7 Adab Makan Beserta Doa Sebelum dan Sesudahnya, Nomor Terakhir Dapat Berkah

Senin, 26 September 2022 - 06:40 WIB
Salah satu adab makan yang dianjurkan Nabi yaitu hendaknya makan bersama-sama (berjamaah) karena di dalamnya terdapat keberkahan. Foto ilustrasi/ist
Adab makan beserta doa sebelum dan sesudahnya perlu diamalkan umat muslim. Rasulullah SAW mengajarkan adab makan karena di dalamnya terdapat keberkahan dan nilai ibadah.

Adab makan yang dicontohkan Rasulullah ini juga terbukti bermanfaat untuk kesehatan. Selain mengawalinya dengan kalimat 'Bismillah', Beliau juga membaca doa yang mengandung pujian kepada Allah Ta'ala.



Ada baiknya sebelum makan kita dalam keadaan berwudhu. Sebab, berwudhu sebelum makan akan menghilangkan kemiskinan, dan berwudhu sesudahnya akan menghilanggakan gangguan setan.

Berikut 7 Adab Makan Berserta Doanya:

1. Membaca Bismillah Sebelum Makan

Di antara adab yang diajarkan oleh Nabi shollallohu 'alaihi wasallam ketika makan adalah membaca "Bismillah". Dari 'Umar bin Abi Salamah, ia berkata, "Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah, tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka beliau bersabda:

« يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ » . فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِى بَعْدُ

Artinya: "Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah Bsinillah), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu. Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu." (HR Al-Bukhari 5376 dan Muslim 2022)

Apabila terlupa mengucap Bismillah maka dianjurkan mengucapkan kalaimat: "BISMILLAAH AWWALAHU WA AAKHIROHU (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)." (HR Abu Daud 3767 dan At-Tirmidzi 1858)

2. Makan dengan Tangan Kanan

Adab kedua ketika makan hendaknya menggunakan tangan kanan. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma:

إذا أَكَلَ أحدُكُم فليأكلْ بيمينِهِ . وإذا شرِبَ فليشربْ بيمينِهِ . فإنَّ الشَّيطانَ يأكلُ بشمالِهِ ويشربُ بشمالِهِ

Artinya: "Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya." (HR Muslim 2020)

3. Makan dalam Keadaan Duduk

Meski ada riwayat menyebutkan Nabi shollallohu 'alaihi wasallam pernah minum sambil berdiri, namun lebih afdholnya dan lebih selamat adalah posisi duduk. Dari Anas bin Malik berkata:

عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ نَهَى أَنْ يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِمًا

Artinya: "Dari Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. "Qatadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), "Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?" Anas menjawab: "Itu lebih parah dan lebih jelek." (HR Muslim)

4. Tidak Bersandar Saat Makan

Adab berikutnya adalah makan dalam keadaan tidak bersandar. Nabi shollallohu 'alaihi wasallam pernah bersabda yang artinya: "Aku (ketika) makan tidak dalam keadaan bersandar, Aku (Nabi Muhammad) adalah seorang hamba, maka aku minum layaknya seorang hamba dan makan layaknya seorang hamba."

Rasulullah SAW juga makan di atas lantai seadanya tanpa alas atau bantal yang sering dipakai para Raja. Beliau menconrohkan posisi makan yang lebih mendekatkan pada kerendahan hati.

5. Makan dengan Posisi Duduk (Bukan Duduk Santai)

Imam Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Juhaifah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

لَا آكُلُ مُتَّكِئًا

Artinya: "Aku tidak makan sambil duduk itka'."

Makna hadis di atas adalah "Aku tidaklah makan makanan seperti orang yang ingin banyak makan lalu dia mengambil posisi duduk yang nyaman. Namun aku duduk seperti orang yang akan bangkit serta makan sedikit." (Syarh Muslim)

Itka' yaitu cara duduk yang bisa membuat tenang dan santai saat makan. Duduk semacam ini mendorong seseorang makan lebih banyak sementara hal ini tercela dalam syariat. Rasulullah SAW makan secukupnya sesuai kebutuhan. Karena itu Beliau duduk seperti orang yang hendak bangkit.

Berikut 3 jenis duduk yang dianjurkan ketika makan:

- Duduk iq'a (menegakkan kedua telapak kaki lalu duduk di atas kedua tumitnya).

- Duduk bertumpu pada kedua lutut dan punggung telapak kaki.

- Duduk di atas kaki kiri dan menegakkan kaki kanan.

Perlu diingat, bukan berarti makan di atas kursi dilarang oleh syariat. Hanya saja makan dengan posisi duduk lebih menjauhkan seorang hamba dari sifat sombong.

6. Makan dengan Tiga Jari dan Menjilatinya

Di antara adab makan yang populer dicontohkan Nabi adalah makan dengan tiga jari dan menjilati jari-jarinya setelah selesai makan. Dari Ka'ab bin Malik dari bapaknya beliau mengatakan, "Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam itu makan dengan menggunakan tiga jari dan menjilati jari-jari tersebut sebelum dibersihkan." (HR Muslim 2032)

Riwayat lain dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah satu di antara kalian makan, maka janganlah dia bersihkan tangannya sehingga dia jilati atau dia minta orang lain untuk menjilatinya." (HR Al-Bukhari 5456 dan Muslim 2031)

Alasan menjilati jari untuk membersihkan sisa makanan sebagaimana sabda Beliau berikut: "Sesungguhnya kalian tidak mengetahui di manakah letak berkah makanan tersebut."

