Surat Al-Qur'an yang Disunnahkan Dibaca Saat Salat Jumat
Jum'at, 03 Juni 2022 - 18:47 WIB
Surat Al-Qur'an yang disunnahkan dibaca saat salat Jumat adalah surat Al-Jumuah dan Surat Al-Kafirun . Dua surat ini tidak terlalu panjang sehingga mudah dihafalkan.
Membaca surat Jumuah dan al-Kafirun dianjurkan bagi imam salat Jumat. Surat Al Jumu'ah dibaca pada rakaat pertama, setelah Al-Fatihah . Ibnu Abbas ra menceritakan,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي صَلَاةِ الْجُمُعَةِ سُورَةَ الْجُمُعَةِ وَالْمُنَافِقِينَ
Bahwa Nabi SAW ketika mengimami salat Jumat, beliau membaca Surat Al Jumu'ah dan surat al-Munafiqun. (HR. Muslim 2068)
Dalam riwayat lain dari Ubaidillah bin Abi Rafi’, mantan budak Rasulullah SAW, beliau menceritakan, Marwan pernah menunjuk Abu Hurairah ra untuk menjadi imam di Madinah, kemudian beliau berangkat ke Mekkah, lalu Abu Hurairah mengimami kami Sholat Jumat.
Beliau membaca Surat Al Jumu'ah di rakaat pertama, dan membaca Surat al-Munafiqun di rakaat kedua. Ketika aku ketemu Abu Hurairah , aku sampaikan kepada beliau, Anda membaca surat yang pernah dibaca Ali bin Abi Thalib sewaktu di Kufah. Kemudian Abu Hurairah mengatakan, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW membaca dua surat itu. (HR Turmudzi 521 dan dishahihkan al-Albani)
Hadis lain menyebutkan bacaan yang disunahkan adalah surat al Ala di rakaat pertama dan Al Ghasyiyah di rakaat kedua.
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْعِيدَيْنِ وَفِي الْجُمُعَةِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ قَالَ وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ فِي يَوْمٍ وَاحِدٍ يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِي الصَّلَاتَيْنِ
Dari Nu'man bin Basyir RA, dia berkata, "Rasulullah SAW biasa membaca surat Al A'la dan surat Al Ghasyiyah dalam salat dua hari raya dan salat Jumat. Bila salat Id bertepatan dengan hari Jumat, beliau juga membaca kedua surat tersebut dalam kedua salat itu."
Al-Jumuah dan Surat Al-Munafiqun
Sementara itu, membaca surat Al-Jumuah dan Surat Al-Munafiqun juga sering diamalkan sebagian umat Islam pada hari Jumat. Dua surat ini tidak terlalu panjang sehingga mudah dihafalkan.
Surat Al-Jumuah mempunyai 11 ayat dan termasuk golongan Madaniyyah. Surat ini berada di urutan ke-62 di dalam Al-Qur'an setelah Surat As Saff.
Sedangkan surat Al-Munafiqun terdiri atas 11 ayat, termasuk dalam golongan surat Madaniyyah dan diturunkan sesudah Surat Al-Hajj. Ia dinamakan Surat Al-Munafiqun karena surat ini menjelaskan tentang sifat dari orang-orang munafik.
Khusus surat Al Jumu'ah untuk dibaca di hari Jumat didasarkan pada sebuah hadis yang berbunyi: "Barangsiapa yang membaca Surat Al-Jumu'ah, dia akan diberi pahala kebaikan sejumlah orang yang mendatangi jumatan dan sejumlah orang yang tidak jumatan di seluruh negeri kaum muslimin."
Hanya saja, status hadis ini disebut ats-Tsa’alibi dalam tafsirnya al-Kasyf wa al-Bayan dari jalur Abu Ishmah seorang pendusta tukang pemalsu hadis. Karena itu al-Munawi menilai hadis ini sebagai hadis maudhu’ (palsu). (al-Fath as-Samawi, no. 938).
Bahkan sebagian ulama menegaskan, tidak dijumpai adanya riwayat yang shahih dari Nabi SAW yang menjelaskan keutaaan surat al-Jumu’ah.
Amal as-Sa’di dalam kitabnya as-Sahih wa as-Saqim min Fadhail Al-Qur'an mengatakan: "Tidak terdapat satupun riwayat yang shahih dari Rasulullah SAW tentang keutamaan surat al-Jumuah. Hanya terdapat riwayat-riwayat dhaif dan palsu yang menyebutkan keutamaannya.
