Ini Alasan Mengapa Nabi Ibrahim Dijuluki Khalilullah
Selasa, 05 Juli 2022 - 23:57 WIB
Nabi Ibrahim 'alaihissalam adalah sosok Rasul pilihan yang dijuluki Khalilullah (خلیل اللہ) yang artinya kekasih dan kesayangan Allah. Berikut alasan mengapa nabi Ibrahim dijuluki Khalilullah.
Untuk diketahui, Nabi Ibrahim juga termasuk satu dari lima lima Rasul Ulul 'Azmi yang mempunyai ketabahan luar biasa dalam menjalankan tugasnya sebagai Rasul utusan Allah. Dalam Al-Qur'an, nama Nabi Ibrahim disebut sebanyak 69 kali.
Allah melebihkan keluarga beliau atas segala umat dan keturunannya dianugerahi kitab dan hikmah. Nabi Ibrahim juga dijuluki Bapaknya para Nabi (Abul Anbiya). Dari keturunan beliaulah lahir para Nabi dan Rasul termasuk manusia teragung Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam.
Rasulullah SAW bersabda: "Aku adalah doa Ibrahim dan yang diberitakan sebagai berita gembira oleh Isa." (HR Ahmad)
Nabi Ibrahim juga erat kaitannya dengan Kakbah yang menjadi kiblat sholat bagi umat Islam. Beliaulah yang mengajarkan cara-cara menunaikan haji yang menjadi rukun Islam kelima. Selain itu, syariat berkurban yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha merupakan buah dari pengorbanan beliau yang luar biasa.
Allah 'Azza wa Jalla memilih Nabi Ibrahim sebagai kekasih-Nya bukan tanpa sebab. Dalam Kitab Nashoihul 'Ibad diterangkan setidaknya ada tiga alasan mengapa Nabi Ibrahim mendapatkan gelar Khalilullah.
1. Selalu Mendahulukan Perintah Allah
Sebelum kelahiran Nabi Ismail, Nabi Ibrahim sangat mendambakan seorang anak. Namun hingga berpuluh-puluh tahun beliau belum dikaruniai anak. Pada akhirnya beliau meminta izin kepada istrinya, Sarah, untuk menikah kedua kalinya dengan Ibunda Hajar.
Dari pernikahan ini lahirlah Nabi Ismail. Ketika menginjak masa remaja, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anak kesayangannya itu. Tanpa pikir panjang, beliau menjalankan perintah Allah. Dengan kuasa Allah, Nabi Ismail diselamatkan Allah dan diganti dengan domba.
2. Selalu Tawakkal kepada Allah
Nabi Ibrahim adalah seorang yang Rasul yang kaya raya pada zamannya. Konon, beliau mempunyai 12.000 binatang ternak. Namun kekayaannya itu tidak membuat beliau lupa kepada Allah.
3. Tidak Pernah Makan Kecuali Ada Tamu yang Menemaninya
Nabi Ibrahim disebut mercusuar dalam melayani tamu. Beliau rela berjalan satu hingga dua mil untuk mencari tamu agar dapat makan bersamanya. Hal ini membuat beliau diberi julukan "Abu ad-Duyuf" atau bapaknya para tamu.
Hal ini disebutkan dalam firman Allah: "Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (para Malaikat) yang dimuliakan? Ingatlah ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salamun (salam)". (Mereka itu) orang-orang yang belum dikenalnya. Maka diam-diam dia (Ibrahim) pergi menemui keluarganya kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar). Lalu dihidangkannya kepada mereka (tetapi mereka tidak mau makan). Ibrahim berkata: "Mengapa tidak kamu makan". Maka dia (Ibrahim) merasa takut terhadap mereka. Kemudian mereka berkata: "Janganlah kamu takut". Dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan kelahiran seorang anak yang alim (Ishak)." (QS Az-Zariyat 24-28)
Lihat Juga: Keesaan Tuhan dan Hari Kebangkitan: Penemuan Nabi Ibrahim adalah Penemuan Manusia yang Terbesar
Untuk diketahui, Nabi Ibrahim juga termasuk satu dari lima lima Rasul Ulul 'Azmi yang mempunyai ketabahan luar biasa dalam menjalankan tugasnya sebagai Rasul utusan Allah. Dalam Al-Qur'an, nama Nabi Ibrahim disebut sebanyak 69 kali.
Allah melebihkan keluarga beliau atas segala umat dan keturunannya dianugerahi kitab dan hikmah. Nabi Ibrahim juga dijuluki Bapaknya para Nabi (Abul Anbiya). Dari keturunan beliaulah lahir para Nabi dan Rasul termasuk manusia teragung Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam.
Rasulullah SAW bersabda: "Aku adalah doa Ibrahim dan yang diberitakan sebagai berita gembira oleh Isa." (HR Ahmad)
Nabi Ibrahim juga erat kaitannya dengan Kakbah yang menjadi kiblat sholat bagi umat Islam. Beliaulah yang mengajarkan cara-cara menunaikan haji yang menjadi rukun Islam kelima. Selain itu, syariat berkurban yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha merupakan buah dari pengorbanan beliau yang luar biasa.
Allah 'Azza wa Jalla memilih Nabi Ibrahim sebagai kekasih-Nya bukan tanpa sebab. Dalam Kitab Nashoihul 'Ibad diterangkan setidaknya ada tiga alasan mengapa Nabi Ibrahim mendapatkan gelar Khalilullah.
1. Selalu Mendahulukan Perintah Allah
Sebelum kelahiran Nabi Ismail, Nabi Ibrahim sangat mendambakan seorang anak. Namun hingga berpuluh-puluh tahun beliau belum dikaruniai anak. Pada akhirnya beliau meminta izin kepada istrinya, Sarah, untuk menikah kedua kalinya dengan Ibunda Hajar.
Dari pernikahan ini lahirlah Nabi Ismail. Ketika menginjak masa remaja, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anak kesayangannya itu. Tanpa pikir panjang, beliau menjalankan perintah Allah. Dengan kuasa Allah, Nabi Ismail diselamatkan Allah dan diganti dengan domba.
2. Selalu Tawakkal kepada Allah
Nabi Ibrahim adalah seorang yang Rasul yang kaya raya pada zamannya. Konon, beliau mempunyai 12.000 binatang ternak. Namun kekayaannya itu tidak membuat beliau lupa kepada Allah.
3. Tidak Pernah Makan Kecuali Ada Tamu yang Menemaninya
Nabi Ibrahim disebut mercusuar dalam melayani tamu. Beliau rela berjalan satu hingga dua mil untuk mencari tamu agar dapat makan bersamanya. Hal ini membuat beliau diberi julukan "Abu ad-Duyuf" atau bapaknya para tamu.
Hal ini disebutkan dalam firman Allah: "Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (para Malaikat) yang dimuliakan? Ingatlah ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salamun (salam)". (Mereka itu) orang-orang yang belum dikenalnya. Maka diam-diam dia (Ibrahim) pergi menemui keluarganya kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar). Lalu dihidangkannya kepada mereka (tetapi mereka tidak mau makan). Ibrahim berkata: "Mengapa tidak kamu makan". Maka dia (Ibrahim) merasa takut terhadap mereka. Kemudian mereka berkata: "Janganlah kamu takut". Dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan kelahiran seorang anak yang alim (Ishak)." (QS Az-Zariyat 24-28)
Lihat Juga: Keesaan Tuhan dan Hari Kebangkitan: Penemuan Nabi Ibrahim adalah Penemuan Manusia yang Terbesar
(rhs)