Idries Shah: Ada Hubungan Pemikiran Hindu dan Ajaran Sufi

Kamis, 25 Agustus 2022 - 14:17 WIB
Ada hubungan pemikiran antara Hindu dan ajaran Sufi. Foto/Ilustrasi: Ist
Nawab-Zada Sayyid Idries Shah al-Hasyimi atau Idries Shah mengatakan ada suatu hubungan yang menarik antara pemikiran Hindu dan ajaran sufi dalam komentar-komentar berbentuk seloka. Sebenarnya selama 1000 tahun telah berlangsung pertukaran gagasan yang intens antara para sufi dan mistik Hindu sebelum sarjana Barat tertarik pada mistisisme India.

Dalam bukunya berjudul "The Sufis" yang diterjemahkan M Hidayatullah menjadi "Mahkota Sufi: Menembus Dunia Ekstra Dimensi", Syekh Besar (Syekh al-Kabir) sufi ini menyebut sebagian besar hikmah populer Hindu terkandung di dalam serangkaian pepatah yang disebut seloka itu dan disampaikan dari seorang guru kepada muridnya.



Sebuah komentar sufi dari Ajami menyatakan bahwa seloka yang biasa beredar adalah sebagian dari sistem ganda pengajaran. Ajami bernama lengkap Habib bin Muhammad al-’Ajami al-Bashri adalah seorang pemuka sufi di abad kedua hijriah.

Seperti fabel-fabel Aesop atau dongeng-dongeng Sa'di, seloka dapat dibaca baik sebagai nasihat biasa yang dapat diajarkan orangtua kepada anaknya, maupun dengan tujuan mengungkap maknanya yang tersembunyi.

Sa'adi bernama lengkap Abu Muhammad Mushrifuddin Muslih bin Abdullah bin Mushrifi Shirazi, yang juga mengacu kepada nama Sheikh Sa’di atau Sa’di Shirazi (Sa’di dari Shiraz), atau lebih dikenal dengan nama pena Sa’di (Saadi). Dia adalah seorang penyair, penulis prosa, dan pemikir Persia.

Idries Shah mencontohkan beberapa seloka (S) beserta komentar (K) dari Ajami yang digunakan sebagai bahan perenungan oleh para sufi India. Seloka-seloka ini, menurut dia, telah dinomori berdasar karya besar Abbe Dubois, Hindu Manners, Customs and Ceremonies (Oxford, 1906, hlm. 474 dan seterusnya):

(S) V. Sahabat adalah orang yang senantiasa membantu kita dalam penderitaan, kemalangan dan kesengsaraan.

(K) Pelajarilah apa yang senantiasa dapat membantumu. Pencerahan itu penting bagi orang liar yang belum mengetahui.

(S) XI. Racun kalajengking ada di ekornya, racun lalat ada di kepalanya, racun naga ada di taring-taringnya. Namun racun manusia yang jahat ada di sekujur tubuhnya.

(K) Hati-hatilah terhadap kebaikan yang ditunjukkan oleh orang yang baik sekalipun.

(S) XVIII. Orang yang berbudi luhur ibarat sebuah pohon yang berdaun lebat, ia memberikan keteduhan pada pohon-pohon lain yang bernaung di bawahnya, sementara ia membiarkan dirinya tersengat panasnya mentari.

(K) Budi luhur seorang yang baik akan bermanfaat bagi orang yang benar-benar membutuhkannya, namun akan memperlemah si pemalas, karena tempat berteduh hanya digunakan sebagai tempat bermalas-malasan.

(S) XLI. Orang yang tak punya rasa malu takut terhadap penyakit-penyakit yang ditimbulkan kemewahan, orang yang gila hormat takut terhadap celaan, orang kaya takut terhadap kerakusan para raja, kelemah-lembutan takut pada kekerasan, keelokan takut usia senja, penyesalan takut pada pengaruh akal sehat, tubuh takut pada Yama, sang dewa kematian; namun orang yang kikir dan dengki tdak takut kepada apa pun.

(K) Jadilah orang yang bijak, karena orang bijak bisa memahami dasar-dasar rasa takut, sehingga ia bisa menguasai rasa takut itu.



Pangeran Dara Shikoh

Menurut Idries Shah, sebenarnya selama 1000 tahun telah berlangsung pertukaran gagasan yang intens antara para sufi dan mistik Hindu sebelum sarjana Barat tertarik pada mistisisme India.

Pada abad ke-17, Pangeran Dara Shikoh dari Mogul telah memberikan suatu penafsiran yang seksama terhadap kepustakaan Veda dan suatu perbandingan antara corak-corak pemikiran Islam dan Hindu.

Seperti para guru Sufi sebelumnya, kata Idries Shah, Pangeran Dara Shikoh dari tradisi kebatinan yang identik dengan jejak Islam dan ajaran-ajarannya yang paling mendasar sama persis dengan ajaran sufi.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdullah, ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalain akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Dan seorang budak juga pemimpin atas atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya.  Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.

(HR. Bukhari No. 4789)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More