Ini Alasan Kenapa Pesawat Dilarang Melintas di Atas Kakbah
Selasa, 21 Juni 2022 - 11:56 WIB
Bagi Anda yang pernah menginjakkan kaki di Tanah Suci Mekkah mungkin pernah bertanya-tanya, kenapa pesawat tak ada melintas di atas Kakbah. Ya, otoritas Arab Saudi memang melarang pesawat melintas di atas Masjidil Haram.
Lalu, apa sebenarnya alasan pelarangan pesawat melintas di atas Kakbah?
Ada banyak kabar beredar menyebutkan alasan pelarangan terbang ini. Mekkah merupakan salah satu tempat di dunia yang dilarang untuk melakukan penerbangan. Dalam istilah penerbangan disebut "No-fly zone" atau sering disingkat NFZ. Artinya sebuah wilayah di mana pesawat tidak diizinkan untuk terbang.
Dikutip dari Alhurra, alasan yang mengklaim pesawat tidak boleh terbang di atas Kakbah karena merupakan pusat bumi dan gravitasi bukanlah fakta ilmiah, ini hanyalah fantasi.
Kabar yang menyebutkan bahwa Ka'bah adalah pusat gravitasi bumi sehingga tidak mungkin terbang di atasnya dianggap bertentangan dengan aturan fisika yang paling sederhana.
"Memang benar bahwa bumi memiliki medan magnet, tetapi pusatnya adalah inti bumi yang menyala-nyala," kata Julien Hubert, peneliti di Pusat Penelitian Ilmiah Prancis dan spesialis dinamika fluida.
Alasan Pelarangan Terbang
Pelarangan pesawat melintas di atas Kakbah tak ada hubungannya dengan pusat bumi dan gravitasi. Adapun alasan pelarangan terbang ini ata Ka'bah adalah sebagai penghormatan terhadap Kota Suci Mekkah.
Otoritas Anti-Rumor Saudi telah menerbitkan klip video di mana seorang pilot Saudi dan pejabat navigasi menjelaskan bahwa alasan larangan terbang di atas Mekkah adalah untuk menghormati tempat-tempat suci dan tidak mengganggu para peziarah di sana.
Namun, larangan ini memiliki beberapa pengecualian. Helikopter terkadang terbang di atas kota, terutama helikopter penyelamat. Seperti yang terjadi pada Tahun 2006 saat peritiwa runtuhnya bangunan yang dihuni peziarah menyebabkan 76 orang meninggal dunia dan melukai sekitar enam puluh orang.
Menurut Syndicate of French Pilots, Mekkah bukan satu-satunya tempat di dunia yang dilarang terbang. Tetapi ada juga tempat yang dilarang terbang atau dibatasi, baik karena alasan agama atau karena alasan lain. Seperti keberadaan reaktor nuklir dan situs-situs penting lainnya di dunia.
Sebagaimana diketahui, Kota Suci Mekkah tidak memiliki bandara udara. Bagi peziarah yang hendak menunaikan Haji dan Umrah biasanya melalui bandara terdekat seperti di Jeddah atau bandara Kota Madinah. Kemudian melanjutkan perjalanan darat menuju Mekkah.
Kakbah dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an menyebutkan bahwa Kakbah merupakan rumah pertama yang menjadi tempat ibadah manusia untuk menyembah Allah Yang Maha Esa. Ka'bah sering disebut dengan Baitul Haram (rumah suci), Baitullah (rumah Allah), Baitul Atiq (rumah tua), dan Awalul Bait (rumah pertama).
Nabi Ibrahim 'alaihissalam adalah orang yang pertama meninggikan pondasi Kakbah bersama putranya Nabi Ismail. Bangunan ini terletak di tengah Masjidil Haram. Allah berfirman dalam Al-Qur'an :
اِنَّ اَوَّلَ بَيۡتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَـلَّذِىۡ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلۡعٰلَمِيۡنَۚ
Artinya: "Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam." (QS. Ali 'Imran Ayat 96)
Al-Qur'an memang tidak menyebutkan sifat detail fisik Ka'bah. Untuk diketahui, bagian Ka'bah terdiri dari Maqam Ibrahim, Hijir Ismail, Hajar Aswad dan Rukun (sudut) Ka'bah. Bangunan ini ditutupi oleh kain kiswah berwarna hitam yang diganti setiap musim haji.
Dikisahkan, pada masa Nabi Muhammad SAW berusia 30 tahun sebelum diangkat menjadi Rasul, bangunan Ka'bah pernah direnovasi akibat banjir yang melanda Kota Mekkah kala itu. Suatu hari kabilah suku-suku Qurisy di Mekkan terlibat perselisihan saat hendak meletakkan kembali Hajar Aswad pada salah satu sudut Ka'bah.
Hampir terjadi perang antarkabilah Arab kala itu. Namun berkat karunia Allah, Nabi Muhammad berhasil meredam perselisihan itu. Beliau memberi solusi tanpa pertumpahan darah dan tak ada pihak yang dirugikan.
Nabi Muhammad meminta sehelai selendang kemudian meletakkan Hajar Aswad di tengahnya. Lalu setiap kepala suku dari masing-masing kabilah diminta memegang ujung selendang. Setelah itu beliau memerintahkan mereka untuk mengangkatnya tinggi-tinggi dan meletakkan Hajar Aswad di tempat semula.
Demikian ulasan mengapa pesawat dilarang melintas di atas Ka'bah Masjidl Haram Mekkah. Semoga bermanfaat.
