Keadaan Muslim Setelah Kiamat, 4 Sahabat Duduk di Atas Ranjang Permata

Kamis, 26 Mei 2022 - 05:15 WIB
Betapa beruntungnya para Sahabat Nabi diberi kenikmatan di Akhirat dan umat muslim mendapatkan syafaat Nabi. Berbeda dengan orang-orang yang mendustakan hari Akhir disiksa di dalam neraka. Foto ilustrasi/Ist
Banyak hal yang perlu kita ketahui setelah Hari Kiamat terjadi. Salah satunya keadaan umat muslim dan kenikmatan yang dialami empat Sahabat Nabi terkemuka (Khulafaur Rasyidin).

Ulasan kali ini juga menceritakan perbincangan penduduk neraka dan keinginan orang-orang kafir ketika disiksa di dalam neraka Jahannam, na'udzubillahi min dzalik!

Dalam Kitab Al-Mawaizh Al-Usfuriyah karya Syaikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury diceritakan sebuah kisah menakjubkan dialami empat Sahabat Nabi (Khulafaur Rasyidin). Di Akhirat nanti mereka mendapat kenikmatan menduduki ranjang yang terbuat dari intan permata.

Baca Juga: Beginilah Keadaan Umat Islam pada Hari Kiamat

Diriwayatkan dari Ikrimah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Ibnu Abbas ditanya tentang firman Allah dalam QS Al-Hijr Ayat 47:



وَنَزَعۡنَا مَا فِىۡ صُدُوۡرِهِمۡ مِّنۡ غِلٍّ اِخۡوَانًا عَلٰى سُرُرٍ مُّتَقٰبِلِيۡنَ


Artinya: "Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka; mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan."

Maka Beliau menjawab sebagaimana diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadanya. "Ketika Hari Kiamat telah terjadi, akan didatangkan ranjang dari intan merah yang berukuran 20 Mil x 20 Mil, yang tidak terbelah dan putus sama sekali, yang digantung dengan kekuasaan Allah Yang Maha Perkasa. Kemudian Abu Bakar duduk di atasnya.

Kemudian didatangkan ranjang dari intan kuning yang memiliki ciri-ciri sama seperti ranjang merah. Kemudian Umar bin Khattab duduk di atasnya.

Kemudian didatangkan lagi ranjang dari intan hijau yang memiliki ciri-ciri yang sama seperti ranjang merah. Kemudian Utsman bin Affan duduk di atasnya.

Kemudian didatangkan ranjang dari intan putih yang memiliki ciri-ciri sama seperti ranjang merah. Kemudian Ali bin Abu Thalib duduk di atasnya.

Kemudian Allah memerintahkan ranjang-ranjang permata itu terbang membawa mereka di udara. Ranjang-ranjang itu terbang sampai di bawah naungan 'Arsy Allah. Mereka didatangi tenda kemah dari intan yang indah. Andai seluruh makhluk di semua tingkatan langit dan bumi dikumpulkan niscaya mereka semua hanya memenuhi satu sudut dari sudut-sudut tenda kemah itu.

Kemudian diberikan kepada mereka empat gelas. Satu gelas untuk Abu Bakar, satu gelas untuk Umar, satu gelas untuk Utsman dan satu gelas untuk Ali, semoga Allah meridhoi mereka semua.

Mereka berempat memberi minuman kepada para manusia. Inilah maksud firman Allah: "Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada di dalam hati mereka, sedangkan mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan."

Perbincangan Penduduk Neraka

Di Akhirat nanti Allah memerintahkan neraka Jahannam untuk menyambar dan mengeluarkan orang-orang yang keluar dari syariat Islam dan orang-orang kafir. Setelah dikeluarkan, Allah membuka mata mereka.

Tiba-tiba mereka melihat tempat-tempat para Sahabat Nabi shallallahu 'alahi wasallam dan umatnya di surga. Mereka berkata: "Mereka adalah orang-orang yang menyelamatkan para manusia sedangkan kita telah celaka."

Kemudian mereka dikembalikan lagi ke dasar neraka Jahannam. Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada di neraka orang yang di dalam hatinya masih ada sedikit keimanan kecuali ia akan keluar dari sana dengan perantara syafaatku."

Syaikh al-Imam 'Alau ad-Din az-Zandusiti dalam Kitab Roudhoh al-Ulama berkata: "Saya mendengar Sa'ad bin Muhammad al-Astarusyani al-Faqir az-Zahid meriwayatkan dari al-Kalabi, dari Abu Sholih, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, berkata dalam menjelaskan Firman Allah: "Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di Akhirat) menginginkan kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اَلَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ بِالَّيۡلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً فَلَهُمۡ اَجۡرُهُمۡ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ‌ۚ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَ
Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

(QS. Al-Baqarah Ayat 274)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More