Mengapa Masa Muda Ditanyakan di Alam Kubur? Begini Penjelasannya Menurut Ulama

Selasa, 26 Juli 2022 - 10:24 WIB
Masa muda adalah penentu nasib untuk sejarah kehidupan seorang manusia. Bahkan usia di saat muda menjadi salah satu yang akan dimintakan pertanggung jawaban di alam kubur. Foto ilustrasi/ist
Islam memberi perhatian serius kepada para pemuda. Masa muda adalah penentu nasib untuk sejarah kehidupan seorang manusia. Bahkan usia di saat muda menjadi salah satu yang akan dimintakan pertanggung jawaban di alam kubur .

Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda : “Tidak akan bergesar kaki seorang manusia dari sisi Allah, pada hari kiamat (nanti), sampai dia ditanya (dimintai pertanggung jawaban) tentang lima (perkara): tentang umurnya untuk apa dihabiskannya,masa mudanyadigunakan untuk apa, hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan, serta bagaimana di mengamalkan ilmunya." (HR. At Tirmidzi)

Dalam kitab 'Min Musykilaatisy Syabaab', Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin mengatakan, agama Islam memang sangat memberikan perhatian besar kepada upaya perbaikan mental para pemuda . Karena generasi muda hari ini adalah para pemeran utama di masa mendatang, dan mereka adalah pondasi yang menopang masa depan umat.



Oleh karena itulah, banyak ayat Al-Qur’an dan hadis Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallamyang menghasung kita untuk membina dan mengarahkan para pemuda kepada kebaikan. Karena jika mereka baik maka Insya Allah umat ini akan memiliki masa depan yang cerah, dan generasi tua akan digantikan dengan generasi muda yang shaleh.

Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda :

“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah…” (HR. Bukhari).

Bahkan di dalam hadis lain Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamjuga bersabda :

"Sesungguhnya AllahTa’alabenar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memlikishabwah." (HR. Ahmad). Shabwah adalah pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan

Saking pentingnya masa muda itulah, sampai AllahTa’alasiapkan pertanyaan khusus di alam kubur dan hari kiamat tentang masa muda untuk apa digunakan. Hal ini menunjukkan suatu perkara yang sangat serius. Ini juga menunjukkan masa muda itu sangat penting.

Karena itulah, sebelum terlambat, hendaknya lah para pemuda menyiapkan jawaban pertanyaan tersebut. Siapkanlah jawaban terbaik di hadapan AllahTa’alakelak. Lakukanlah amalan amalan Shalih agar bisa menjawab pertanyaan itu kelak setelah masa hidup di dunia ini berakhir.



Saat nikmat dunia ini berlalu, sering seseorang itu baru sadar tentang apa yang seharusnya dia kerjakan. Masa muda ini sangat terbatas. Tidak terasa ia akan cepat kita tinggalkan. Bertambah hari, kita semakin dekat dengan ajal yang sudah Allah tetapkan. Maka manfaatkan sebaik-baiknya sebelum nikmat ini berakhir dan tidak pernah akan kembali.

Dinukil dari buku Nasehat Para Salaf Untuk Pemuda, karya Syekh Prof. Abdurrazaq Al-Badr, ‘Abdullāh bin Mas’ūdradhiyallāhu ‘anhu, apabila beliau melihat pemuda yang sedang asyik belajar dan menuntut ilmu, beliauradhiyallāhu ‘anhumengatakan :

“Selamat datang wahai mata air hikmah dan pelita kegelapan. Yang berpakaian sederhana (apa adanya), namun bersih hatinya, menerangi rumah-rumah, dan kebanggaan setiap kabilahnya.”

Maka hendaknya para pemuda mengisi waktu mereka dengan kegiatan positif atau mencari-cari kegiatan positif. Misalnya menghadiri majelis ilmu, menghapalkan Al-Qur'an dan sunnah, senang kepada masjid dan selalu beribadah di dalamnya, membuat kegiatan sosial, dan lain-lainya.

Tidak lupa juga segera mencari teman yang baik, teman bergaul yang baik dalam melaksanakan kegiatan tesebut agar bisa saling menopang dan saling menasehati.

Karena salah satu penyebab kerusakan pemuda adalah kekosongan waktu alias tidak ada kegiatan yang bernilai positif. Jika tidak diisi dengan kegiatan positif, maka akan diisi dengan kegiatan negatif.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata :

“Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil."

Semoga kita atau anak-anak kita, tbuh menjadi pemuda muslim yang dicintai oleh Allah Ta’ala dan pandai mensyukuri nikmat besar yang Allah Ta’ala anugrahkan kepadanya. Semoga Allah memberi kekuatan kepada mereka agar mampu berjuang menundukkan hawa nafsunya pada saat-saat tarikan nafsu sedang kuat-kuatnya menjerat seorang manusia. Ini tentu merupakan perjuangan yang sangat sulit dan berat, maka wajar jika kemudian Allah Ta’ala memberikan balasan pahala dan keutamaan besar bagi para pemuda muslim.



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ الَّذِيۡنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتۡ قُلُوۡبُهُمۡ وَاِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ اٰيٰتُهٗ زَادَتۡهُمۡ اِيۡمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُوۡنَ (٢) الَّذِيۡنَ يُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ يُنۡفِقُوۡنَؕ (٣) اُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ حَقًّا ‌ؕ لَهُمۡ دَرَجٰتٌ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةٌ وَّرِزۡقٌ كَرِيۡمٌ‌ۚ (٤)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah kuat imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, Yaitu orang-orang yang melaksanakan shalat dan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat tinggi di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.

(QS. Al-Anfal Ayat 2-4)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More