Peristiwa Muharram: Allah Taala Mengangkat Nabi Idris ke Langit Ketika Berusia 365 Tahun
Sabtu, 30 Juli 2022 - 15:02 WIB
Allah memerintahkan kepada malaikat penjaga neraka, “Letakkanlah hamba-Ku di pinggir jahanam agar dia bisa melihat apa yang terdapat di dalamnya.”
Setelah Nabi Idris berada di sana dan melihat isi jahannam, dia pingsan karena melihat kengeriannya. Lalu Malaikat Maut menghampirinya dan membawanya lagi ke tempat asalnya.
Semenjak melakukan perjalanan ke neraka jahanam Nabi Idris tidak memakai cela di matanya menjelang tidur. Tidak bersenang-senang dengan makanan yang enak-enak dan minuman yang lezat. Dan tidak memiliki tempat tinggal yang tetap karena kengerian yang pernah dia lihat.
Nabi Idris mencurahkan diri beribadah kepada Allah dan menikah dengan seorang wanita yang kemudian mengandung anak laki-laki. Setelah anak itu terlahir, dia diberi nama Matusyilakh dan cahaya yang ada di kening Nabi Idris pindah ke kening anaknya.
Setelah anak itu besar dia diberi wasiat oleh Nabi Idris; diserahi suhuf, tali, dan tabut; dan dia diwasiati agar membaca suhuf (wahyu Allah) dan selalu mendirikan salat.
Nabi Idris berkata kepadanya, “Hai anakku, aku akan naik ke langit. Aku tidak tahu apakah akan kembali atau tidak. Maka, terimalah dariku apa yang akan kuwasiatkan kepadamu.”
Kemudian Nabi Idris masuk ke mihrabnya dan meminta kepada Allah agar diperlihatkan surga seperti Dia telah memperlihatkan neraka.
Atas permintaan Idris tersebut, Allah memerintahkan kepada Malaikat Ridwan, malaikat penjaga surga, untuk menurunkan sebuah tangkai dari surga. Maka, Ridwan menurunkan tangkai dari pohon Thuba. Kemudian Nabi Idris berpegangan ke tangkai itu dan naik ke langit. Lalu Malaikat Ridwan memasukkannya ke dalam surga.
Nabi Idris melihat nikmat-nikmat yang ada di sana. Setelah cukup lama berada di dalam surga, Malaikat Ridwan berkata kepadanya, “Silakan keluar! Engkau telah melihat surga dan isinya.”
Nabi Idris berkata, “Aku tidak akan keluar. Allah berfirman: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati ( QS Ali ‘Imran [3] : 185, QS Al-Anbiyaa’ [21] : 35, QS Al-‘Ankabuut [29] : 57), dan aku telah merasakannya.
Dia pun berfirman: Dan tidak ada seorang pun darimu, melainkan mendatangi neraka itu ( QS Maryam [19] : 71), dan aku pernah mendatanginya.
Dan Dia juga berfirman: Dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan darinya (surga) ( QS Al-Hijr [15] : 48), maka aku tidak akan keluar dari surga.”
Maka, Allah mewahyukan kepada Ridwan, “Katakanlah kepada hamba-Ku, Idris, hendaklah dia jangan keluar dari surga untuk selama-lamanya.”
Wahab bin Munabbih mengatakan, Nabi Idris telah naik ke langit ketika dia berumur 365 tahun. Ibnu al-Jauzi mengatakan bahwa Nabi Idris dan Nabi Isa bin Maryam hidup di langit. Terkadang Nabi Idris berada di langit keempat untuk beribadah kepada Allah di langit dan terkadang bersenang-senang di surga.
Setelah Nabi Idris berada di sana dan melihat isi jahannam, dia pingsan karena melihat kengeriannya. Lalu Malaikat Maut menghampirinya dan membawanya lagi ke tempat asalnya.
Semenjak melakukan perjalanan ke neraka jahanam Nabi Idris tidak memakai cela di matanya menjelang tidur. Tidak bersenang-senang dengan makanan yang enak-enak dan minuman yang lezat. Dan tidak memiliki tempat tinggal yang tetap karena kengerian yang pernah dia lihat.
Nabi Idris mencurahkan diri beribadah kepada Allah dan menikah dengan seorang wanita yang kemudian mengandung anak laki-laki. Setelah anak itu terlahir, dia diberi nama Matusyilakh dan cahaya yang ada di kening Nabi Idris pindah ke kening anaknya.
Setelah anak itu besar dia diberi wasiat oleh Nabi Idris; diserahi suhuf, tali, dan tabut; dan dia diwasiati agar membaca suhuf (wahyu Allah) dan selalu mendirikan salat.
Nabi Idris berkata kepadanya, “Hai anakku, aku akan naik ke langit. Aku tidak tahu apakah akan kembali atau tidak. Maka, terimalah dariku apa yang akan kuwasiatkan kepadamu.”
Kemudian Nabi Idris masuk ke mihrabnya dan meminta kepada Allah agar diperlihatkan surga seperti Dia telah memperlihatkan neraka.
Atas permintaan Idris tersebut, Allah memerintahkan kepada Malaikat Ridwan, malaikat penjaga surga, untuk menurunkan sebuah tangkai dari surga. Maka, Ridwan menurunkan tangkai dari pohon Thuba. Kemudian Nabi Idris berpegangan ke tangkai itu dan naik ke langit. Lalu Malaikat Ridwan memasukkannya ke dalam surga.
Nabi Idris melihat nikmat-nikmat yang ada di sana. Setelah cukup lama berada di dalam surga, Malaikat Ridwan berkata kepadanya, “Silakan keluar! Engkau telah melihat surga dan isinya.”
Nabi Idris berkata, “Aku tidak akan keluar. Allah berfirman: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati ( QS Ali ‘Imran [3] : 185, QS Al-Anbiyaa’ [21] : 35, QS Al-‘Ankabuut [29] : 57), dan aku telah merasakannya.
Dia pun berfirman: Dan tidak ada seorang pun darimu, melainkan mendatangi neraka itu ( QS Maryam [19] : 71), dan aku pernah mendatanginya.
Dan Dia juga berfirman: Dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan darinya (surga) ( QS Al-Hijr [15] : 48), maka aku tidak akan keluar dari surga.”
Maka, Allah mewahyukan kepada Ridwan, “Katakanlah kepada hamba-Ku, Idris, hendaklah dia jangan keluar dari surga untuk selama-lamanya.”
Wahab bin Munabbih mengatakan, Nabi Idris telah naik ke langit ketika dia berumur 365 tahun. Ibnu al-Jauzi mengatakan bahwa Nabi Idris dan Nabi Isa bin Maryam hidup di langit. Terkadang Nabi Idris berada di langit keempat untuk beribadah kepada Allah di langit dan terkadang bersenang-senang di surga.
(mhy)
Lihat Juga :