Adapun makanan yang tidak bisa dimakan dengan 3 jari diperbolehkan makan menggunakan lebih dari tiga jari.

7. Makan Berjamaah

Meski makan sendirian tidak dilarang dalam syariat, namun makan secara berjamaah lebih mendatangkan keberkahan. Di antara adab makan yang diajarkan Nabi adalah makan bersama-sama pada satu piring.

Dari Ibnu Umar disebutkan: "Makanlah bersama-sama dan janganlah sendiri-sendiri karena sesungguhnya makanan satu orang itu cukup untuk dua orang". (HR At-Thabrani)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, "Sesungguhnya Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam tidaklah makan siang dan makan malam dengan menggunakan roti dan daging kecuali dalam hidangan sesama banyak orang." (HR. Ahmad, Abu Ya'la, Ibnu Hibban)

Para shahabat pernah mengadu kepada Rasulullah SAW.

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَأْكُلُ وَلَا نَشْبَعُ قَالَ: فَلَعَلَّكُمْ تَفْتَرِقُونَ؟ قَالُوا: نَعَمْ قَالَ: فَاجْتَمِعُوا عَلَى طَعَامِكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ

Artinya: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan tetapi tidak merasa kenyang?". Beliau bersabda, 'Mungkin karena kalian makan secara terpisah-pisah (sendiri-sendiri)?" Mereka menjawab "Ya benar." Beliau bersabda, "Hendaklah kalian makan secara bersama-sama dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan mendapat keberkahan pada makanan kalian." (HR Abu Daud)

Doa Sebelum Makan

Sebelum menyantap makanan, hendaknya seseorang mengucapkan Basmallah dan berdoa. Bahkan para Ulama menganjurkan agar bersholawat terlebih dahulu sebelum makan. Dalam satu Hadis disebutkan, "Jika seseorang tidak menyebut nama Allah sewaktu hendak makan, maka setan akan berkata; "Kalian bisa menginap dan makan malam." (HR Muslim)

Selain membaca Basmallah, berikut doa yang dapat dibaca. Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang diberi suatu makanan oleh Allah, hendaklah dia membaca:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فيهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْراً مِنْهُهُ


Allahumma barik lana fihi wa 'ath'imna khairan minhu.

Artinya: "Ya Allah, berilah keberkahan kepada kami di dalam makanan itu dan berilah makan kepada kami dengan makanan yang lebih baik."

Doa lain yang dapat dibaca:

الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Allohumma baarik lana fiima rozaktana waqinaa 'Adzabannar.

Artinya: "Ya Allah berkahilah kami atas rezeki yang telah Engkau beri, dan jagalah kami dari siksa api neraka."

Doa Sesudah Makan

Setelah makan, dianjurkan membaca doa berikut:

اَلْحَمْدُلِلَّهِ اَللَّهُمَّ كَمَاأَطْعَمْتَنِىْ طَيِّبًافَاسْتَعْمِلْنِىْ صَالِحًا, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِىْ أَطْعَمَنِىْ هَذَاالطَّعَامَ وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِحَوْلٍ مِنِّىْ وَلَا قُوَّةٍ


Alhamdulillaahi Allahumma Kamaa Ath'amtani Thoyyiban Fasta'milnii Shoolihan. Alhamdulillaahil ladzi Ath'amanii Hadzat tho'aama wa razaqanihi ghairi haulin Minnii wa laa Quwwah.

Artinya: "Segala puji bagi Allah. Ya Allah, sebagaimana Engkau memberi aku makanan dengan makanan yang baik, maka jadikanlah aku orang yang saleh. Segala puji bagi Alalh, Zat yang telah memberi makan dan memberi rezeki padaku tanpa upaya dan kekuatan dariku."

Fadhilah:

Barangsiapa membaca doa tadi, maka Allah ﷻ mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan akan datang.

Wallahu A'lam

Baca Juga: Cara Makan Rasulullah yang Patut Diteladani (5)
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَقَدۡ نَزَّلَ عَلَيۡكُمۡ فِى الۡـكِتٰبِ اَنۡ اِذَا سَمِعۡتُمۡ اٰيٰتِ اللّٰهِ يُكۡفَرُ بِهَا وَيُسۡتَهۡزَاُبِهَا فَلَا تَقۡعُدُوۡا مَعَهُمۡ حَتّٰى يَخُوۡضُوۡا فِىۡ حَدِيۡثٍ غَيۡرِهٖۤ‌ ‌ ۖ اِنَّكُمۡ اِذًا مِّثۡلُهُمۡ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ جَامِعُ‌‌‌الۡمُنٰفِقِيۡنَ وَالۡكٰفِرِيۡنَ فِىۡ جَهَـنَّمَ جَمِيۡعَا
Dan sungguh, Allah telah menurunkan ketentuan bagimu di dalam Kitab (Al-Qur'an) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan oleh orang-orang kafir, maka janganlah kamu duduk bersama mereka, sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena kalau tetap duduk dengan mereka, tentulah kamu serupa dengan mereka. Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka Jahanam,

(QS. An-Nisa Ayat 140)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More