11 Istri Rasulullah SAW Beserta Keistimewaanya
loading...
A
A
A
BERIKUT ini 11 Istri Rasulullah SAW beserta keistimewaanya. Mereka dikenal sebagai "Ibu bagi Orang-Orang Beriman" (Ummahatul Mukminin). Istri-istri beliau memberikan dukungan, kekuatan, dan kasih sayang. Bukan hanya menjadi pendamping hidup, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga dan menyebarkan pesan Islam .
Kehidupan mereka adalah contoh bagi umat Islam tentang bagaimana perempuan dapat berkontribusi dalam membentuk dan menjaga sebuah agama.
Istri-istri Rasulullah adalah wanita-wanita kuat yang, dengan cara masing-masing, berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung pada perkembangan Islam.
Khadijah dengan dukungannya yang penuh cinta, Saudah dengan kesabarannya dalam menjaga rumah tangga, Aisyah dengan kecerdasannya, Hafsah dengan tanggung jawabnya menjaga Al-Qur'an, dan Zainab dengan kedermawanannya—semua memainkan peran krusial dalam sejarah Islam.
1. Khadijah binti Khuwailid
Khadijah adalah manusia pertama yang mengimani Rasulullah SAW. Dalam buku The Golden Stories of Ummahatul Mukminin karya Ukasyah Habibu Ahmad disebutkan keutamaan Khadijah binti Khuwailid RA .
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama di goa Hira melalui perantara malaikat Jibril AS, kemudian setelah wahyu disampaikan Jibril pun meninggalkan Rasulullah SAW hingga beliau tertegun, bahkan membuat jantung berdebar kencang, tubuh yang menggigil. Beliau pun buru-buru pulang menemui Khadijah.
Nabi Muhammad SAW pun langsung menyampaikan pengalamannya itu kepada Khadijah sambil berkata, "Selimuti aku, selimuti aku, selimuti aku!" sesudah tenang Nabi Muhammad SAW menceritakan kisahnya.
Mendengar penuturan suaminya, Khadijah berkata, "Wahai Muhammad tenangkanlah hati mu. Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakanmu, karena engkau adalah orang yang suka menolong, jujur, dan senantiasa menyambung tali persaudaraan."
Khadijah amat mengimani dan meyakini wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT. Dan juga senantiasa menjadi tempat berbagi dan memberikan kekuatan mental disaat Rasulullah SAW sedang ketakutan.
Keutamaan Lainnya dari Sayyidah Khadijah adalah istri yang memberikan keturunan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW
Khadijah wanita yang mandiri dan sukses di Makkah, Khadijah memberikan dukungan penuh, baik secara emosional maupun finansial.
Khadijah adalah contoh pasangan yang setia, penuh cinta, dan tanpa pamrih, dengan pengorbanannya yang tetap menjadi inspirasi hingga hari ini.
2. Saudah binti Zam’a
Setelah wafatnya Khadijah, Saudah binti Zam’a menjadi istri kedua Nabi. Di masa-masa sulit setelah hijrah ke Madinah, Saudah memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan oleh Nabi dan keluarganya.
Meskipun tidak banyak kisah heroik yang dikaitkan dengannya, perannya dalam menjaga keseimbangan rumah tangga Nabi di tengah-tengah kesulitan menunjukkan pentingnya dukungan keluarga dalam misi besar.
Saudah dikenang atas pengorbanannya yang penuh cinta dan kesetiaannya dalam menjaga keharmonisan rumah tangga Nabi.
Kehidupan mereka adalah contoh bagi umat Islam tentang bagaimana perempuan dapat berkontribusi dalam membentuk dan menjaga sebuah agama.
Istri-istri Rasulullah adalah wanita-wanita kuat yang, dengan cara masing-masing, berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung pada perkembangan Islam.
Khadijah dengan dukungannya yang penuh cinta, Saudah dengan kesabarannya dalam menjaga rumah tangga, Aisyah dengan kecerdasannya, Hafsah dengan tanggung jawabnya menjaga Al-Qur'an, dan Zainab dengan kedermawanannya—semua memainkan peran krusial dalam sejarah Islam.
1. Khadijah binti Khuwailid
Khadijah adalah manusia pertama yang mengimani Rasulullah SAW. Dalam buku The Golden Stories of Ummahatul Mukminin karya Ukasyah Habibu Ahmad disebutkan keutamaan Khadijah binti Khuwailid RA .
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama di goa Hira melalui perantara malaikat Jibril AS, kemudian setelah wahyu disampaikan Jibril pun meninggalkan Rasulullah SAW hingga beliau tertegun, bahkan membuat jantung berdebar kencang, tubuh yang menggigil. Beliau pun buru-buru pulang menemui Khadijah.
Nabi Muhammad SAW pun langsung menyampaikan pengalamannya itu kepada Khadijah sambil berkata, "Selimuti aku, selimuti aku, selimuti aku!" sesudah tenang Nabi Muhammad SAW menceritakan kisahnya.
Mendengar penuturan suaminya, Khadijah berkata, "Wahai Muhammad tenangkanlah hati mu. Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakanmu, karena engkau adalah orang yang suka menolong, jujur, dan senantiasa menyambung tali persaudaraan."
Khadijah amat mengimani dan meyakini wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT. Dan juga senantiasa menjadi tempat berbagi dan memberikan kekuatan mental disaat Rasulullah SAW sedang ketakutan.
Keutamaan Lainnya dari Sayyidah Khadijah adalah istri yang memberikan keturunan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW
Khadijah wanita yang mandiri dan sukses di Makkah, Khadijah memberikan dukungan penuh, baik secara emosional maupun finansial.
Khadijah adalah contoh pasangan yang setia, penuh cinta, dan tanpa pamrih, dengan pengorbanannya yang tetap menjadi inspirasi hingga hari ini.
2. Saudah binti Zam’a
Setelah wafatnya Khadijah, Saudah binti Zam’a menjadi istri kedua Nabi. Di masa-masa sulit setelah hijrah ke Madinah, Saudah memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan oleh Nabi dan keluarganya.
Meskipun tidak banyak kisah heroik yang dikaitkan dengannya, perannya dalam menjaga keseimbangan rumah tangga Nabi di tengah-tengah kesulitan menunjukkan pentingnya dukungan keluarga dalam misi besar.
Saudah dikenang atas pengorbanannya yang penuh cinta dan kesetiaannya dalam menjaga keharmonisan rumah tangga Nabi.