Jangan Lewatkan! Malam Idul Adha Waktu Mustajab untuk Berdoa

Sabtu, 09 Juli 2022 - 17:26 WIB
Orang yang menghidupkan malam dua hari raya, yaitu Idul Adha dan Idul Fitri, maka hatinya akan terus hidup. Malam ini juga disebut waktu terbaik untuk berdoa. Foto/Ist
Malam Hari Raya Idul Adha merupakan satu dari lima malam yang sangat istimewa. Pada malam ini disebut sebagai waktu mustajab untuk berdoa kepada Allah.

Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata:

أن الدعاء يستجاب فى خمس ليال أول ليلة من رجب وليلة نصف شعبان وليلتى العيد وليلة الجمعة

Artinya: "Sesungguhnga doa dikabulkan pada 5 malam yaitu awal bulan Rajab, malam Nishfu Sya'ban, malam Idul Fitri, malam Idul Adha dan malam Jumat."

Dalam riwayat dikisahkan Umar bin Abdul Aziz berkirim surat kepada Gubernur Bashrah, yang isinya perintah agar menghidupkan 4 malam setiap tahunnya, yaitu awal malam bulan rajab, malam nisfu Sya'ban, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha. Menurutnya, pada malam-malam tersebut Allah mencurahkan kucuran rahmat-Nya yang sempurna.



Imam Abu al-Qasim al-Ashbahani dalam Kitab 'Targib Wa Tarhib' meriwayatkan Hadis dari sahabat Mu'adz bin Jabal bahwa Nabi shollallahu 'alaihi wasallam mengatakan orang yang menghidupkan 5 malam tertentu dengan ibadah, maka ia mesti mendapatkan Surga. Yaitu, malam Tarwiyah, malam Arafah, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, dan malam nisfu Sya'ban.

Imam Ibnu Majah dalam Kitab Sunan Ibnu Majah meriwayatkan, dari sahabat Abu Umamah bahwa Nabi bersabda, orang yang menghidupkan malam dua hari raya, yaitu Idul Adha dan Idul Fitri, maka hatinya akan terus hidup ketika hati Manusia mulai mati dan tak berfungsi.

Hadis-hadis ini walaupun kualitasnya dhaif (lemah), para ulama membolehkan untuk mempraktekkannya dalam hal Fadhail 'Amal (keutamaan beramal).

Karena itu, mari kita isi malam Idul Adha dengan berbagai ibadah seperti mengumandangkan takbir, dzikir-doa, sholat malam, baca Al-Qur'an dan amalan sunnah lainnya.

Doa Malam Idul Adha

Untuk menghidupkan malam Hari Raya Idul Adha, umat muslim dapat mengamalkan doa berikut. Sayyid Ahmad bin Hasan Al-'Athas dalam Kitab Tadzkir al Nas menyebutkan doa Sayyidina Ali pada malam hari raya, awal Rajab dan Nisyfu Sya'ban. Berikut doanya:

اللهم صَلِّ عَلَي مُحَمَّدٍ وَآلِهِ مَصَابِيْحِ اْلحِكْمَةِ وَمَوَالِي النِّعْمَةِ ومَعَادِنِ اْلعِصْمَةِ وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ وَلَاتَأْخُذْنِيْ عَلَي غِرَّةٍ وَلَا عَلَي غَفْلَةٍ وَلَا تَجْعَلْ عَوَاِقبَ اَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً وَارْضَ عَنِّيْ فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ وَاَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ وَاعْطِنِيْ مَالَايَنْفَعُكَ فَإِنَّكَ اْلوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ اْلبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ فَاعْطِنِيْ السَّعَةَ وَالدَّعَةَ وَاْلاَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَاْلمُعَافَاةَ وَالتَّقْوَي وَافْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ وَعَلَي اَوْلِيَائِيْ فِيْكَ وَاعْطِنِيْ اْليُسْرَ وَلَاتَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ وَاَعِمَّ بِذَلِكَ اَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَاِخْوَانِيْ فِيْكَ وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ


Artinya: "Ya Allah, limpahkananlah sholawat-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan, jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian. Janganlah engkau jadikan urusanku suatu kerugian dan penyesalan. Ridhoilah aku. Sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang-orang dzalim dan aku termasuk dari mereka. Ya Tuhanku, ampunilah aku dosa yang tidak merugikan-Mu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepada-Mu. Sesungguhnya rahmat-Mu teramat luas, hikmah-Mu indah. Berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketaqwaan. Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu. Berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan. Liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anakku, saudara-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin, muslimat serta kaum mukminin dan mukminat."

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More