Hukum Menggabung Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Sunnah Syawal

Senin, 16 Mei 2022 - 07:30 WIB
Keutamaan berpuasa enam hari di bulan Syawal seperti puasa satu tahun. Foto ilustrasi/ist
Setelah puasa Ramadhan, umat muslim dianjurkan menunaikan yaitu puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Hal ini berdasarkan hadis Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berikut:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّال كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: "Barang siapa yang telah berpuasa Ramadhan kemudian ia melanjutkannya dengan puasa enam Syawal, niscaya ia seperti puasa satu tahun". (HR Muslim)



Bagaimana hukum menggabung puasa qadha Ramadhan dan puasa sunnah Syawal ? Apakah yang masih punya utang puasa Ramadhanboleh menggabungkannya dengan puasa Syawal? Berikut penjelasan para ulama:

1. Imam Ibnu Hajar berkata: "Baik puasa Qadha Ramadhan dan puasa sunnahnya maing-masing dapat pahala. Akan tetapi tidak sempurna pahala puasa sunahnya."

2. Menurut Imam Romli, hasil puasa qadha Ramadhan dan puasa sunnahnya dapat pahala. Bahkan andai melaksanakan puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal tanpa ada niat untuk puasa sunnah 6 hari Syawal tersebut, maka tetap dapat pahala puasa sunnah tersebut.

3. Menurut Imam Abu Makhromah, puasa qadha Ramadhan dan puasa sunnah keduanya tidak ada yang hasil. Sebab tidak sah puasa sunnah seseorangapabila masih ada utang puasa Ramadhan.

Kesimpulan

Bagi orang yang ingin mengqadha puasa Ramadhan sekaligus puasa enam Syawal, maka hendaknya ia mengikuti pendapat Imam Romli yaitu sah dan dapat pahala seseorang yang mengqadha puasa Ramadhan sekaligus puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.

Pelaksanaan puasa sunnah enam hari Syawal terdapat dua cara, yaitu:

1. Dilaksanakan setelah hari Raya pertama Idul Fithri (yaitu hari kedua bulan Syawal) dengan cara bersambung tidak terpisah-pisah. Cara ini adalah lebih afdhol (utama).

2. Dengan cara tidak bersambung yaitu terpisah-pisah, cara ini pun juga masih tetap mendapatkan kesunnahannya.

Berikut Lafaz Niat Puasa Qadha Ramadhan digabung dengan puasa sunnah Syawal:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ وَعَنْ سِتٍّ مٍنْ شَوَّال لِلهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma ghadin an qadhaa i fardhi syahri Ramadhoona wa 'an sittatin min Syawwali Lillaahi Ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat puasa esok hari dari mengqadha puasa fardhu bulan Ramadhan dan puasa enam syawal karena Allah Ta'ala."

Referensi:

1. Kitab I'aanah ath-Thoolibiin Juz 2 Hal. 252.

2. Hasyiah al-Bujairomi 'alaa al-Khotiib Juz 2 Hal. 404.
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More