Kisah Sahidnya Sumayyah di Tangan Abu Jahal yang Kejam

Minggu, 13 Maret 2022 - 17:46 WIB
Keluarga Yasir disiksa kaum kafir Quraisy karena masuk Islam, dalam penyiksaan itu Yasir dan istrinya syahid. (Foto/Ilustrasi: Ist)
Sumayyah binti Khayyat adalah Ibunda Ammar bin Yasir . Ia dan sang suami sahid akibat disiksa kaum kafir Quraish.Sumayyah menjadi perempuan yang sahid pertamadalam Islam.

Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya berjudul "Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Rasulullah" menyatakan penderitaan dan pengalaman Sumayyah dari siksaaan ini amat ngeri dan menakutkan. “Cukuplah kita sebutkan sekarang tanpa berlebih-lebihan bahwa syahidah Sumayyah telah menunjukkan sikap dan pendirian tangguh, yang dari awal hingga akhirnya telah membuktikan kepada kemanusiaan suatu kemuliaan yang tak pernah terhapus, dan kehormatan yang pamornya tak pernah luntur," ujarnya.

“Suatu sikap yang telah menjadikannya seorang bunda kandung bagi orang-orang Mumin di setiap zaman, dan bagi para budiman sepanjang masa,” lanjut Khalid Muhammad Khalid.



Ibnu Hajar al-Asqalani dalam bukunya berjudul "Al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah" mengutip Dihyah bin Khalifah Al-Kalbi meriwayatkan, bahwa Abdullah bin Yasir juga disiksa bersama saudara lelakinya, Ammar, dan kedua orang tuanya.



Riwayat itu juga menambahkan, bahwa Sumayyah mati syahid ketika Abu Jahal menusukkan tombaknya ke bagian paling pribadi dari tubuhnya. Yasir syahid dalam penyiksaan dan (putranya) Abdullah jatuh (mati) ketika sebuah panah ditembakkan kepadanya.

Selain itu, Mujahid bin Jabir juga meriwayatkan, “Syuhada pertama adalah Sumayyah, ibunda Ammar, yang mati syahid pada masa awal Islam saat Abu Jahal menusukkan tombaknya ke bagian paling pribadi dari tubuhnya.”

Ayat-Ayat Al-Quran

Khalid Muhammad Khalid menyatakan bahwa pengorbanan yang dilakukan oleh Ammar dan keluarganya dilukiskan dalam Al-Quran, dan bukan hanya dalam satu atau dua ayat. Berikut ini beberapa ayatnya:

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” ( QS Al-Ankabut : 2)

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.” ( QS Ali Imran : 142)

“Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” ( QS Al-Ankabut : 3)



“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ( QS At-Taubah :16)

“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin).” ( QS Ali Imran :179)

“Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman.” ( QS Ali Imran :166)

Hamba Sahaya

Awalnya, Sumayyah hanyalah seorang hamba sahaya. Dengan penuh kesabaran dan ketekunan, ia bekerja kepada Abu Hudzaifah bin Al-Mughirah. Budi pekertinya yang baik membuat Abu Hudzaifah menikahkan Sumayyah dengan saudara angkatnya bernama Yasir, seorang pria dari Yaman.

Dari hasil pernikahan itu, pasangan Sumayyah dan Yasir dikaruniai seorang putra bernama Ammar (riwayat lain menyebut dan Abdullah). Kebahagian Sumayyah kian bertambah, ketika Abu Hudzaifah memerdekakan Ammar dari perbudakan. Setelah tuannya meninggal, keluarga Sumayyah hidup di bawah perlindungan Bani Makhzum sampai Ammar menginjak dewasa dan Sumayyah dan Yasir memasuki usia tua.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهٖ نَفۡسُهٗ ۖۚ وَنَحۡنُ اَقۡرَبُ اِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ الۡوَرِيۡدِ (١٦) اِذۡ يَتَلَقَّى الۡمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الۡيَمِيۡنِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيۡدٌ (١٧) مَا يَلۡفِظُ مِنۡ قَوۡلٍ اِلَّا لَدَيۡهِ رَقِيۡبٌ عَتِيۡدٌ (١٨) وَ جَآءَتۡ سَكۡرَةُ الۡمَوۡتِ بِالۡحَـقِّ‌ؕ ذٰلِكَ مَا كُنۡتَ مِنۡهُ تَحِيۡدُ (١٩)
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Ingatlah ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat. Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari.

(QS. Qaf Ayat 16-19)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More