Khusyuk Ketika Sholat Ciri Mukmin yang Beruntung
Jum'at, 01 Juli 2022 - 21:39 WIB
Salah satu ciri orang mukmin yang beruntung ialah khusyuk ketika melaksanakan sholat. Hal ini disampaikan Allah dalam Al-Qur'an.
Orang yang khusyuk dalam sholat yaitu orang yang menjaga tumakninah, rendah hati, fokus, serta menyadari dengan sepenuuhnya bahwa dia sedang menghadap Sang Penciptanya.
Berikut firman-Nya dalam Al-Qur'an :
Artinya: "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya." (QS. Al-Mu'minun Ayat 2)
Dalam ayat ini Allah menjelaskan sifat mukmin yang beruntung. Mereka sholat dengan khusyuk, pikirannya selalu mengingat Allah, dan memusatkan semua pikiran dan panca inderanya untuk bermunajat kepada-Nya.
Dia menyadari dan merasakan bahwa orang yang sholat itu benar-benar sedang berhadapan dengan Tuhannya. Seluruh anggota tubuh dan jiwanya dipenuhi kekhusyukan, kekhidmatan dan keikhlasan, diselingi dengan rasa takut dan diselubungi dengan penuh harapan kepada Tuhannya.
Untuk dapat memenuhi syarat kekhusyukan dalam sholat, harus memperhatikan tiga hal, yaitu:
1. Paham apa yang dibaca, supaya apa yang diucapkan lidahnya dapat dipahami dan dimengerti, sesuai dengan ayat: "Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur'an ataukah hati mereka sudah terkunci?" (QS Muhammad: ayat 24)
2. Ingat kepada Allah, sesuai dengan firman-Nya: "Dan laksanakanlah sholat untuk mengingat Aku." (QS Thaha: ayat 14)
3. Sholat berarti munajat kepada Allah. Pikiran dan perasaan orang yang salat harus selalu mengingat dan jangan lengah atau lalai.
Para ulama berpendapat bahwa sholat yang tidak khusyuk sama dengan tubuh tidak bernyawa. Akan tetapi ketiadaan khusyuk dalam sholat tidak membatalkan salat, dan tidak wajib diulang kembali.
Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إنّ الرّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إلاّ عُشْرُ صلاتِهِ تُسْعُها ثُمْنُهَا سُبْعُهَا سُدُسُهَا خُمُسُهَا رُبُعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا
Artinya: "Sesungguhnya ada orang yang selesai sholatnya tetapi tidak mendapatkan melainkan hanya sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima seperempat, sepertiga, dan setengah dari sholatnya." (HR Abu Daud No 211)
Selain khusyuk dalam sholat, Al-Qur'an juga menjelaskan ciri lain mukmin yang beruntung sebagaimana diabadikan dalam Surat Al-Mu'minun, di antaranya:
1. Orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna.
2. Orang yang menunaikan zakat.
3. Orang yang menjaga kemaluannya.
4. Orang yang memelihara amanah dan janji yang dipikulnya.
5. Orang yang memelihara sholatnya.
Orang yang khusyuk dalam sholat yaitu orang yang menjaga tumakninah, rendah hati, fokus, serta menyadari dengan sepenuuhnya bahwa dia sedang menghadap Sang Penciptanya.
Berikut firman-Nya dalam Al-Qur'an :
الَّذِيۡنَ هُمۡ فِىۡ صَلَاتِهِمۡ خَاشِعُوۡنَ
Artinya: "(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya." (QS. Al-Mu'minun Ayat 2)
Dalam ayat ini Allah menjelaskan sifat mukmin yang beruntung. Mereka sholat dengan khusyuk, pikirannya selalu mengingat Allah, dan memusatkan semua pikiran dan panca inderanya untuk bermunajat kepada-Nya.
Dia menyadari dan merasakan bahwa orang yang sholat itu benar-benar sedang berhadapan dengan Tuhannya. Seluruh anggota tubuh dan jiwanya dipenuhi kekhusyukan, kekhidmatan dan keikhlasan, diselingi dengan rasa takut dan diselubungi dengan penuh harapan kepada Tuhannya.
Untuk dapat memenuhi syarat kekhusyukan dalam sholat, harus memperhatikan tiga hal, yaitu:
1. Paham apa yang dibaca, supaya apa yang diucapkan lidahnya dapat dipahami dan dimengerti, sesuai dengan ayat: "Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur'an ataukah hati mereka sudah terkunci?" (QS Muhammad: ayat 24)
2. Ingat kepada Allah, sesuai dengan firman-Nya: "Dan laksanakanlah sholat untuk mengingat Aku." (QS Thaha: ayat 14)
3. Sholat berarti munajat kepada Allah. Pikiran dan perasaan orang yang salat harus selalu mengingat dan jangan lengah atau lalai.
Para ulama berpendapat bahwa sholat yang tidak khusyuk sama dengan tubuh tidak bernyawa. Akan tetapi ketiadaan khusyuk dalam sholat tidak membatalkan salat, dan tidak wajib diulang kembali.
Nabi shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إنّ الرّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إلاّ عُشْرُ صلاتِهِ تُسْعُها ثُمْنُهَا سُبْعُهَا سُدُسُهَا خُمُسُهَا رُبُعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا
Artinya: "Sesungguhnya ada orang yang selesai sholatnya tetapi tidak mendapatkan melainkan hanya sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima seperempat, sepertiga, dan setengah dari sholatnya." (HR Abu Daud No 211)
Selain khusyuk dalam sholat, Al-Qur'an juga menjelaskan ciri lain mukmin yang beruntung sebagaimana diabadikan dalam Surat Al-Mu'minun, di antaranya:
1. Orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna.
2. Orang yang menunaikan zakat.
3. Orang yang menjaga kemaluannya.
4. Orang yang memelihara amanah dan janji yang dipikulnya.
5. Orang yang memelihara sholatnya.
(rhs)