Dua Versi Tentang Pertobatan Malik Bin Dinar yang Dramatis
Rabu, 17 Juni 2020 - 17:35 WIB
Ahli Hadis
Malik bin Dinar al-Sami adalah putra seorang budak Persia dari Sejestan (atau Kabol). Dia murid Abu Said bin Abul-Hasan Yasar al-Basri, atau biasa disebut Hasan al-Basri, seorang sufi ternama.
Malik bin Dinar disebut-sebut sebagai ahli hadis yang terpercaya, yang meriwayatkan hadis-hadis dari rantai otoritas pada masa awal, seperti dari Anas bin Malik dan Ibnu Sirin. Malik bin Dinar juga diketahui sebagai seorang ahli kaligrafi Alquran yang terkemuka. Dia wafat sekitar tahun 130 H / 748 M.
Agar tidak keliru, Malik bin Dinar adalah orang yang berbeda dengan Malik Dinar, salah satu sahabat Rasulullah. Meskipun namanya mirip, namun Malik Dinar hidup di masa yang berbeda dengan Malik bin Dinar. Malik Dinar (tanpa “bin”) adalah salah satu sahabat yang menyaksikan mujizat terbelahnya bulan oleh Rasulullah.
Farid al-Din Attar, seorang penyair Persia yang juga dianggap sebagai salah satu sufi mistik terbesar, adalah salah satu yang menuliskan kisah hidup Malik bin Dinar dalam karyanya yang berjudul Tadhkirat al-Awliya (Kisah Hidup para Manusia Suci) pada tahun 1177 M. ( )
(mhy)