Perbedaan Habib dan Sayyid Berikut Asal Usulnya

Senin, 26 September 2022 - 23:30 WIB
Dua sosok Habib kharismatik yang sangat masyhur di Indonesia, Habib Ali Al-Jufri (kiri) dan Habib Umar bin Hafizh (kanan) dari Hadhramaut Yaman. Foto/dok Twitter @thoriqatuna1
Perbedaan Habib dan Sayyid berikut asal usulnya menarik untuk diketahui. Di Indonesia, panggilan Habib ini lebih populer ketimbang Sayyid atau Syarif meski keduanya merupakan keturunan Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam.

Habib (حبيب) sebenarnya hanya panggilan saja. Secara bahasa, Habib artinya yang dicintai atau kekasih. Terkadang orang Arab menulisnya dengan "Habeeb" yang berarti yang tercinta atau yang dihormati. Dalam bentuk jamak disebut dengan Habaib.

Habib merupakan gelar kehormatan yang ditujukan kepada para keturunan Nabi Muhammad SAW yang tinggal di daerah Hadhramaut Yaman, Asia Tenggara, Afrika Timur. Lebih spesifik lagi, mereka adalah keturunan Sayyidina Husein, putra Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra (putri Nabi Muhammad SAW).



Para Habaib ini biasanya memiliki penampilan yang khas. Selain berjenggot, mereka sering memakai Imamah (sorban penutup kepala), jubah putih dan kain rida yang diletakkan di pundak. Terkadang mereka membawa tongkat dan pada jari kelingking kanan mereka menempel cincin perak yang kesemuanya adalah sunnah Nabi.



Di antara tokoh berjuluk Habib di Indonesia adalah Habib Ali Alatas (Menteri Luar Negeri di masa Presiden Soeharto); Habib Alwi Abdurrahman Shihab (Menteri Luar Negeri masa Presiden Abdurahman Wahid); Kemudian Muhammad Rizieq Bin Husein Shihab atau dipanggil Habib Rizieq. Habib Salim Segaf Al-Jufri (Ketua Majelis Syura PKS); Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf (Ulama kelahiran Solo), Habib Luthfi bin Yahya (Ulama kelahiran Pekalongan).

Kemudian, sosok cendekiawan muslim Indonesia Quraish Shihab yang juga keturunan Nabi Muhammad. Namun beliau enggan disapa dengan Habib. Dan masih banyak tokoh lainnya.

Menurut Dai lulusan Dual Arabiyyah Mesir, Ustaz Miftahur Rahman el-Banjari, Habib artinya atau orang yang dikasihi atau dicintai. Habib merupakan panggilan kehormatan bagi keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur Sayyidina Husein.

Di beberapa negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Mesir, Maroko, Yordania, Libia, Tunisia, keturunan Nabi Muhammad dari jalur Sayyidina Hasan tidak dijuluki dengan Habib. Mereka lebih akrab dengan julukan "Al-Hasani" untuk menegaskan bahwa mereka memiliki jalur nasab yang mulia. Kalau di Iran populer dengan sebutan Ahlul Bait.

Perbedaan Habib dan Sayyid

Mantan Ketua Umum Rabithah Alawiyah (organisasi pencatat para keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia) Habib Zein bin Umar mengatakan, tidak semua Sayyid bisa dipanggil Habib. Sebaliknya, setiap Sayyid sudah pasti segaris keturunan Nabi.

Kalau di kalangan keturunan Sayyidina Hasan, dikenal dengan sebutan Syarif. Tetapi di kalangan keturunan Sayyidina Husein disebut Sayyid. Kalau jamaah namanya Sa'adah.

Seiring berkembangnya waktu, para Sayyid ini dicintai oleh lingkungannya, dicintai oleh murid-muridnya, kemudian dipanggilah dengan sebutan Al-Habib atau Habib. Habib itu artinya yang dicintai.

Akhirnya gelar Sayyid-nya mulai hilang dan berganti dengan julukan Habib. Sementara di beberapa tempat, misal di Aceh masih dipanggil Said. Di Malaysia dipanggil Said. Sebetulnya, Habib ini punya kedudukan istimewa. Artinya, dipanggil Habib itu orang yang benar dan dicintai. Kemudian, dia juga seorang ahli ilmu dan memiliki akhlak terpuji.

Menurut Habib Hasan bin Ismail Al-Muhdor dalam satu kajiannya, para ahlul bait keturunan Nabi Muhammad SAW dari masa ke masa di berbagai tempat memiliki panggilan sendiri sebagai bentuk penghormatan kepada mereka.

Ada daerah dimana Ahlul Bait itu dipanggil dengan Syarif, seperti di Maroko. Ada daerah dimana Ahlul Bait itu dipanggil dengan Habib, seperti di Indonesia dan Yaman. Ada juga yang dipanggil dengan Sayyid. Jadi sebenarnya tidak ada masalah dengan panggilan itu.

Buya Yahya dalam satu ceramahnya di Al-Bahjah TV menjelaskan, yang disebut keturunan Nabi adalah mereka yang nasabnya tersambung kepada Sayyidina Hasan dan Husein (cucu Baginda Nabi Muhammad SAW). Mereka adalah Dzurriyah Nabi.

Adapun istilah Habib, Sayyid, Syarif secara bahasa sebenarnya tidak menunjukkan kepada ahlil bait Nabi. Kalau merujuk bahasa, Habib itu artinya mencintai dan bisa juga dicintai. Adapun Syarif artinya adalah orang yang mulia. Sedangkan Sayyid artinya mengungguli atau memiliki. Demikian maknanya secara bahasa. Artinya, siapa pun bisa digelari Habib karena ia dicintai ataupun mencintai.

Tapi kalau sudah menjadi istilah tentu beda, karena setiap kaum punya istilah sendiri. Misalnya di Hadhramaut Yaman, Habib sudah menjadi istilah untuk Dzurriyah Nabi. Di Mesir disebut dengan istilah Syarif. Di tempat lain disebut dengan Sayyid. Semuanya sah-sah saja memanggil julukan tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam menggandeng tangannya dan berkata: Wahai Mu'adz, demi Allah, aku mencintaimu, aku wasiatkan kepadamu wahai Mu'adz, janganlah engkau tinggalkan setiap selesai shalat untuk mengucapkan:  ALLAAHUMMA A'INNII 'ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI 'IBAADATIK (Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu (berdzikir kepada-Mu), dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.)

(HR. Sunan Abu Dawud No. 1301)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More