Dialog Rasulullah SAW dengan Abu Dzar Al-Ghifari tentang Jumlah Nabi sampai Ayat Kursi
Rabu, 12 Oktober 2022 - 11:24 WIB
Rasulullah SAW menjawab, "Semuanya mengandung kalimat berikut, 'Hai raja yang berkuasa, yang mendapat cobaan lagi teperdaya. Sesungguhnya Aku tidak menjadikanmu untuk menghimpun dunia sebagian darinya dengan sebagian yang lain, tetapi aku menjadikanmu agar menghindarkan diri dari doa orang yang teraniaya, karena sesungguhnya Aku tidak akan menolaknya, sekalipun dari orang kafir."
Di dalamnya banyak terkandung tamsil-tamsil (yang antara lain mengatakan), 'Diharuskan bagi orang yang berakal membagi waktunya ke dalam beberapa saat. Sesaat ia gunakan untuk bermunajat kepada Tuhannya, sesaat ia gunakan untuk menghisab dirinya sendiri, sesaat ia gunakan untuk memikirkan ciptaan Allah, dan sesaat lagi ia gunakan untuk kepentingan dirinya untuk mencari makan dan minumnya.
Diharuskan bagi orang yang berakal tidak bepergian kecuali karena tiga perkara, yaitu mencari bekal untuk hari kemudian, mencari penghidupan, atau kesenangan yang tidak diharamkan, dan harus mengetahui zamannya guna menghadapi urusannya serta memelihara lisannya.
Barangsiapa yang memperhitungkan percakapannya dengan amalnya, niscaya ia akan sedikit bicara, kecuali mengenai hal yang berurusan dengannya.
Abu Dzar melanjutkan kisahnya. Ia bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang terkandung di dalam sahifah Nabi Musa'?"
Rasulullah SAW menjawab melalui sabdanya: "Semuanya merupakan nasihat-nasihat (pelajaran-pelajaran), yaitu: 'Aku merasa heran terhadap orang yang percaya dengan kematian, lalu ia merasa gembira. Aku merasa heran terhadap orang yang percaya dengan takdir, lalu ia bersusah payah. Aku merasa heran dengan orang yang melihat dunia dan silih bergantinya terhadap para penghuninya, lalu ia merasa tenang dengan dunia itu. Dan aku merasa heran dengan orang yang percaya kepada hisab di hari kemudian, lalu ia tidak beramal."
Abu Dzar bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, apakah di dalam kitab (Al-Qur'an) yang ada di tangan kita terdapat sesuatu yang telah tertera di dalam kitab-kitab Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan apa yang diturunkan oleh Allah kepadamu?"
Rasulullah SAW menjawab, "Ya benar, hai Abu Dzar. Bacalah firman Allah SWT: 'Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan ia ingat nama Tuhannya, lalu ia sholat. Tetapi kalian (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa' (Al-A'la: 14-19)."
Abu Dzar berkata.”Wahai Rasulullah, berwasiadah kepadaku."
Rasulullah SAW pun bersabda: "Aku berwasiat kepadamu agar takwa kepada Allah, karena sesungguhnya takwa kepada Allah adalah induk semua perkaramu."
"Wahai Rasulullah, tambahkanlah wasiatmu kepadaku," pinta Abu Dzar lagi.
Rasulullah SAW bersabda: "Bacalah Al-Qur'an dan berzikir kepada Allah, karena sesungguhnya hal itu merupakan sebutan bagimu di langit dan nur bagimu di bumi."
"Wahai Rasulullah, tambahkanlah wasiatmu kepadaku," lagi-lagi ABu Dzar bermohon.
Rasulullah SAW bersabda: "Hindarilah olehmu banyak tertawa, karena sesungguhnya hal itu dapat mematikan hati dan melenyapkan nur wajahmu."
"Wahai Rasulullah, tambahkanlah wasiatmu kepadaku," pinta Abu Dzar lagi.
