Sejarah Tradisi Yasinan di Indonesia

Kamis, 16 Juni 2022 - 22:50 WIB
مَنْ قَرَأَ يس فِي لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ غُفِرَ لَهُ

Artinya: "Barangsiapa membaca (surat) Yasin pada malam hari dengan mengharap keridoan Allah, ia akan diampuni (dosanya)." (HR At Thobroni/145, 418; Al-Baihaqi/2360, 2361 dari Abu Hurairoh; Ad Darimi/3478 dari Hasan, Dishahihkan oleh Ibnu Hibban/2626)

Dalam riwayat lain disebutkan dari Maqol bin Yasar, bahwa Nabi bersabda: "Bacalah untuk orang mati di antara kamu, Surat Yasin." (Hadis Sahih Riwayat Ibnu Hibban/3064, juga diriwayatkan Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, An-Nasai, Al-Hakim, Ath-thobroni, Al-Baihaqi)

Masyarakat Indonesia yang mayoritas bermazhab Syafi'iiyah tentu tak asing dengan Yasinan ini. Dilansir dari beritasantri, Ibnu Hajar al-Asqalani (1372-1449 M) dalam kitabnya menceritakan: "Ibnu Abdil Hakam menjawab pertanyaan yang disodorkan kepadanya tentang boleh atau tidaknya membacakan Al-Qur'an untuk mayit:

"Saat Imam Syafi'i (767-820 M) wafat, murid-murid beliau berkumpul di dekat kepala beliau. Lantas seorang dari mereka membaca Surat Yasin dan tak seorang pun mengingkarinya. Lalu mereka bersama menyaksikan pemandian jenazah Beliau dan terus berdiri hingga dikafani." (Tawali Taksis, hal 178)

Demikian ulasan sejarah tradisi Yasinan di Indonesia. Tradisi Yasinan sampai sekarang terus dihidupkan masyarakat muslim terlebih untuk dihadiahkan kepada orang-orang terdekat atau kerabat yang meninggal dunia.

Pahala bacaan Surat Yasin itu diyakini sampai kepada mayit apabila seseorang memohon kepada Allah untuk menyampaikan pahalanya. Karena ini termasuk doa dan termasuk perkara yang disepakati kebolehannya. Maka si mayit akan mendapatkan manfaat dari doa tersebut dengan izin Allah yang Maha mengabulkan doa.

Wallahu A'lam!

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
cover top ayah
وَاٰتٰٮكُمۡ مِّنۡ كُلِّ مَا سَاَلۡـتُمُوۡهُ‌ ؕ وَاِنۡ تَعُدُّوۡا نِعۡمَتَ اللّٰهِ لَا تُحۡصُوۡهَا ؕ اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَـظَلُوۡمٌ كَفَّارٌ
Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari nikmat Allah.

(QS. Ibrahim Ayat 34)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More