Perbedaan Antara Qiyamullail dan Tahajud

Rabu, 23 Februari 2022 - 21:55 WIB
Semua ibadah yang dikerjakan pada waktu malam termasuk sholat Tahajud disebut Qiyamullail. Foto/dok pecihitam
Perbedaan antara Qiyamullail dan Tahajud perlu diketahui umat muslim agar tidak keliru dalam memaknainya. Qiyamullail artinya menghidupkan malam atau mendirikan malam dengan ibadah.

Lalu bagaimana dengan Tahajud? Dalam Buku "33 Macam Jenis Shalat Sunnah", Ustaz Muhammad Ajib Lc menjelaskan ibadah apapun yang dilakukan pada malam hari seperti sholat tahajud, sholat tarawih, sholat witir, sholat hajat dan lainnya disebut dengan Qiyamullail.



Sedangkan Tahajud adalah sholat sunnah malam yang dilakukan setelah bangun dari tidur setelah sholat fardhu Isya. Sholat Tahajjud itu adalah bagian dari Qiyamullail. Jadi, istilah Qiyamullail ini lebih umum dibanding dengan istilah tahajud.

Namun jika anda sholat sunnahnya sebelum tidur maka disebut sebagai sholat sunnah mutlaq. Dan sholat mutlaq ini juga termasuk bagian dari Qiyamullail jika dikerjakan pada malam hari.

Ustaz Ajib menukil keterangan dari Syekh Nawawi Al-Bantani rahimahullah (wafat 1316 H), seorang ulama besar Mazhab Syafi'i asal Banten) menyebutkan sebagai berikut:

ومن النفل املط ى ق ا ال ل. وإذا كان بعد و ولو يف وقت املغ ب

وبعد فعل العشا تقدميا يرم هتجدا.هناية الزين )ص: 114 )

"Di antara yang termasuk sholat mutlaq adalah sholat Qiyamullail, jika dilaksanakan setelah tidur maka disebut dengan sholat Tahajud walaupun tidurnya di waktu setelah Maghrib dan setelah sholat Isya secara jamak taqdim."



Allahu A'lam
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَالَّذِيۡنَ اتَّخَذُوۡا مَسۡجِدًا ضِرَارًا وَّكُفۡرًا وَّتَفۡرِيۡقًۢا بَيۡنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ وَاِرۡصَادًا لِّمَنۡ حَارَبَ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ مِنۡ قَبۡلُ‌ؕ وَلَيَحۡلِفُنَّ اِنۡ اَرَدۡنَاۤ اِلَّا الۡحُسۡنٰى‌ؕ وَاللّٰهُ يَشۡهَدُ اِنَّهُمۡ لَـكٰذِبُوۡنَ
Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), untuk kekafiran dan untuk memecah belah di antara orang-orang yang beriman serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka dengan pasti bersumpah, Kami hanya menghendaki kebaikan. Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu pendusta (dalam sumpahnya).

(QS. At-Taubah Ayat 107)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More