Waspada, Ciri-ciri Pergaulan yang Bisa Menjadikan Muslimah sebagai Pelakor

Sabtu, 21 Mei 2022 - 05:15 WIB
Ada banyak tanda atau ciri-ciri pelakor di antara kita kaum muslimah, bisa terjadi karena tidak sadar atau dengan sadar sekalipun di dalam pergaulan sehari-hari kita. Foto ilustrasi/ist
Istilah perebut laki orang ( pelakor ) makin marak dibicarakan, bahkan kasus karena hal itu semakin menjadi-jadi di kalangan masyarakat saat ini. Namun sadarkah muslimah, mungkin salah satu penyebab banyaknya kasus tersebut, dikarenakan tanpa sadar banyak wanita yang memainkan peran pelakor tersebut. Jika itu dilakukan dengan kesadaran, maka itu patut dimintai istighfar sebanyak-banyaknya. Kita sebagai wanita, sudah menjadi agen setan yang senang melihat terpisahnya pasangan suami istri di dunia ini.

Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut), kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (orang yang ia goda -pent) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat engkau” [HR Muslim no 2813].



Karena itu, sebagai wanita muslimah, kita wajib berhati-hati dalam pergaulan dengan kaum lelaki. Karena kerusakan sosial banyak terjadi di area hubungan pria dan wanita. Apalagi di zaman sekarang, era sekulerisme-liberalisme, dimana dalam area publik mudah terjadi ikhtilat (campur baur) pria dan wanita dengan disertai interaksi di antara mereka. Di pasar, di kantor, di kampus, bahkan hingga ke majlis talim dan jejaring sosial.

Ada beberapa ciri atau tanda yang mungkin tanpa sadar dilakukan oleh kaum wanita, misalkan kita sendiri, yang ternyata bisa jadi tergolong sedang ‘menggoda’ kaum lelaki terutama mereka yang sudah beristri. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut tanda-tanda tersebut, di antaranya:

1. Bila bertemu dengan pria itu disadari atau tidak, Anda kerap melakukan flirting, meliriknya diiringi dengan senyuman.

2. Alasan konsultasi pekerjaan, diskusi masalah agama dan lain-lain, yang kerap Anda sampaikan melalui status atau pesan via jejaring sosial. Padahal urusan pekerjaan itu bisa Anda tanyakan pada orang lain sesama muslimah. Atau jawaban dari ikhwan tersebut sebenarnya sudah jelas tinggal Anda move on tapi Anda terus saja mengirim pesan padanya.

3. Setiap ada momen spesial tentang pria itu, Anda ada di barisan orang pertama yang mengucapkan selamat, atau malah memberi gift padanya.

4. Entah disadari atau tidak setiap Anda tahu ada kesempatan bertemu dengan pria itu, Anda berdandan lebih catchy, menarik perhatian.

5. Kadang-kdang tidak merasa malu mengambil momen bersama seperti makan siang bersama, tugas kantor bersama atau foto bersama.

6. Sama sekali tidak ada perasaan risih kalau Anda mengatakan ‘say’ atau ‘beib’ kepadanya apakah dalam pembicaraan langsung atau ketika ber-WA (whatsapp), facebook dan lainnya.

7. Ketika ada momen berbicara dengannya Anda merasa emosi bisa lepas, bisa tertawa, dan gembira. Iffah atau sikap menjaga diri Anda mendadak luntur bila bertemu dengannya.

Hal-hal di atas hanya beberapa contoh saja yang mungkin tanpa kita sadari sering kita lakukannya dalam aktivitas biasa. Bila iya, segeralah beristighfar dan memohon perlindungan agar bisa menjaga diri dari perbuatan yang tidak diridhoi Allah SWT. Munculkan rasa takut dan malu kepada Allah Ta'ala.

Bayangkan bila Anda sudah berumah tangga lalu suami Anda menghadapi kondisi seperti itu. Bukankah sebagai istri Andapun akan merasa sedih dan marah? Begitupula wanita lain pun akan merasakan hal yang serupa.



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اِعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ وَّزِيۡنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ فِى الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَوۡلَادِ‌ؕ كَمَثَلِ غَيۡثٍ اَعۡجَبَ الۡكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيۡجُ فَتَرٰٮهُ مُصۡفَرًّا ثُمَّ يَكُوۡنُ حُطٰمًا‌ؕ وَفِى الۡاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيۡدٌ ۙ وَّمَغۡفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضۡوَانٌ‌ؕ وَمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الۡغُرُوۡرِ
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.

(QS. Al-Hadid Ayat 20)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More