Waspadai Jenis Dosa-dosa Besar yang Sering Tidak Kita Sadari

Kamis, 29 September 2022 - 10:48 WIB
Ada beberapa contoh dosa-dosa besar yang tidak disadari banyak dilakukan oleh kaum muslim. Ustadz Setiawan memberikan beberapa contoh, misalnya:

1. Dosa perbuatan syirik

Syirik maknanya adalah : “Menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan untuk Allah”. (al-Tauhid al-Muyassar hal:20)

Dari definisi ini, menunjukkan kepada kita bahwa jika seseorang menyamakan sesuatu dengan Allah pada hal-hal yang menjadi kekhususan Allah, dalam rububiyahNya, nama-nama dan sifatNya, atau dalam uluhiyahNya seperti doa, nadzar, menyembelih, takut, dan lainnya, maka ia telah terjatuh pada kesyirikan. Betapa banyak kita dapati di tengah masyarakat kita orang-orang yang mengaku muslim namun kenyataannya ketika menghendaki hajat tertentu, bukannya meminta kepada Allah, justru malah berdoa kepada selain Allah, menyembelih untuk penghuni pantai selatan, takut kepada penghuni gunung, nadzar untuk penghuni tempat keramat, dan yang semisalnya, ini realita yang banyak terjadi di masyarakat, padahal Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ


“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka,tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (Al-Maidah:72)

2. Dosa riba

Dosa besar kedua yang banyak tersebar di tengah masyarakat muslim, entah tidak disadari atau disadari namun cuek, adalah transaksi berbau riba, salah satu definisi riba yang dikemukakan oleh ulama adalah:

“Pertambahan dalam pertukaran dua barang (ribawi) yang sejenis, dengan tanpa memberikan ganti dari dari tambahan yang didapatkan”. (al-Fiqhu al-Muyassar fi Dhui al-Kitab wa al-Sunnah hal: 221)

Hukum riba dijelaskan dalam hadis yang dikeluarkan oleh imam Muslim dari sahabat Jabir rhadiyallahu anhu, beliau berkata:

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaknat pemakan riba, yang memberi riba, penulisnya dan dua saksinya,” dan beliau bersabda, “mereka semua sama.” (HR.Muslim no:1598)



Nyatanya di tengah masyarakat kita, transaksi ini menjamur, simpan pinjam koperasi berbunga, telat bayar kredit didenda, menabung di bank kovensional dapat bunga, simpan pinjam uang di ibu-ibu pkk pun tak lepas dari bunga, tukar menukar uang baru mendekati hari raya, jual beli emas atau perhiasan perak online tidak tunai, ini semua merupakan bentuk contoh praktek ribawi di tengah masyarakat kita yang mengandung dosa besar.

3. Dosa zina

Definisinya dikatakan oleh para ulama: “Hubungan biologis yang haram (tanpa akad syari) yang dilakukan pada kemaluan maupun dubur”. (Minhaju al-Muslim hal:409)

Padahal Allah ta’ala telah melarang perbuatan ini, bahkan mendekatinya pun terlarang, sebagaimana dalam firmanNya:

وَلَا تَقْرَبُوا ٱلزِّنَىٰ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا


“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”. (Al-Isra: 32)

Banyak hikmah dari larangan ini diantaranya untuk menjaga nasab, menjaga kehormatan manusia bahwa mereka bukanlah binatang yang sembarangan melampiaskan nafsunya, juga untuk menjauhkan hamba dari penyakit-penyakit hina, dan hikmah lainnya.

Namun mirisnya, realita berkata lain, dari sebab tersebarnya pergaulan bebas tanpa batas, bercampurnya lelaki dan perempuan secara leluasa, akhirnya tak sedikit yang kemudian pasangan muda mudi yang hamil duluan di luar nikah, bahkan komunitas kumpul kebo banyak dijumpa, lebih parah lagi ternyata kelompok pecinta sejenis pun bermunculan, yang seperti ini merupakan dosa besar yang banyak di masyarakat, butuh untuk dibimbing dan diarahkan ke jalan yang benar.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Handlalah bin Ali bahwa Mihjan bin Al Adra' telah menceritakan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, lalu beliau mendapati seorang laki-laki membaca tasyahud seusai shalat yang mengucapkan: Allahumma inni as'aluka Ya Allah Al Ahad As Shamad alladzii lam yalid wa lam yuulad walam yakul lahuu kufuwan ahad antaghfira lii dzunuubi innaka antal ghafuurur rakhiim (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Dzat yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, semoga Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  Maka beliau bersabda: Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More