Tagih Zakat, Abu Nawas Ajak Baginda Menjadi Pengemis

Jum'at, 19 Juni 2020 - 07:20 WIB
Akhirnya Abu Nawas meminta waktu beberapa hari untuk memikirkan jalan keluarnya. Seperti biasa, jika sudah begitu Abu Nawas langsung pamit begitu menerima hadiah dari Baginda Raja. “Ingat, kamu harus berhasil Abu,” ujar Baginda menekankan.

Setelah sepekan, Abu Nawas kembali ke istana. "Bagaimana? Apa taktikmu sekarang?" tanya Baginda Raja.

"Beres Baginda, sudah ditemukan caranya. Cuma, saya dan Baginda harus jadi pengemis. Apakah Baginda bersedia?" tanya Abu Nawas.



Pada mulanya, Baginda Raja agak kaget dengan ide Abu Nawas. Karena ada rasa keinginan kuat untuk menyadarkan Tuan Kabul, akhirnya rajapun bersedia.

Dengan memakai pakaian layaknya pengemis, Abu Nawas dan Baginda Raja pergi meluncur ke rumah Tuan Kabul. Kebetulan, pada saat itu, Tuan Kabul berada di rumah.



Abu Nawas segera saja mengucapkan salam dan menyapa Tuan Kabul.

"Apakah Tuan mempunyai uang rewceh?" kata Abu Nawas.

"Tidak ada!" jawab Tuan Kabul.

"Kalau begitu, apakah Tuan punya pecahan roti kering, sekadar untuk mengganjal perut kami?" tanya Abu Nawas.

"Tidak ada!" kata Tuan Kabul.

"Kalau begitu, kami minta segelas air saja, adakah Tuan?" tanya Abu Nawas.

"Sudah aku bilang dari tadi aku tidak punya apa-apa!" kata Tuan Kabul yang mulai emosi.

Abu Nawas dan Baginda senyum-senyum saja. Justru inilah yang ditunggu-tunggu Abu Nawas, sifat emosi yang dimunculkan Tuan Kabul.

"Kalau Tuan tidak punya apa-apa, mengapa Tuan tidak jadi pengemis seperti kami saja?" sambut Abu Nawas.

Mendadak wajah Tuan Kabul terlihat murung. Rupanya ia teringat akan masa lalunya yang terbilang miskin dan tak punya apa-apa.

Rasa marah, tersinggung dan terhina bercampur aduk dirasakan Tuan Kabul. Namun belum sempat Tuan Kabul sadar siapa yang berdiri di depannya, raja mulai angkat bicara.

"Bagaimana Kabul, apakah memilih menjadi orang kaya atau orang yang tak punya?" kata raja. Kalau mau kaya, bayarlah zakat, kalau tidak mau kaya, mengemis saja kayak orang ini," kata raja sambil menunjuk ke Abu Nawas.

Tuan Kabul terkejut bukan kepalang begitu tahu dengan siapa ia bicara. Ia pun mohon ampun dan berjanji akan membayar zakat dengan tertib. “Ampun Baginda, zakat tentu akan kami baya,” ujarnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abdullah bin Busr, seorang badui bertanya: Wahai Rasulullah, siapa orang terbaik itu? Rasulullah shallallahu 'alahi wa salam menjawab: Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.

(HR. Tirmidzi No. 2251)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More