Kisah Nabi Ilyas dan Nabi Ilyasa: Anak Angkat yang Menjadi Pelanjut Tugas Kenabian
Sabtu, 19 Maret 2022 - 15:50 WIB
Anak Angkat
Di tengah pelariannya, Nabi Ilyas menemukan sebuah rumah di gurun pasir. Sumber lain menyebut, di tengah persembunyian itu Ilyas diutus untuk menemui seorang ibu yang memiliki anak laki-laki. Ilyas tinggal sementara di sana, makan, minum, tidur dan hari-harinya dihabiskan di rumah itu. Di situlah ia dipertemukan dengan Ilyasa’ yang kelak juga diangkat sebagai Nabi Allah.
Kondisi Ilyasa’ saat itu begitu memprihatinkan karena ia mengidap sakit keras sejak lama. Kemudian Nabi Ilyas berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar penyakitnya disembuhkan.
Berkat izin Allah SWT, Ilyasa’ bisa sehat seperti sedia kala. Nabi Ilyas kemudian mulai mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada Ilyasa. Menurut sebagian riwayat, hal yang pertama diajarkan kepada ilyasa adalah tauhid.
Nabi Ilyas ditemani Ilyasa’ kemudian melanjutkan dakwah mereka. Pada saat itu, kondisi kekeringan dan kemarau panjang sudah demikian parah menimpa Bani Israil, makanan sudah sulit didapat, ternak banyak yang mati, dan lahan-lahan menjadi tandus. Karena putus asa, mereka pun berusaha mencari Nabi Ilyas. Ketika berjumpa, mereka memohon kepada beliau agar bisa membantu persoalan yang dihadapi kaumnya.
Nabi Ilyas memerintahkan kaumnya agar meninggalkan sesembahan berhala Baal dan beriman kepada Allah. Dalam doanya, Nabi Ilyas memohon kepada Allah agar mengabulkan doanya.
Beliau berkata, “Ya Tuhanku, semoga Engkau berkenan menghilangkan dari mereka bahaya kelaparan yang telah mengancam kehidupan mereka, dan mudah-mudahan (setelah itu terjadi) menjadikannya orang-orang yang bersyukur kepada Engaku.”
Allah SWT mengabulkan doa Nabi Ilyas dengan menurunkan hujan sehingga kekeringan dan kemarau panjang berakhir. Hujan ini membuat sawah-ladang menjadi subur kembali, binatang-binatang berkembangbiak dan menurunkan anak-anaknya yang sangat banyak. Namun, keimanan mereka ini tak berselang lama, sebab keingkaran bani Israil kembali dengan menyembah Baal dan berhala lainnya. Mereka akhirnya diazab dengan kekeringan dan kemarau panjang.
Nabi Ilyasa
Setelah Nabi Ilyas wafat, banyak kaum Bani Israil yang semula telah dituntun untuk ke jalan yang benar oleh Nabi Ilyas menjadi kembali durhaka dan menyekutukan Allah SWT. Setelah itu, Nabi Ilyasa juga baru menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang begitu mudah lalai dan kembali ke jalan sesat.
Sepeninggall Nabi Ilyas, tak gentar dengan berbagai rintangan, Nabi Ilyasa berusaha mengembalikan kaumnya ke jalan yang benar. Nabi Ilyasa terus menyeru menyembah Allah kepada kaumnya. Beliau selalu mengingatkan kaumnya tentang adanya hari akhir, beserta surga dan neraka.
Nabi Ilyasa adalah keturunan keempat dari Nabi Yusuf As. Ia diutus Allah SWT untuk menjalani dakwah bagi kaumnya, yakni Bani Israil. Di dalam Al-Qur'an surah Al-An'am ayat 86-87, Allah SWT telah berfirman:
وَاِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَيُوْنُسَ وَلُوْطًاۗ وَكُلًّا فَضَّلْنَا عَلَى الْعٰلَمِيْنَۙ وَمِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَاِخْوَانِهِمْ ۚوَاجْتَبَيْنٰهُمْ وَهَدَيْنٰهُمْ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Artinya: "dan Ismail , Ilyasa‘, Yunus , dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masanya)". "(dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan rasul) dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang lurus,".
Keempat nabi itu (Ismaiil, Ilyasa’, Yunus dan Luth) merupakan manusia pilihan yang dilebihkan derajatnya oleh Allah SWT di atas umat pada masanya.
Selain itu, Sang Maha Pencipta juga melebihkan derajat mereka di antara bapak-bapaknya (dalam hal ini seperti Nabi Ibrahim yang merupakan ayah Nabi Ismail), keturunan mereka (Nabi Muhammad ialah keturunan Nabi Ismail), serta sebagian dari saudaranya (Nabi Ishaq saudara Nabi Ismail).
Selain di surah Al-An'am, nama Nabi Ilyasa As juga bisa ditemukan di surah Shad ayat 48. Bunyinya adalah sebagai berikut: