Hadis Nabi tentang Sapi dan Srigala yang Berbicara dengan Bahasa Manusia

Sabtu, 04 Juli 2020 - 05:00 WIB
Syaikh ‘Umar Sulaiman mengingatkan walaupun kita takjub bahwa ada binatang yang berbicara kepada manusia dengan bahasanya, kita tetap beriman dan mempercayai berita Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam, orang yang jujur dan terpercaya. Kita tetap percaya kepada kodrat (kekuasaan) Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan Allah telah memberitakan bahwa anggota tubuh manusia pada hari Kiamat akan berbicara dan menjadi saksi atasnya.

وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا ۖ قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dialah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan". (QS Fusshilat : 21)



Serigala ini mengisyaratkan hari datangnya binatang buas di masa yang akan datang. Pada hari itu ternak-ternak dibiarkan bebas, maka binatang-binatang buas menyerangnya dan merusaknya karena tidak ada yang menjaga dan melindunginya.



Sepertinya hal ini terjadi menjelang datangnya Kiamat pada saat puncak fitnah. Sebagaimana orang-orang takjub terhadap seekor sapi yang berbicara, mereka juga takjub terhadap seekor serigala yang berbicara. Mereka mengucapkan apa yang mereka ucapkan dan Nabi menjawab mereka dengan jawaban yang sama.

Sesuatu yang aneh bagi para sahabat adalah berbicaranya hewan kepada manusia dengan bahasa manusia. Adapun manusia berbicara dengan hewan dengan bahasanya, ini perkara lain.



Kisah tentang sapi dan srigala yang bisa berbicara dengan bahasa manusia ini diriwayatkan oleh Bukhari di beberapa tempat dalam Shahih-nya yang paling komplit adalah riwayat dalam Kitab Ahadisil Anbiya’, 6/512, no. 3471. Diriwayatkan pula dalam Kitab Fadhoilus Shahabah, bab sabda Nabi, "Seandainya aku mengangkat seorang kekasih." (7/18, no. 2663)

Selain itu diriwayatkan dalam Kitabul Hartsi wal Muzaroah, bab menggunakan sapi untuk membajak, 5/8, no. 2324. Bukhari menyebutkan dalam bab keutamaan Umar, Kitab Fadhoilus Shahabah tentang kisah serigala yang berbicara kepada penggembala (tanpa kisah sapi), 7/42, no. 3690.



Nabi Sulaiman

Nabiyullah Sulaiman mengerti bahasa burung dan hewan. Allah telah menyampaikan bahwa ketika pasukan Sulaiman mendatangi lembah semut, "Berkatalah seekor semut, 'Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya sedangkan mereka tidak menyadari.' Maka Sulaiman tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. " (QS. An-Naml: 18-19).



Ketika Sulaiman memeriksa bala tentaranya di mana salah satunya adalah pasukan burung, dia tidak melihat hudhud, salah seorang bala tentaranya. Sulaiman mengancam akan menyembelihnya jika ia pulang tanpa memberi alasan yang benar tentang ketidakhadirannya.

Ketika hudhud hadir dan berdiri di depannya, dia berkata kepada Sulaiman, "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya dan aku bawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini. Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar." (QS An-Naml: 22-23).



Dan seterusnya, seperti yang dikatakan kepada Sulaiman. Hudhud menyampaikan berita tentang Ratu Saba' dan rakyatnya, juga kesyirikan mereka. Lalu Sulaiman memintanya agar menyampaikan suratnya kepada Ratu Saba' dan meminta balasan Ratu Saba' atas surat Sulaiman.

Sebagian binatang ada yang berbicara kepada Rasulullah dan beliau mengerti apa yang mereka katakan. Seekor unta pernah mengadu kepada beliau tentang perlakuan buruk majikannya yang selalu memukulinya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Akan ada di akhir zaman para 'Dajjal Pendusta' (bukan Al-Masih Ad-Dajjal) membawa hadits-hadits kepada kalian yang mana kalian tidak pernah mendengarnya dariku dan bapak-bapak kalian pun juga belum pernah mendengarnya. Maka jauhilah mereka, agar mereka tidak bisa menyesatkan kalian dan tidak bisa memfitnah kalian.

(HR. Muslim No. 8)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More