Rasulullah SAW pun bersabda: "Berjihadlah kamu, karena sesungguhnya jihad itu merupakan ruhbaniyah umatku."
"Tambahkanlah kepadaku."
Nabi SAW bersabda: "Diamlah kamu kecuali karena kebaikan, karena sesungguhnya (banyak) diam itu dapat mengusir setan dan membantumu untuk mengerjakan urusan agamamu."
Di dalamnya banyak terkandung tamsil-tamsil (yang antara lain mengatakan), 'Diharuskan bagi orang yang berakal membagi waktunya ke dalam beberapa saat. Sesaat ia gunakan untuk bermunajat kepada Tuhannya, sesaat ia gunakan untuk menghisab dirinya sendiri, sesaat ia gunakan untuk memikirkan ciptaan Allah, dan sesaat lagi ia gunakan untuk kepentingan dirinya untuk mencari makan dan minumnya.
Diharuskan bagi orang yang berakal tidak bepergian kecuali karena tiga perkara, yaitu mencari bekal untuk hari kemudian, mencari penghidupan, atau kesenangan yang tidak diharamkan, dan harus mengetahui zamannya guna menghadapi urusannya serta memelihara lisannya.
Barangsiapa yang memperhitungkan percakapannya dengan amalnya, niscaya ia akan sedikit bicara, kecuali mengenai hal yang berurusan dengannya.
Abu Dzar melanjutkan kisahnya. Ia bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang terkandung di dalam sahifah Nabi Musa'?"
Rasulullah SAW menjawab melalui sabdanya: "Semuanya merupakan nasihat-nasihat (pelajaran-pelajaran), yaitu: 'Aku merasa heran terhadap orang yang percaya dengan kematian, lalu ia merasa gembira. Aku merasa heran terhadap orang yang percaya dengan takdir, lalu ia bersusah payah. Aku merasa heran dengan orang yang melihat dunia dan silih bergantinya terhadap para penghuninya, lalu ia merasa tenang dengan dunia itu. Dan aku merasa heran dengan orang yang percaya kepada hisab di hari kemudian, lalu ia tidak beramal."
Abu Dzar bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, apakah di dalam kitab (Al-Qur'an) yang ada di tangan kita terdapat sesuatu yang telah tertera di dalam kitab-kitab Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan apa yang diturunkan oleh Allah kepadamu?"
Rasulullah SAW menjawab, "Ya benar, hai Abu Dzar. Bacalah firman Allah SWT: 'Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan ia ingat nama Tuhannya, lalu ia sholat. Tetapi kalian (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa' (Al-A'la: 14-19)."
Abu Dzar berkata.”Wahai Rasulullah, berwasiadah kepadaku."
Rasulullah SAW pun bersabda: "Aku berwasiat kepadamu agar takwa kepada Allah, karena sesungguhnya takwa kepada Allah adalah induk semua perkaramu."
"Wahai Rasulullah, tambahkanlah wasiatmu kepadaku," pinta Abu Dzar lagi.
Rasulullah SAW bersabda: "Bacalah Al-Qur'an dan berzikir kepada Allah, karena sesungguhnya hal itu merupakan sebutan bagimu di langit dan nur bagimu di bumi."
"Wahai Rasulullah, tambahkanlah wasiatmu kepadaku," lagi-lagi ABu Dzar bermohon.
Rasulullah SAW bersabda: "Hindarilah olehmu banyak tertawa, karena sesungguhnya hal itu dapat mematikan hati dan melenyapkan nur wajahmu."
"Wahai Rasulullah, tambahkanlah wasiatmu kepadaku," pinta Abu Dzar lagi.
Rasulullah SAW pun bersabda: "Berjihadlah kamu, karena sesungguhnya jihad itu merupakan ruhbaniyah umatku."
"Tambahkanlah kepadaku."
Nabi SAW bersabda: "Diamlah kamu kecuali karena kebaikan, karena sesungguhnya (banyak) diam itu dapat mengusir setan dan membantumu untuk mengerjakan urusan agamamu."