4 Istri Rasulullah SAW yang Berstatus Janda saat Dinikahi
Rabu, 14 September 2022 - 15:16 WIB
Sayyidah Maimunah dilahirkan enam tahun sebelum masa kenabian, sehingga dia mengetahui saat-saat orang-orang hijrah ke Madinah. Dia banyak terpengaruh oleh peristiwa hijrah tersebut, dan juga banyak dipengaruhi kakak perempuannya, Ummu Fadhal, yang telah lebih dahulu memeluk Islam. Namun dia menyembunyikan keislamannya karena merasa bahwa lingkungannya tidak mendukung.
Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, ia menikah dengan Abu Rahm bin Abdul-Uzza. Suaminya meninggalkan Sayyidah Maimunah sebagai janda pada usia 26 tahun.
Kisah lainnya menyebut Sayyidah Maimunah pernah menikah dengan Mas’ud bin Amr al-Tsaqafi. Mereka kemudian bercerai karena suatu alasan. Lalu, menikah lagi dengan Abu Rahm bin Abdul Uzza. Dalam waktu beberapa lama, Sayyidah Mainumah kembali hidup menjanda setelah suaminya yang kedua, Abu Rahm, meninggal dunia.
Dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW karya Quraish Shihab disebutkan, Sayyidah Maimunah sangat mengagumi dan menghormati Nabi Muhammad. Dia gembira manakala pasukan umat Islam meraih kemenangan dalam sebuah peperangan. Hingga suatu ketika, Sayyidah Maimunah curhat kepada Lubabah al-Kubra bahwa dirinya memiliki rasa pada Nabi Muhammad. Dia siap manakala Nabi Muhammad mempersuntingnya.
Sejurus kemudian, Lubabah al-Kubra menceritakan perasaan Sayyidah Maimunah kepada suaminya, Abbas bin Abdul Muthalib. Lalu, Abbas meneruskan informasi itu kepada Nabi Muhammad. Gayung pun bersambut. Nabi kemudian meminta sepupunya, Ja’far bin Abi Thalib, untuk melamar Sayyidah Maimunah untuk dirinya. Lamaran Nabi itu disambut baik oleh Sayyidah Maimunah.
Sayyidah Maimunah berusia 26 tahun ketika dinikahi Nabi Muhammad. Kejadian ini terjadi pada bulan Syawal tahun 7 Hirjiyah, ketika Nabi Muhammad tengah mengerjakan umrah al-qadha.
Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, ia menikah dengan Abu Rahm bin Abdul-Uzza. Suaminya meninggalkan Sayyidah Maimunah sebagai janda pada usia 26 tahun.
Kisah lainnya menyebut Sayyidah Maimunah pernah menikah dengan Mas’ud bin Amr al-Tsaqafi. Mereka kemudian bercerai karena suatu alasan. Lalu, menikah lagi dengan Abu Rahm bin Abdul Uzza. Dalam waktu beberapa lama, Sayyidah Mainumah kembali hidup menjanda setelah suaminya yang kedua, Abu Rahm, meninggal dunia.
Dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW karya Quraish Shihab disebutkan, Sayyidah Maimunah sangat mengagumi dan menghormati Nabi Muhammad. Dia gembira manakala pasukan umat Islam meraih kemenangan dalam sebuah peperangan. Hingga suatu ketika, Sayyidah Maimunah curhat kepada Lubabah al-Kubra bahwa dirinya memiliki rasa pada Nabi Muhammad. Dia siap manakala Nabi Muhammad mempersuntingnya.
Sejurus kemudian, Lubabah al-Kubra menceritakan perasaan Sayyidah Maimunah kepada suaminya, Abbas bin Abdul Muthalib. Lalu, Abbas meneruskan informasi itu kepada Nabi Muhammad. Gayung pun bersambut. Nabi kemudian meminta sepupunya, Ja’far bin Abi Thalib, untuk melamar Sayyidah Maimunah untuk dirinya. Lamaran Nabi itu disambut baik oleh Sayyidah Maimunah.
Sayyidah Maimunah berusia 26 tahun ketika dinikahi Nabi Muhammad. Kejadian ini terjadi pada bulan Syawal tahun 7 Hirjiyah, ketika Nabi Muhammad tengah mengerjakan umrah al-qadha.
(mhy)
Lihat Juga :