4 Batasan Takwa Menurut Ali bin Abi Thalib
Jum'at, 24 Juni 2022 - 13:40 WIB
Baginya, waktu adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan untuk memperbanyak amal ibadah.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Pergunakan lima perkara sebelum datang lima perkara lagi : Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, mudamu sebelum tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu.” (HR. Baihaqi dari Ibnu Abbas).
Dalam buku Sinaaq Nahwal Jinaan, karya Syaikh Khalid Abu Syadi dijelaskan bahwa takwa harus diraih umat Islam dengan semangat, yakni seperti mengikuti perlombaan.
Apalagi, jalan untuk menuju takwa itu sangatlah banyak dan terbentang. Semua garak-gerik muslim harus bernilai ibadah, maka hal itu sudah menjadi landasan orang tersebut bertakwa.
Syaikh Khalid menulis bahwa janganlah menunda-nunda perbuatan untuk menghantar kita menuju derajat takwa. Berhati-hatilah dengan sikap menunda-nunda. Karena itu sangat membahayakan. Kita harus selalu mengingat Allah setiap saat. Jangan lengah untuk hal itu.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 152)
Karena dengan selalu mengingat Allah lah, kita akan dicintaiNya. Mendatangkan derajat takwa lalu menjadi penyebab turunnya Rahmat Allah Ta'ala.
Wallahu A'lam
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Pergunakan lima perkara sebelum datang lima perkara lagi : Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, mudamu sebelum tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu.” (HR. Baihaqi dari Ibnu Abbas).
Dalam buku Sinaaq Nahwal Jinaan, karya Syaikh Khalid Abu Syadi dijelaskan bahwa takwa harus diraih umat Islam dengan semangat, yakni seperti mengikuti perlombaan.
Apalagi, jalan untuk menuju takwa itu sangatlah banyak dan terbentang. Semua garak-gerik muslim harus bernilai ibadah, maka hal itu sudah menjadi landasan orang tersebut bertakwa.
Syaikh Khalid menulis bahwa janganlah menunda-nunda perbuatan untuk menghantar kita menuju derajat takwa. Berhati-hatilah dengan sikap menunda-nunda. Karena itu sangat membahayakan. Kita harus selalu mengingat Allah setiap saat. Jangan lengah untuk hal itu.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَا ذْكُرُوْنِيْۤ اَذْكُرْكُمْ وَا شْکُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 152)
Karena dengan selalu mengingat Allah lah, kita akan dicintaiNya. Mendatangkan derajat takwa lalu menjadi penyebab turunnya Rahmat Allah Ta'ala.
Wallahu A'lam
(wid)