Lihat Juga: 5 Tanda Kiamat yang Muncul dari Mekkah, dari Gunung Berlubang hingga Bayangan Kabah Tidak Terlihat
Lalu, apa sebenarnya alasan pelarangan pesawat melintas di atas Kakbah?
Ada banyak kabar beredar menyebutkan alasan pelarangan terbang ini. Mekkah merupakan salah satu tempat di dunia yang dilarang untuk melakukan penerbangan. Dalam istilah penerbangan disebut "No-fly zone" atau sering disingkat NFZ. Artinya sebuah wilayah di mana pesawat tidak diizinkan untuk terbang.
Dikutip dari Alhurra, alasan yang mengklaim pesawat tidak boleh terbang di atas Kakbah karena merupakan pusat bumi dan gravitasi bukanlah fakta ilmiah, ini hanyalah fantasi.
Kabar yang menyebutkan bahwa Ka'bah adalah pusat gravitasi bumi sehingga tidak mungkin terbang di atasnya dianggap bertentangan dengan aturan fisika yang paling sederhana.
"Memang benar bahwa bumi memiliki medan magnet, tetapi pusatnya adalah inti bumi yang menyala-nyala," kata Julien Hubert, peneliti di Pusat Penelitian Ilmiah Prancis dan spesialis dinamika fluida.
Alasan Pelarangan Terbang
Pelarangan pesawat melintas di atas Kakbah tak ada hubungannya dengan pusat bumi dan gravitasi. Adapun alasan pelarangan terbang ini ata Ka'bah adalah sebagai penghormatan terhadap Kota Suci Mekkah.
Otoritas Anti-Rumor Saudi telah menerbitkan klip video di mana seorang pilot Saudi dan pejabat navigasi menjelaskan bahwa alasan larangan terbang di atas Mekkah adalah untuk menghormati tempat-tempat suci dan tidak mengganggu para peziarah di sana.
Namun, larangan ini memiliki beberapa pengecualian. Helikopter terkadang terbang di atas kota, terutama helikopter penyelamat. Seperti yang terjadi pada Tahun 2006 saat peritiwa runtuhnya bangunan yang dihuni peziarah menyebabkan 76 orang meninggal dunia dan melukai sekitar enam puluh orang.
Menurut Syndicate of French Pilots, Mekkah bukan satu-satunya tempat di dunia yang dilarang terbang. Tetapi ada juga tempat yang dilarang terbang atau dibatasi, baik karena alasan agama atau karena alasan lain. Seperti keberadaan reaktor nuklir dan situs-situs penting lainnya di dunia.
Sebagaimana diketahui, Kota Suci Mekkah tidak memiliki bandara udara. Bagi peziarah yang hendak menunaikan Haji dan Umrah biasanya melalui bandara terdekat seperti di Jeddah atau bandara Kota Madinah. Kemudian melanjutkan perjalanan darat menuju Mekkah.
Kakbah dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an menyebutkan bahwa Kakbah merupakan rumah pertama yang menjadi tempat ibadah manusia untuk menyembah Allah Yang Maha Esa. Ka'bah sering disebut dengan Baitul Haram (rumah suci), Baitullah (rumah Allah), Baitul Atiq (rumah tua), dan Awalul Bait (rumah pertama).
Nabi Ibrahim 'alaihissalam adalah orang yang pertama meninggikan pondasi Kakbah bersama putranya Nabi Ismail. Bangunan ini terletak di tengah Masjidil Haram. Allah berfirman dalam Al-Qur'an :
اِنَّ اَوَّلَ بَيۡتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَـلَّذِىۡ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلۡعٰلَمِيۡنَۚ
Artinya: "Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam." (QS. Ali 'Imran Ayat 96)
Al-Qur'an memang tidak menyebutkan sifat detail fisik Ka'bah. Untuk diketahui, bagian Ka'bah terdiri dari Maqam Ibrahim, Hijir Ismail, Hajar Aswad dan Rukun (sudut) Ka'bah. Bangunan ini ditutupi oleh kain kiswah berwarna hitam yang diganti setiap musim haji.
Dikisahkan, pada masa Nabi Muhammad SAW berusia 30 tahun sebelum diangkat menjadi Rasul, bangunan Ka'bah pernah direnovasi akibat banjir yang melanda Kota Mekkah kala itu. Suatu hari kabilah suku-suku Qurisy di Mekkan terlibat perselisihan saat hendak meletakkan kembali Hajar Aswad pada salah satu sudut Ka'bah.
Hampir terjadi perang antarkabilah Arab kala itu. Namun berkat karunia Allah, Nabi Muhammad berhasil meredam perselisihan itu. Beliau memberi solusi tanpa pertumpahan darah dan tak ada pihak yang dirugikan.
Nabi Muhammad meminta sehelai selendang kemudian meletakkan Hajar Aswad di tengahnya. Lalu setiap kepala suku dari masing-masing kabilah diminta memegang ujung selendang. Setelah itu beliau memerintahkan mereka untuk mengangkatnya tinggi-tinggi dan meletakkan Hajar Aswad di tempat semula.
Demikian ulasan mengapa pesawat dilarang melintas di atas Ka'bah Masjidl Haram Mekkah. Semoga bermanfaat.
Lihat Juga: 5 Tanda Kiamat yang Muncul dari Mekkah, dari Gunung Berlubang hingga Bayangan Kabah Tidak Terlihat
(rhs)