Profil Ustaz Adi Hidayat, Dai dengan Segudang Prestasi dan Karya Tulis

Kamis, 02 Juni 2022 - 14:03 WIB
Profil Ustaz Adi Hidayat, sejak pendidikan dasar sudah menjadi murid berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri. Foto/dok quantumakhyar.com
Bagi yang ingin mengenal lebih jauh sosok pendakwah kondang Ustaz Adi Hidayat (UAH), berikut profil lengkapnya. Ustaz Adi Hidayat dikenal sebagai Dai dengan segudang prestasi dan karya tulis.

Nama Ustaz Adi Hidayat merupakan salah satu Dai populer di kalangan netizen dan ustaz favorit selebriti untuk mengisi kajian rutin. Video ceramahnya banyak tersebar di berbagai media sosial seperti Youtube, Instagram, atau Facebook dan telah ditonton oleh jutaan kaum muslimin di Indonesia.

Ustaz Adi Hidayat lahir di Pandeglang, Banten 11 September 1984 dari pasangan Warso Supena (Ayah) dan ibunya bernama Hj Rafiah Akhyar. Beliau memiliki 4 orang saudara yaitu Ade Rahmat, Neng Inayatin, Ima Rakhmawati, dan Ita Haryati.

Dilansir dari quantumakhyar.com, Ustaz Adi Hidayat memulai pendidikan formal di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik. Kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas III dan beralih ke SDN III Pandeglang di jenjang kelas IV hingga VI. Di dua sekolah dasar ini beliau mendapat predikat siswa terbaik, hingga dimasukan dalam kelas unggulan.

Dalam proses pendidikan dasar ini, Adi Hidayat kecil juga disekolahkan kedua orang tuanya ke Madarasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang. Pagi sekolah umum, siang hingga sore sekolah agama. Di madrasah ini, beliau juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri.

Tahun 1997, melanjutkan pendidikan Tsanawiyyah hingga Aliyah (setingkat SMP-SMA) di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut. Ponpes yang memadukan pendidikan Agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional.

Guru utama beliau, Buya KH Miskun as-Syatibi ialah orang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaan beliau terhadap Al-Qur'an dan pendalaman pengetahuan. Selama masa pendidikan ini beliau telah meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, Kabupaten Garut, bahkan Propinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh Al-Qur'an.

Di tingkat II Aliyah bahkan pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Universitas Islam Madinah di Ponpes Taruna al-Qur'an Yogyakarta. Beliau juga seringkali dilibatkan oleh pamannya KH Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.

Beliau lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah "konsep ESQ dalam al-Qur'an" di hadapan tokoh pendidikan M Yunan Yusuf. Tahun 2003, beliau mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Universitas Al-Azhar Kairo, hingga mendapat gelar mahasiswa terbaik dalam program ospek.

Tahun 2005, beliau mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya yang kemudian diterima, walau mesti meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.

Di Libya, Adi Hidayat muda belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan Al-Qur'an, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan selainnya. Kecintaannya pada Al-Qur'an dan Hadits menjadikan beliau mengambil program khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini.

Guru Ustaz Adi Hidayat



Beliau belajar Al-Qur'an pada Syaikh Dukkali Muhammad al-'Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya untuk Eropa), Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri). Beliau juga belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya).

Di antara guru tafsir beliau ialah syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya), sementara Ilmu Hadits beliau pelajari dari Dr Shiddiq Basyr Nashr (Libya). Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh di antaranya beliau pelajari dari Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya) dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria).

Beliau mendalami ilmu lughah melalui Syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (Pakar bahasa Dunia, anggota majma’ al-lughah); Dr Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra); Dr Abdullâh Ustha (Pakar Nahwu dan Sharaf), Dr Budairi al-Azhari (Pakar ilmu Arudh), juga masyayikh lainnya. Adapun ilmu tarikh beliau pelajari di antaranya dari Ustaz Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya).

Di akhir 2009 beliau diangkat menjadi Aminul khutaba, Ketua dewan khatib jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah.

Awal tahun 2011 beliau kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes Al-Qur'an Al-Hikmah Lebak Bulus. Dua tahun kemudian beliau berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah. Ustaz Adi Hidayat juga menerima gelar Doktor kehormatan (Doctor Honoris Causa), bidang pengetahuan, budaya, dan dakwah, dari Universitas Astrolabe Instanbul Turki, Tahun 2019.

Kini, Ustaz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik taklim, seminar, dan selainnya. Beliau giat mengukir pena dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia.

Di antara karya tulis beliau yang telah dibukukan adalah:
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdurrahman bin 'Auf radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:  Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta bersungguh-sungguh menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina), dan benar-benar taat pada suaminya.  Maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.

(HR. Ahmad 1:191)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More