Besok Gerhana Matahari Cincin, Begini Tata Cara Salat Gerhana Pendek
Sabtu, 20 Juni 2020 - 10:47 WIB
Maklumat Muhammadiyah
Sementara itu, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengeluarkan Maklumat No.01/MLM/I.1/E/2020 tentang Salat Gerhana Matahari Cincin.
Maklumat yang ditandatangani Ketua, Syamsul Anwar dan Sekretaris, Muhammad Mas'udi ini mempertimbangkan Surat Edaran PP Muhammadiyah No 05/EDR/I.0/E/2020 tentang Tuntutan dan Panduan Menghadapi Pandemi dan Dampak Covid-19.
Baca Juga: Puasa Sunnah Syawal Tinggal 10 Hari Lagi
Berikut ini empat poin Maklumat Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah terkait salat gerhana matahari cincin.
1. Salat gerhana dilaksanakan secara berjamaah di rumah masing-masing
2. Salat dan khutbah dikerjakan sebatas kemampuan
3. Informasi daerah/kota yang terlintasi gerhana dan dapat mengadakan salat tercantum dalam lampiran
4. Pengamatan gerhana dilaksanakan secara terbatas, tidak mengumpulkan massa dalam jumlah banyak dan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah maupun Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC).
Salat Gerhana
Laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) juga memuat tata cara salat gerhana matahari. Durasi salat gerhana matahari cukup panjang karena dianjurkan membaca tasbih pada rukuk pertama selama bacaan seratus ayat Surat Al-Baqarah dan bacaan delapan puluh ayat Surat Al-Baqarah pada rukuk kedua.
Setelah salat dua rakaat, jamaah mendengarkan khutbah salat gerhana sebagaimana pelaksanaan khutbah Jumat. Salat gerhana dilakukan idealnya demikian.
Baca Juga: Jadwal Puasa Sunnah di Bulan Juni 2020
Tetapi pada saat waktu gerhana semakin pendek, ulama mazhab Syafii membolehkan pelaksanaan salat gerhana matahari secara singkat.
Salat gerhana singkat ini dapat dilakukan dengan membaca Surat Al-Fatihah sebanyak empat kali pada dua rakaat tersebut tanpa surat panjang seperti yang dianjurkan.
Salat gerhana singkat juga dapat dilakukan dengan membaca Surat Al-Fatihah saja tanpa diiringi dengan surat pendek. Salat gerhana singkat ini dapat dilakukan dengan membaca tiga kali tasbih seperti jumlah bacaan tasbih shalat pada biasanya.
Ini lebih ringkas seperti keterangan Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin berikut ini.
ولو اقتصر على الفاتحة في كل قيام أجزأه، ولو اقتصر على سور قصار فلا بأس. ومقصود التطويل دوام الصلاة إلى الانجلاء
Artinya, “Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan Surat Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah. Tujuan mencari bacaan panjang adalah mempertahankan salat dalam kondisi gerhana hingga durasi gerhana bulan selesai,” (Lihat Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I’anatut Thalibin, [Beirut, Darul Fikr: 2005 M/1425-1426 H], juz I, halaman 303).