Kisah Perjalanan Sayyidina Husain ke Karbala, Bergabungnya Zuhair bin Qain

Sabtu, 06 Agustus 2022 - 20:01 WIB
Akhirnya, Zuhair pergi menjumpai beliau dengan terpaksa. Akan tetapi, ketika kembali dari kemah Husain as, Zuhair sangat bahagia seraya berkata kepada teman-teman seperjalanan, "Saya akan bergabung dengan Husain. Barang siapa hendak membantu putra Rasulullah, hendaklah ia ikut bersamaku. Dan barang siapa tidak ingin bersama kami, maka saya akan berpisah darinya."

Al-Dinawari dalam kitab "Al-Akhbar al-Thawal" menyebutkan seusai berpamitan kepada istri, Zuhair menyampaikan kepada rombongannya, "Barang siapa yang ingin meraih kesyahidan hendaknya ikut denganku, kalau tidak maka kalian boleh pergi dan ini adalah perjumpaan terakhir kita."

Zuhair menceritakan kenangan kepada mereka dan berkata, "Dulu waktu ikut perang di Balanjar dan akhirnya meraih kemenangan lalu mendapat banyak harta rampasan, kita begitu gembira.

Dalam Tarikh al-Thabari juga disebutkan Salman al-Farisi –di sebagian referensi disebutkan Salman al-Bahili-- yang saat itu bersama kita berkata: "Suatu saat, ketika bersama Penghulu Pemuda dari keluarga Muhammad SAW (Imam Husain as) dapat bertempur dan mati bersamanya, kalian harus lebih senang dibanding mendapat harta rampasan ini."

Sebagian referensi menyebutkan, Salman bin Mudlorib, sepupu Zuhair, mengikutinya untuk bergabung dengan pasukan Husain as. Bergabungnya Zuhair ini oleh Rasul Ja'fariyan dalam "Athlas Syiah" disebutnya pada hari Senin, 21 Dzulhijjah 60 Hijriah.



Zuhair bin Qain syahid beberapa hari sebelum terjadi Tragedi Karbala dan gugur syahid di hari Asyura (10 Muharram 61 H/681). Di kota Kufah dan kaumnya, Zuhair bin Qain al-Bajali tergolong orang yang terhormat dan pemberani. Karena banyak andil dalam pertempuran dan penaklukan, ia berhasil meraih kedudukan tinggi.

Setelah bertemu dengan pasukan al-Hurr, di peristirahatan bernama Dzu Husam, Husain as menyampaikan sebuah khutbah. Setelah menyinggung tentang perubahan dunia, kebatilan yang melanda masyarakat, dan sepelenya kehidupan duniawi, ia menyampaikan, "Tidakkah kalian saksikan?! Kini kebenaran sudah tidak dijalankan dan kebatilan tidak dielakkan. Seorang mukmin harus selalu memperjuangkan kebenaran dan rindu berjumpa dengan Allah SWT. Bagiku, kematian tak lain adalah kesyahidan, sementara kehidupan hanyalah hal sepele dan tak berarti."

Setelah Husain as selesai berkhutbah, Zuhair adalah orang pertama yang menyatakan siap menjalankan segala perintah Husain as. Ia berkata: "Wahai putra Rasulullah, kami telah mendengar ucapanmu. Demi Allah! Seandainya kami bisa hidup abadi di dunia dan memiliki segala fasilitas, kami tetap memilih berjuang bersamamu." Menanggapi hal itu, Husain as mendoakan kebaikan baginya.

Istri Zuhair tidak meninggalkannya dan hingga kesyahidan Zuhair, ia masih setia bersama karavan Husain. Setelah Zuhair gugur syahid, Husain as berkata, "Wahai Zuhair! Semoga Allah tidak menjauhkanmu dari rahmat dan inayah-Nya. Semoga Dia melaknat para pembunuhmu bak kaum Bani Israil yang telah diganti wajah mereka menjadi kera dan babi."

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ مِّنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّطۡفَةٍ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخۡرِجُكُمۡ طِفۡلًا ثُمَّ لِتَبۡلُغُوۡۤا اَشُدَّكُمۡ ثُمَّ لِتَكُوۡنُوۡا شُيُوۡخًا ؕ وَمِنۡكُمۡ مَّنۡ يُّتَوَفّٰى مِنۡ قَبۡلُ وَلِتَبۡلُغُوۡۤا اَجَلًا مُّسَمًّى وَّلَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ (٦٧) هُوَ الَّذِىۡ يُحۡىٖ وَيُمِيۡتُؕ فَاِذَا قَضٰٓى اَمۡرًا فَاِنَّمَا يَقُوۡلُ لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُ (٦٨)
Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. Kami perbuat demikian agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti. Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Maka apabila Dia hendak menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, Jadilah! Maka jadilah sesuatu itu.

(QS. Ghafir Ayat 67-68)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More