Idries Shah: Ada Hubungan Pemikiran Hindu dan Ajaran Sufi

Kamis, 25 Agustus 2022 - 14:17 WIB
Penelitian-penelitian juga meliputi kitab-kitab suci agama Yahudi dan Kristiani. Kajiannya berdasar pada pandangan bahwa kitab-kitab suci tersebut merupakan representasi dari perkembangan kesadaran manusia yang senantiasa menarik perhatian kelompok-kelompok tertentu.

Prinsip kajiannya yang mengikuti sikap para cendekiawan pada masa pemerintahan Harun ar-Rasyid di Baghdad, kemudian menjadi dasar bagi banyak (kajian) perbandingan mistik yang paling modern sekalipun.

Kegiatan Dara Shikoh itu, menurut Idries Shah, suatu kegiatan yang begitu menonjol karena dilakukan oleh seorang pangeran dari keluarga muslim yang menguasai (mengatur) tanah kafir, merupakan satu-satunya bukti adanya hubungan sinambung dengan ajaran-ajaran sufi selama berabad-abad di seluruh India.

"Proses hubungan tersebut mungkin hampir sama dengan kasus yang terjadi di Eropa Abad Pertengahan, yaitu keberadaan gereja yang kuat dan otoritarian tidak akan merintangi perkembangan kelompok-kelompok aliran mistik seperti sufisme," kata Idries Shah.

Akan tetapi, peran sufisme sebaiknya jangan dianggap sebagai memproyeksikan hasil kajian perbandingan agama dan menekankan teori teosofis tentang kesamaan hakiki dari manifestasi-manifestasi agama.



Para sufi sendiri sama sekali tidak pernah menganggap dirinya bertujuan menjalankan suatu tugas, yaitu tugas mentransendir bentuk-bentuk lahiriah dan fakta keagamaan yang lazim atau pemerolehan pengetahuan agama dengan menjalankan tugas tersebut.

Idries Shah mengatakan, mungkin sulit untuk menjelaskan dengan istilah-istilah yang lebih sederhana dari agama formal bahwa pengalaman (mistik) adalah tunggal. Bahwa ada kesamaan yang lestari.

Paling tidak orang hanya dapat memahami fakta tersebut menurut pengertian-pengertian yang lazim, karena fakta pengalaman sufi dan aliran mistik lainnya adalah bidang kajian psikologi, bukan bidang kajian akademis.

"Obyek kajian tersebut, dengan memakai ungkapan-ungkapan yang khusus menurut pengertian kami, adalah memungkinkan memotivasi batin seseorang dalam upaya mengembangkan kesadarannya lebih lanjut," tutur Idries Shah.

Oleh karena itu, katanya lagi, mistisisme dan agama dianggap sebagai upaya menyelaraskan individu dan kelompok dengan nasib kemanusiaan yang diungkapkan dengan pengendalian mental.

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوۡبَنَا بَعۡدَ اِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِنۡ لَّدُنۡكَ رَحۡمَةً ‌ ۚ اِنَّكَ اَنۡتَ الۡوَهَّابُ
Mereka berdoa, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.

(QS. Ali 'Imran Ayat 8)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More