Sejarah Masuknya Islam di Tanah Betawi

Selasa, 13 September 2022 - 14:02 WIB
Menurut Habib Ismail bin Yahya bahwa dalam sebuah lawatan ulama Pattani Thailand ke salah satu pondok pesantren di Sukabumi, mereka menemukan karya-karya Habib Usman bin Yahya dalam bahasa Arab Melayu. Mereka mengatakan bahwa di tempat mereka di Pattani, karya-karya Habib Usman bin Yahya masih diajarkan.

Habib Ali Yahya menyebutkan bahwa karya Habib Usman bin Yahya ada 150-an buah. Salah seorang ulama yang masih menyimpan hampir semua karya-karya Habib Usman bin Yahya adalah KH Tubagus Ahmad Bakri yang akrab dipanggil Mama Sempur Plered karena tinggal di daerah Sempur, Plered, Purwakarta.

Sosok Habib Usman bin Yahya sangat berpengaruh bagi kemajuan Islam di tanah Betawi. Beliau telah menghabiskan waktunya menimba ilmu ke berbagai negara seperti Turki, Palestina, Suriah, Tunis, Aljazair hingga Hadhramaut Yaman. Beliau kembali ke Batavia (Jakarta) melalui Singapura pada 1279 H/1862 M dan menjadi Mufti Betawi.

Dari hasil penelitian Ridwan Saidi dan Alwi Shahab, bahwa Majelis Taklim Habib Ali Kwitang (Habib Ali al-Habsyi) yang beraktivitas pada 20 April 1870 merupakan yang mejelis tertua di Betawi. Setelah Habib Ali Kwitang wafat, majelisnya diteruskan oleh anaknya, Habib Muhammad al-Habsyi, dan kemudian dilanjutkan oleh cucunya Habib Abdurrahman al-Habsyi.

Dari Majelis Taklim inilah muncul ulama-ulama besar Betawi, seperti KH Abdullah Syafi'ie (pendiri Perguruan Islam Asy-Syafi'iiyyah) dan KH Tohir Rohili (pendiri Perguruan Islam Ath-Thahiriyah). Keduanya kemudian mendirikan majelis taklim dan kemudian berkembang pesat ke berbagai penjuru Jakarta dan sekitarnya.

Wallahu A'lam

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
cover top ayah
وَلَٮِٕنۡ اَذَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ مِنَّا رَحۡمَةً ثُمَّ نَزَعۡنٰهَا مِنۡهُ‌ۚ اِنَّهٗ لَيَـــُٔوۡسٌ كَفُوۡرٌ (٩) وَلَٮِٕنۡ اَذَقۡنٰهُ نَـعۡمَآءَ بَعۡدَ ضَرَّآءَ مَسَّتۡهُ لَيَـقُوۡلَنَّ ذَهَبَ السَّيِّاٰتُ عَنِّىۡ‌ ؕ اِنَّهٗ لَـفَرِحٌ فَخُوۡرٌۙ (١٠) اِلَّا الَّذِيۡنَ صَبَرُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِؕ اُولٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ مَّغۡفِرَةٌ وَّاَجۡرٌ كَبِيۡرٌ (١١)
Dan jika Kami berikan rahmat Kami kepada manusia, kemudian (rahmat itu) Kami cabut kembali, pastilah dia menjadi putus asa dan tidak berterima kasih. Dan jika Kami berikan kebahagiaan kepadanya setelah ditimpa bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata, Telah hilang bencana itu dariku. Sesungguhnya dia (merasa) sangat gembira dan bangga, kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

(QS. Hud Ayat 9-11)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More