Kedermawanan Ri'lah binti Mudhadh, Istri Nabi Ismail

Sabtu, 20 Juni 2020 - 05:56 WIB
loading...
Kedermawanan Rilah binti Mudhadh, Istri Nabi Ismail
Banyak contoh sifat dari istri-istri para nabi dan rasul, salah satunya sifat dermawan dan setia yang bisa dijadikan teladan muslimah masa kini. Foto ist/ilustrasi
A A A
Banyak kisah keteladan dari istri-istri para nabi dan rasul yang bisa dijadikan contoh para muslimah masa kini. Istri yang saleha, dermawan, qana'ah, setia, sabar, lembut dan selalu bersyukur kepada Allah Ta'ala. Salah satunya kisah inspiratif dari istri Nabi Ismail Alaihissalam dan istri Nabi Ya'qub Alaihissalam.

Ri'lah binti Mudhadh Al-Jurhumiyah adalah istri Nabi Ismail Alaihissalam. Beliau adalah wanita kabilah Jurhum yang paling baik agamanya dan paling suci. Sebelum menikah dengna Ri'lah, Nabi Ismail mempuyai istri bernama Shada bin Sa'ad. Namun karena akhlaknya kurang baik, maka Nabi Ibrahim Alaihissalam, ayah Nabi Ismail menyuruh anaknya itu menceraikannya.

Nabi Ismail hidup beberapa lama setelah menceraikan Shada binti Sa’ad. Kemudian beliau mencari wanita lain yang tidak membutuhkan dunia dan perhiasannya guna mencari keridhoan Allah. Ismail melihat-lihat dan mendapatkan apa yang beliau cari, yaitu wanita bernama Ri’lah binti Mudhadh bin Amr Al-Jurhumiyah. Ismail melamar Ri’lah kepada ayahnya dan menikahkan putrinya. (Baca juga : Inilah Hadis-hadis Tentang Pernikahan yang Perlu Diketahui )

As sayyidah, putri Mudhadh pun pindah ke rumah Nabi Ismail Alaihissalam. Ia memuji Allah ta’ala atas nikmat yang dia berikan kepadanya, yaitu pernikahan penuh berkah dimana ia merasakan adanya keberkahan sejak hari pertama pernikahan. Di sisi lain, Nabi Ibrahim Alaihissalam hidup beberapa lama jauh dari Makkah, Nabi Ismail dan istrinya.

Pada suatu hari, Nabi Ibrahim datang untuk mengunjungi Ismail, namun tidak bertemu dengan Ismail dan bertemu dengan istrinya, Ri’lah.

Ibrahim AS berkata, “Assalamualaikum wa Rahmatullah.”

Ri’lah menjawab, “Walaikumusalam.”

Ri’lah menyambut hangat Ibrahim dan mempersilahkan beliau masuk ke rumah. Ibrahim bertanya tentang Ismail kepada Ri’lah, “Mana Ismail?”

Ri’lah menjawab dengan santun, “Ia keluar ke bumi Allah untuk mencari rezki untuk kami.”

Ibrahim berkata kembali kepada Ri’lah, Bagaimana keadaan kalian berdua?”

Ri’lah menjawab, “Alhamdulillah, kehidupan kami baik-baik saja. Singgahlah Bapak di sini, makan dan minumlah di rumah kami, karena kebaikan Allah itu sangat banyak.”

Ketika itulah, IbrahimAlaihissalambertanya tentang makanan kepada Ri’lah, “Apa makanan kalian berdua?”

Ri’lah menjawab, “Alhamdulillah, daging.”

Ibrahim bertanya kepada Ri’lah, “Apa minuman kalian?”

Ri’lah menjawab, “Alhamdulillah, susu dan daging.”

Ibrahim bertanya kepada Ri’lah, “Apakah engkau mempunyai gandum?”

Ri’lah menjawab, “Akan ada, insyaAllah, karena kami berada dalam kenikmatan.”

Ibrahim senang dengan istri Ismail kali ini. Sekarang beliau melihat istri anaknya adalah wanita yang selalu memuji Allah, bersyukur, dan mengetahui kehormatan suami. Ketika itulah Ibrahim berdo’a kepada Allah, “Ya Allah, berkahilah makanan dan minuman mereka (Ismail sekeluarga).

Ibrahim menoleh ke arah istri anaknya dan berkata kepadanya, “Jika suamimu datang, sampaikan salamku untuknya dan suruh dia mempertahankan ambang pintunya, karena ambang pintunya sekarang ini bagus untuk rumahnya.” Setelah itu, Ibrahim AS pulang ke Baitul Makdis, setelah tenang dan damai atas kehidupan Ismail dan istrinya kali ini.

Ketika Ismail Alaihissalam tiba dari berburu, beliau mendapati bau ayahnya. Beliau bertanya kepada istrinya, “Aku mencium bau harum. Apakah ada orang yang datang kepadamu?”
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1781 seconds (0.1#10.140)