Membaca surat Jumuah dan al-Kafirun dianjurkan bagi imam salat Jumat. Surat Al Jumu'ah dibaca pada rakaat pertama, setelah Al-Fatihah . Ibnu Abbas ra menceritakan,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي صَلَاةِ الْجُمُعَةِ سُورَةَ الْجُمُعَةِ وَالْمُنَافِقِينَ
Bahwa Nabi SAW ketika mengimami salat Jumat, beliau membaca Surat Al Jumu'ah dan surat al-Munafiqun. (HR. Muslim 2068)
Baca Juga
Dalam riwayat lain dari Ubaidillah bin Abi Rafi’, mantan budak Rasulullah SAW, beliau menceritakan, Marwan pernah menunjuk Abu Hurairah ra untuk menjadi imam di Madinah, kemudian beliau berangkat ke Mekkah, lalu Abu Hurairah mengimami kami Sholat Jumat.
Beliau membaca Surat Al Jumu'ah di rakaat pertama, dan membaca Surat al-Munafiqun di rakaat kedua. Ketika aku ketemu Abu Hurairah , aku sampaikan kepada beliau, Anda membaca surat yang pernah dibaca Ali bin Abi Thalib sewaktu di Kufah. Kemudian Abu Hurairah mengatakan, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW membaca dua surat itu. (HR Turmudzi 521 dan dishahihkan al-Albani)
Hadis lain menyebutkan bacaan yang disunahkan adalah surat al Ala di rakaat pertama dan Al Ghasyiyah di rakaat kedua.
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْعِيدَيْنِ وَفِي الْجُمُعَةِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ قَالَ وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ فِي يَوْمٍ وَاحِدٍ يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِي الصَّلَاتَيْنِ
Dari Nu'man bin Basyir RA, dia berkata, "Rasulullah SAW biasa membaca surat Al A'la dan surat Al Ghasyiyah dalam salat dua hari raya dan salat Jumat. Bila salat Id bertepatan dengan hari Jumat, beliau juga membaca kedua surat tersebut dalam kedua salat itu."
Baca Juga
Al-Jumuah dan Surat Al-Munafiqun
Sementara itu, membaca surat Al-Jumuah dan Surat Al-Munafiqun juga sering diamalkan sebagian umat Islam pada hari Jumat. Dua surat ini tidak terlalu panjang sehingga mudah dihafalkan.
Surat Al-Jumuah mempunyai 11 ayat dan termasuk golongan Madaniyyah. Surat ini berada di urutan ke-62 di dalam Al-Qur'an setelah Surat As Saff.
Sedangkan surat Al-Munafiqun terdiri atas 11 ayat, termasuk dalam golongan surat Madaniyyah dan diturunkan sesudah Surat Al-Hajj. Ia dinamakan Surat Al-Munafiqun karena surat ini menjelaskan tentang sifat dari orang-orang munafik.
Khusus surat Al Jumu'ah untuk dibaca di hari Jumat didasarkan pada sebuah hadis yang berbunyi: "Barangsiapa yang membaca Surat Al-Jumu'ah, dia akan diberi pahala kebaikan sejumlah orang yang mendatangi jumatan dan sejumlah orang yang tidak jumatan di seluruh negeri kaum muslimin."
Hanya saja, status hadis ini disebut ats-Tsa’alibi dalam tafsirnya al-Kasyf wa al-Bayan dari jalur Abu Ishmah seorang pendusta tukang pemalsu hadis. Karena itu al-Munawi menilai hadis ini sebagai hadis maudhu’ (palsu). (al-Fath as-Samawi, no. 938).
Bahkan sebagian ulama menegaskan, tidak dijumpai adanya riwayat yang shahih dari Nabi SAW yang menjelaskan keutaaan surat al-Jumu’ah.
Amal as-Sa’di dalam kitabnya as-Sahih wa as-Saqim min Fadhail Al-Qur'an mengatakan: "Tidak terdapat satupun riwayat yang shahih dari Rasulullah SAW tentang keutamaan surat al-Jumuah. Hanya terdapat riwayat-riwayat dhaif dan palsu yang menyebutkan keutamaannya.
Baca Juga
(mhy)