Dialog Rasulullah SAW dengan Abu Dzar Al-Ghifari tentang Jumlah Nabi sampai Ayat Kursi
Rabu, 12 Oktober 2022 - 11:24 WIB
Dialog Rasulullah SAW dengan Abu Dzar Al-Ghifari ini dinukil Ibnu Katsir tatkala menafsirkan Surat An-Nisa ayat 163-165. Kisah ini merupakan hadis dari Abu Dzar yang berisi dialog Nabi dengan dirinya tentang banyak hal: dari jumlah nabi dan rasul sampai Ayat Kursi .
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Abu Umamah, bahwa Abu Dzar pernah bertanya kepada Nabi SAW, maka Nabi menyebutkan perkara sholat, puasa, sedekah, keutamaan ayat Kursi, dan kalimati la haula wala quwwata illa billahi (tidak ada upaya dan tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah), syuhada yang paling utama, hamba sahaya yang paling utama, kenabian Nabi Adam , dan bahwa dia diajak bicara langsung oleh Allah, serta bilangan para nabi dan para rasul.
Suatu ketika Abu Dzar Al-Giffari masuk ke dalam masjid. Ia menjumpai Rasulullah SAW sedang duduk sendirian. Ia pun duduk menemaninya dan bertanya kepada beliau, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Engkau telah memerintahkan aku untuk menunaikan sholat (yakni sunnah)".
Rasulullah SAW pun bersabda: "Sholat adalah sebaik-baik pekerjaan, maka perbanyaklah atau persedikitlah."
Abu Dzar Al-Giffari bertanya, "Wahai Rasulullah, amal apakah yang paling utama?"
Nabi SAW pun menjawab: "Iman kepada Allah dan berjihad di jalan-Nya."
"Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?" tanya Abi Dzar lagi,
"Di antara mereka yang paling baik akhlaknya," jawab Nabi.
"Wahai Rasulullah, siapakah orang muslim yang paling selamat?"
"Orang (muslim) yang menyelamatkan orang-orang dari gangguan lisan dan tangannya."
"Wahai Rasulullah, hijrah apakah yang paling utama?"
"Orang yang hijrah (meninggalkan) semua kejahatan."
"Wahai Rasulullah, sholat apakah yang paling afdal?"
"Yang paling panjang qunutnya."
"Wahai Rasulullah, puasa apakah yang paling utama?"
Rasulullah SAW menjawab: "Melakukan puasa fardu dengan cukup (baik) dan di sisi Allah ada pahala yang berlipat ganda dengan lipat ganda yang banyak."
"Wahai Rasulullah, jihad apakah yang paling utama?"
Rasulullah SAW menjawab melalui sabdanya: "Orang yang kudanya disembelih dan darah dirinya dialirkan (yakni gugur)."
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Abu Umamah, bahwa Abu Dzar pernah bertanya kepada Nabi SAW, maka Nabi menyebutkan perkara sholat, puasa, sedekah, keutamaan ayat Kursi, dan kalimati la haula wala quwwata illa billahi (tidak ada upaya dan tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah), syuhada yang paling utama, hamba sahaya yang paling utama, kenabian Nabi Adam , dan bahwa dia diajak bicara langsung oleh Allah, serta bilangan para nabi dan para rasul.
Suatu ketika Abu Dzar Al-Giffari masuk ke dalam masjid. Ia menjumpai Rasulullah SAW sedang duduk sendirian. Ia pun duduk menemaninya dan bertanya kepada beliau, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Engkau telah memerintahkan aku untuk menunaikan sholat (yakni sunnah)".
Rasulullah SAW pun bersabda: "Sholat adalah sebaik-baik pekerjaan, maka perbanyaklah atau persedikitlah."
Abu Dzar Al-Giffari bertanya, "Wahai Rasulullah, amal apakah yang paling utama?"
Nabi SAW pun menjawab: "Iman kepada Allah dan berjihad di jalan-Nya."
"Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?" tanya Abi Dzar lagi,
"Di antara mereka yang paling baik akhlaknya," jawab Nabi.
"Wahai Rasulullah, siapakah orang muslim yang paling selamat?"
"Orang (muslim) yang menyelamatkan orang-orang dari gangguan lisan dan tangannya."
"Wahai Rasulullah, hijrah apakah yang paling utama?"
"Orang yang hijrah (meninggalkan) semua kejahatan."
"Wahai Rasulullah, sholat apakah yang paling afdal?"
"Yang paling panjang qunutnya."
"Wahai Rasulullah, puasa apakah yang paling utama?"
Rasulullah SAW menjawab: "Melakukan puasa fardu dengan cukup (baik) dan di sisi Allah ada pahala yang berlipat ganda dengan lipat ganda yang banyak."
"Wahai Rasulullah, jihad apakah yang paling utama?"
Rasulullah SAW menjawab melalui sabdanya: "Orang yang kudanya disembelih dan darah dirinya dialirkan (yakni gugur)."