Kisah Nabi Adam Kenal Nabi Muhammad SAW Ternyata Bersumber dari Hadis Batil
Rabu, 22 Juni 2022 - 19:23 WIB
Kisah Nabi Adam as mengenal Nabi Muhammad SAW ternyata bersumber dari hadis batil. Bagian kisah yang dianggap tidak bersumber dari hadis adalah yang berbunyi:
Tatkala Adam melakukan kesalahan, dia berkata, "Wahai Tuhanku, aku memohon ampunan-Mu demi Muhammad."
Maka Allah berfirman, "Wahai Adam bagaimana engkau mengenal Muhammad sedang Aku belum menciptakannya?"
Adam menjawab, "Wahai Tuhanku. Tatkala Engkau menciptakanku dengan kekuasaan-Mu dan Engkau meniupkan ruh padaku, maka aku mengangkat kepalaku, dan aku melihat tiang Arasy bertulis: Tiada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah, maka aku tahu Engkau tidak merangkaikan kepada nama-Mu kecuali makhluk yang paling Engkau cintai."
Allah berfirman, "Engkau benar, wahai Adam. Sesungguhnya dia (Muhammad) makhluk yang paling Aku cintai. Mohonlah demi dia, maka Aku mengampunimu. Dan kalau bukan karena Muhammad, Aku tidak akan menciptakanmu.'"
Telah dinyatakan oleh Ibnu Hibban bahwa dalam sanad hadis di atas terdapat nama Abdullah bin Muslim bin Rasyad. Dia tertuduh sebagai pemalsu hadis sebab ia pernah terbukti memalsu hadis dari Laits, Malik, dan Ibnu Luhay'ah.
Syaikh Muhammad Nashruddin al-Albani dalam kitab "Silsilatul-Ahaadiits adh-Dhaifah wal Maudhu'ah wa Atsaruhas-Sayyi' fil-Ummah" dan diterjemahkan AM Basamalah menjadi "Silsilah Hadits Dha'if dan Maudhu'" mengatakan hadis tersebut tidak bersumber pada hadis-hadis marfu' dan sahih dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan bila divonis sebagai hadis batil oleh para pakar hadis, seperti adz-Dzahabi dan al-Asqalani.
Wabah
Selain tentang Nabi Adam, al-Albani juga menyorot hadis berikut:
"Wabah sampar itu tikaman saudara-saudara kalian dari kalangan jin."
Menurut al-Albani, hadis dengan lafaz dan matan seperti ini tidak ada sumbernya. Telah diriwayatkan oleh Ibnul Atsir dalam kitabnya an-Nihayah dalam bab wakhaza, yang mengikuti al-Harawi.
Ibnu Hajar berkata, "Saya tidak menjumpai hadis dengan lafaz yang demikian walaupun saya telah menyelidikinya sedetail mungkin, baik dari segi sanad maupun matannya, baik dalam kitab-kitab masyhur maupun kitab lainnya."
Menurut al-Albani, hadis yang senada terdapat dalam kitab Musnad Imam Ahmad IV/hadits ke-395, 413, dan 417. Juga dalam kitab al-Mu'jam ash-Shaghir halaman 71 dan al-Hakim 1/50, dengan sanad dari Abu Musa al-Asy'ari secara marfu dengan matan: Ath-Tha'un wakhzu a'daaikum minal jinni. Artinya: "Wabah sampar itu tikaman musuh-musuhmu dari kalangan jin". Ini adalah hadis sahih.
Tatkala Adam melakukan kesalahan, dia berkata, "Wahai Tuhanku, aku memohon ampunan-Mu demi Muhammad."
Maka Allah berfirman, "Wahai Adam bagaimana engkau mengenal Muhammad sedang Aku belum menciptakannya?"
Adam menjawab, "Wahai Tuhanku. Tatkala Engkau menciptakanku dengan kekuasaan-Mu dan Engkau meniupkan ruh padaku, maka aku mengangkat kepalaku, dan aku melihat tiang Arasy bertulis: Tiada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah, maka aku tahu Engkau tidak merangkaikan kepada nama-Mu kecuali makhluk yang paling Engkau cintai."
Allah berfirman, "Engkau benar, wahai Adam. Sesungguhnya dia (Muhammad) makhluk yang paling Aku cintai. Mohonlah demi dia, maka Aku mengampunimu. Dan kalau bukan karena Muhammad, Aku tidak akan menciptakanmu.'"
Telah dinyatakan oleh Ibnu Hibban bahwa dalam sanad hadis di atas terdapat nama Abdullah bin Muslim bin Rasyad. Dia tertuduh sebagai pemalsu hadis sebab ia pernah terbukti memalsu hadis dari Laits, Malik, dan Ibnu Luhay'ah.
Syaikh Muhammad Nashruddin al-Albani dalam kitab "Silsilatul-Ahaadiits adh-Dhaifah wal Maudhu'ah wa Atsaruhas-Sayyi' fil-Ummah" dan diterjemahkan AM Basamalah menjadi "Silsilah Hadits Dha'if dan Maudhu'" mengatakan hadis tersebut tidak bersumber pada hadis-hadis marfu' dan sahih dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan bila divonis sebagai hadis batil oleh para pakar hadis, seperti adz-Dzahabi dan al-Asqalani.
Wabah
Selain tentang Nabi Adam, al-Albani juga menyorot hadis berikut:
"Wabah sampar itu tikaman saudara-saudara kalian dari kalangan jin."
Menurut al-Albani, hadis dengan lafaz dan matan seperti ini tidak ada sumbernya. Telah diriwayatkan oleh Ibnul Atsir dalam kitabnya an-Nihayah dalam bab wakhaza, yang mengikuti al-Harawi.
Ibnu Hajar berkata, "Saya tidak menjumpai hadis dengan lafaz yang demikian walaupun saya telah menyelidikinya sedetail mungkin, baik dari segi sanad maupun matannya, baik dalam kitab-kitab masyhur maupun kitab lainnya."
Menurut al-Albani, hadis yang senada terdapat dalam kitab Musnad Imam Ahmad IV/hadits ke-395, 413, dan 417. Juga dalam kitab al-Mu'jam ash-Shaghir halaman 71 dan al-Hakim 1/50, dengan sanad dari Abu Musa al-Asy'ari secara marfu dengan matan: Ath-Tha'un wakhzu a'daaikum minal jinni. Artinya: "Wabah sampar itu tikaman musuh-musuhmu dari kalangan jin". Ini adalah hadis sahih.
(mhy)