلى فكان قاب قوسين أو أدنى
"Beliau melihat Tuhannya dan mendekat. Sehingga jaraknya seperti dua busur atau lebih dekat. (HR Turmudzi 3280 dan Al-Albani menilai, shahih sampai kepada Ibnu Abbas)
Dari Qatadah, bahwa Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu pernah mengatakan: "Nabi Muhammad melihat Tuhannya".
Pendapat mayoritas ulama ahlus sunnah, meyakini bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat Allah ketika Isra Mikraj. Syaikhul Islam mengatakan, Ibnu Abbas radhiyallahu anhu dan mayoritas ulama ahlus sunah berpendapat bahwa Nabi Muhammad melihat Tuhannya ketika Isra Mi'raj. Sementara Aisyah dan beberapa tokoh yang bersamanya mengingkari aqidah ini. (Majmu' Fatawa, 3/386)
Terkait kebenarannya kita kembalikan kepada Allah, Dzat Yang Maha Tahu segala sesuatu. Wallahu A'lam.
Menerima Perintah Sholat 5 Waktu
Ketika di Sidratul Munataha, Rasulullah SAW menerima perintah sholat 5 waktu. Awalnya perintah sholat ini 50 kali setiap hari. Namun, berkat permohonan Nabi dan kasih sayang Allah memberi kemudahan menjadi 5 waktu sehari semalam. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan Ibnu Mas'ud.
3 Perkara yang Diterima Rasulllah
Ketika berada di Sidratul Muntaha, Rasulullah SAW diberi tiga perkara, yaitu (1) Sholat lima waktu, (2) Ayat-ayat yang terakhir dari Surat Al-Baqarah, dan (3) Ampunan bagi orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun dari kalangan umatnya, yang semuanya itu merupakan hal-hal yang pasti.
Abu Ja'far Ar-Razi telah meriwayatkan dari Ar-Rabi dari Abul Aliyah, dari Abu Hurairah atau lainnya menceritakan bahwa ketika Rasulullah menjalani Isra Mikraj, sampailah beliau di Sidratul Muntaha, lalu dikatakan kepadanya: ''Inilah Sidrah," dan tiba-tiba Sidrah diliputi oleh cahaya Tuhan Yang Maha Pencipta, lalu diliputi pula oleh para malaikat yang pemandangannya seperti burung-burung gagak yang menghinggapi sebuah pohon. Maka Allah berbicara kepadanya di tempat itu. Untuk itu Allah berfirman: "Mintalah!".
Baca Juga
(rhs)