3 Hadis Dhaif tentang Negeri Syam dan Perempuan Cantik

Senin, 20 Juni 2022 - 16:29 WIB
Sedikitnya ada dua hadis terkait Negeri Syam yang ditengarai dhaif alias lemah. Foto/Ilustrasi: Ist
Syaikh Muhammad Nashruddin al-Albani menyebut sedikitnya ada dua hadis terkait Negeri Syam yang ditengarai dhaif alias lemah. Di samping itu ada satu hadis tentang perempuan yang juga dhaif bahkan dusta.

"Janganlah terkecoh oleh sekelompok kaum fanatik yang dengan sengaja memuat riwayat dalam kitab-kitab mereka," ujar al-Albani dalam kitabnya "Silsilatul-Ahaadiits adh-Dhaifah wal Maudhu'ah wa Atsaruhas-Sayyi' fil-Ummah" yang diterjemahkan AM Basalamah menjadi "Silsilah Hadits Dha'if dan Maudhu'"



Kalimat yang dipercayai sebagai hadis tentang Negeri Syam dan dianggap dhaif itu, pertama:

"Penduduk Syam adalah cambuk Allah di bumi-Nya. Allah akan membalas kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya dengan mereka. Haram bagi kaum munafik untuk mengungguli kaum mukmin dan mereka tidak akan mati kecuali dengan kesedihan dan kesengsaraan."



Hadis ini diriwayatkan oleh atb-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir dari dua sanad, yaitu al-Walid bin Muslim dari Muhammad bin Ayyub. Menurut al-Albani hadis tersebut dha'if.

Menurut al-Albani, memang sanadnya terlihat sahih. Barangkali karena itulah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dengan berdasarkan riwayat tersebut menjadikan 'Keutamaan Negeri Syam' sebagai bab tersendiri dalam bukunya.

Namun hakikatnya tidaklah demikian dikarenakan dua sebab:

Pertama, riwayat 'an 'anah (yakni menggunakan lafazh 'an fulan 'an fulan penj.). Al-Walid adalah mudallas (mencampur aduk atau sengaja membuat kesalahan). Inilah yang dinyatakan oleh adz-Dzahabi dalam kitabnya al-Mizan.

Kedua, sanadnya terhenti (mauquf), yaitu telah diriwayatkan dengan sanad yang mauquf oleh Haitsam bin Kharijah. Ia berkata, "Riwayat ini sanadnya terhenti sampai kepada Khuraim".



Hadis kedua tentang Negeri Syam adalah sebagai berikut:

"Negeri Syam adalah tempat busur panah-Ku. Siapa saja yang ingin berlaku jahat padanya, Aku akan memanahnya dengan anak panah tersebut."

Menurut al-Albani, hadis tersebut tidak ada sumbernya dalam kumpulan hadis marfu'. Barangkali riwayat tersebut termasuk Israiliat.

"Dalam sanadnya terdapat al-Mas'udi yaitu nama Abdur Rahman bin Abdullah yang dikenal lemah atau dha'if," katanya.

Selanjutnya adalah hadis tentang perempuan yang berbunyi:

"Hati-hatilah (jauhilah) olehmu hijaunya kotoran ternak." Beliau ditanya, 'Apa makna hijaunya kotoran ternak?' Rasul menjawab, 'Yaitu wanita cantik yang tumbuh di lingkungan buruk.'"

Al-Albani mengatakan hadis tersebut lemah sekali. Ia diriwayatkan oleh al-Qidha'i dalam musnad asy Syihab I/81 dari sanad al-Waqidi. Juga dimuat dalam Ihya II/38. Ad-Daru Quthni mengatakan, "Hadis ini tunggal dari al-Waqidi dan dia adalah dha'if."

Menurut al-Albani, bahkan dia itu termasuk yang matruk (ditinggalkan riwayatnya), sedangkan Imam Ahmad, Nasa'i, Ibnul Mudayni, dan lainnya menganggapnya dusta.

Menurutnya, hal itu bertentangan dengan kaidah-kaidah yang lazim di kalangan para pakar hadis, misalnya al-Jarhul-Mubinu Muqqaddamun 'alat-Ta'dili (kecaman/kritik yang jelas dan rinci lebih diutamakan daripada pujian atau pengakuan baik).

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
cover top ayah
وَحُشِرَ لِسُلَيۡمٰنَ جُنُوۡدُهٗ مِنَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ وَالطَّيۡرِ فَهُمۡ يُوۡزَعُوۡنَ (١٧) حَتّٰٓى اِذَاۤ اَتَوۡا عَلٰى وَادِ النَّمۡلِۙ قَالَتۡ نَمۡلَةٌ يّٰۤاَيُّهَا النَّمۡلُ ادۡخُلُوۡا مَسٰكِنَكُمۡ‌ۚ لَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمٰنُ وَجُنُوۡدُهٗۙ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُوۡنَ‏ (١٨) فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنۡ قَوۡلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًـا تَرۡضٰٮهُ وَاَدۡخِلۡنِىۡ بِرَحۡمَتِكَ فِىۡ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيۡنَ (١٩)
Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka berbaris dengan tertib. Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih.

(QS. An-Naml Ayat 17-19)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More