Benarkah Telat Jodoh Karena Ulah Jin? Begini Pandangan Syariat

Kamis, 14 Juli 2022 - 15:01 WIB
Masih ada anggapan persoalan jodoh yang terlambat datang, karena ulah nakal makhluk astral seperti jin yang menghalangi datangnya jodoh tersebut, sehingga banyak wanita atau pria yang sudah berumur masih belum bertemu jodohnya. Foto ilustrasi/ist
Masih ada anggapan di masyarakat, seseorang yang belum menikah atau telat mendapat jodoh seringkali dikaitkan karena ada 'sesuatu'. Bahkan ekstremnya, dikatakan persoalan jodoh yang 'terlambat' ini karena 'ulah nakal' makhluk astral seperti jin yang menghalangi datangnya jodoh tersebut. Benarkah demikian? Bagaimana syariat memandangnya?

Dalam Islam, soal jodoh , umur dan rezeki adalah kuasa mutlak Allah Subhanahu wa ta'ala. Allah menegaskan persoalan jodoh dalam firmanNya di beberapa surah dan ayat Al-Qur'an. Di antaranya:

وَخَلَقْنَٰكُمْ أَزْوَٰجًا


“Dan kami menciptakan kamu berpasang-pasangan.” (QS An-Naba : 8)



Ayat ini:

وَأَمَّآ إِذَا مَا ٱبْتَلَىٰهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّىٓ أَهَٰنَنِ


“Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.” (QS Al-Fajr : 16)

Juga ayat:

أَمَّنْ هَٰذَا ٱلَّذِى يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُۥ ۚ بَل لَّجُّوا۟ فِى عُتُوٍّ وَنُفُورٍ


“Atau siapakah yang dapat memberimu rezeki jika dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).” (QS Al-Mulk : 21)

Ketiga ayat Al-Qur'an atau firman Allah tersebut menjelaskan dengan gamblang bahwa jodoh atau rezeki merupakan kuasa mutlak Allah Ta'ala. Dengan berserah dan berdoa kepada Allah, cara mendekatkan jodoh dan siapapun tidak dapat menghalanginya, termasuk jin atau dukun. Keliru besar, bila beranggapan bahwa jodoh tak kunjung datang karena ulah nakal jin.

Sebenarnya yang dilakukan oleh jin hanya berusaha keras untuk membuat kedua insan (lelaki dan perempuan) yang sedang Ta’aruf atau tengah menjalin pertemanan ragu-ragu atau selalu bimbang dalam hatinya. Kemampuan jin hanya menggoda dan mengganggu manusia agar selalu ragu-ragu dan bimbang dalam mengambil keputusan. Karenanya, untuk menghindari gangguan jin, harus membentengi diri dengan keimanan yang kuat, terus gunakan amalan Istighfar. Dengan beristighfar atas dosa-dosa yang kita perbuat akan diampuni.

Seharusnya yang harus diperhatikan ketika jodoh datang terlambat, justru hal-hal yang memancing murkanya Allah Ta'ala. Seperti misalnya:

1. Syirik (menyekutukan Allah)

Allah tidak akan memberikan pertolongannya kepada orang yang suka berbuat syirik serta akan celaka dalam hidupnya. Walau kita sudah tahu hukumnya haram, namun kadangkala masih juga melakukan syirik secara tidak sengaja (tanpa disadari). Padahal sangat jelas dikatakan dalam QS. Az-Zariyat : 56 yang artinya:

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” Syirik merupakan satu dosa besar yang Allah paling benci. Karena kesyirikan terkadang samar, tidak tampak jelas, maka cara menghindari Syirik adalah dengan lebih berwaspada dan semakin mendalami Islam dan Ilmu agama agar tahu batas-batasnya dan tidak terjerumus ke dalam kesyirikan. Selain berbahaya, berbuat syirik juga ada dampaknya.

Akibat perbuatan Syirik, maka pahala dan amal kebaikan juga akan gugur. Sebanyak apapun amal kebaikan, tidak akan tercatat dan akan dihapuskan sebelum kita bertaubat dari kesyirikan.

2. Durhaka pada orang tua

Terlambatnya jodoh datang kepada kita, bisa jadi karena perilaku kita durhaka pada kedua orang tua. Jadi Allah mempersulit urusan, termasuk datangnya jodoh. Seperti dikatakan dalam sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Ridha Allah tergantung pada keridhaan orang tua, sedangkan murka Allah tegantung pada kemurkaan orang tua.” (HR. Bukhari, Ibnu Hibban, Tirmizi, dan Hakim).



Selain 2 hal di atas yang bisa memancing murkanya Allah Ta'ala, ada pula penghambat kenapa jodoh kita sulit. Dirangkum dari beberapa sumber, hal-hal yang jadi penghambat jodoh tersebut, antara lain :

1. Ketidaksiapan Hati

Ketika merasa jatuh cinta, sebenarnya itu perasaan yang wajar. Asal jangan sampai cintanya berlebihan sehingga memancing nafsu. Namun ketika hati nurani yang dominan (hati nurani cenderung ke arah iman), tidak akan terlarut dalam perasaan. Menyiapkan hati nurani sungguh penting untuk membentengi diri kita. Caranya adalah dengan berzikir kepada Allah.

2. Harapan Berlebihan

Memberikan harapan yang berlebihan pada seseorang yang belum tentu menjadi jodoh kita adalah penghambat datangnya jodoh. Serahkan, pasrahkan semua pada Allah dan ridho dengan ketetapan Allah. Maka jodoh kita akan datang dengan cara yang tidak terduga.

3. Tingginya Kriteria

Apabila terlalu mematok tinggi perihal kriteria jodoh idaman, bisa-bisa tidak akan ketemu. Karena tiap kali berkenalan dengan seseorang, jauh dari kriteria kita. Cobalah bercermin, apakah diri kita pantas mendapat jodoh sesuai kriteria yang kita buat tersebut? Ingatlah bahwa lelaki baik-baik akan berjodoh dengan kriteria calon istri yang Baik, begitu pula sebaliknya, wanita yang baik akan mendapatkan kriteria calon suami yang Baik.

4. Pacaran

Pacaran tidak ada di dalam islam. Pacaran sebelum menikah dilarang dalam Islam, karena termasuk mendekati zina. Allah telah memberi peringatan untuk tidak mendekati zina.

5. Adanya Dosa yang Tidak Disadari

Dalam beberapa hadis dikatakan bahwa penghambat jodoh adalah dosa-dosa yang pernah dilakukan. Maka segera bertaubat dan istighfar supaya jodoh segera datang.

Untuk itu, agar jodoh segera datang dan mendekat pada kita, lakukan ikhtiar atau usaha yang gigih. Terus berusaha tanpa menyerah. Allah tidak akan menyia-nyiakan Usaha sekecil apapun. Selain itu, niatkan dengan lurus, semua dilakukan semata-mata hanya karena Allah Ta'ala. Maka Allah Ta'ala sudah pasti menjamin adanya jodoh kita.



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Seorang tidak disebut mukmin saat berzina, seorang tidak disebut mukmin saat mencuri, seorang tidak disebut mukmin saat minum khamer (mabuk), dan pintu taubat akan selalu dibuka setelahnya.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 4069)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More