3 Sahabat Nabi Muhammad SAW Paling Cerdas
Senin, 17 Oktober 2022 - 23:53 WIB
Beliau dikenal sebagai penghimpun kitab suci Al-Qur'an. Kelebihan Zaid radhiyallahu 'anhu adalah memiliki kekuatan daya ingat sehingga diangkat sebagai penulis wahyu dan surat-surat Rasulullah SAW. Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit bahwa Rasulullah berkata kepadanya: "Aku berkirim surat kepada orang, dan aku khawatir, mereka akan menambah atau mengurangi surat-suratku itu, maka pelajarilah bahasa Suryani", kemudian aku mempelajarinya selama 17 hari, dan bahasa Ibrani selama 15 hari.
Pada zaman kekhalifahan Abu Bakar dan Umar, Zaid bin Tsabit diamanahkan mengumpulkan dan menuliskan kembali Al-Qur'an dalam satu mushaf. Dalam perang Al-Yamamah banyak penghafal Al-Quran yang gugur, sehingga membuat Umar bin Khattab cemas dan mengusulkan kepada Abu Bakar untuk menghimpun Al-Qur'an sebelum para penghafal lainnya gugur.
Mereka kemudian memanggil Zaid bin Tsabit dan Abu Bakar berkata kepadanya: "Anda adalah seorang pemuda yang cerdas dan kami tidak meragukanmu". Setelah itu Abu Bakar menyuruh Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Qur'an.
Meskipun awalnya menolak, namun setelah diyakinkan akhirnya Zaid bin Tsabit dengan bantuan beberapa sahabat lainnya menjalankan tugas mulia itu. Zaid bin Tsabit telah meriwayatkan 92 Hadis, lima disepakati bersama oleh Iman Bukhari dan Imam Muslim.
Zaid diakui sebagai ulama di Madinah yang keahliannya meliputi bidang fiqih, fatwa dan faraidh (waris). Zaid bin Tsabit wafat pada Tahun 45 Hijriyah. Putranya, Kharijah bin Zaid menjadi seorang tabi'in besar dan satu di antara tujuh ulama fiqih Madinah pada masanya.
Itulah tiga sahabat Nabi Muhammad SAW paling cerdas. Sebenarnya banyak sahabat Nabi yang dikenal memiliki kecerdasan seperti Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, sahabat yang mempunyai bakat menghafal dan menyimpan. Beliau tidak pernah lupa satu ayat pun bahkan satu huruf pun. Abu Hurairah adalah seorang paling banyak hafal di antara seluruh perawi Hadis.
Selain Abu Hurairah, ada juga sosok sahabat yang memiliki kecerdasan luar biasa seperti Abdullah bin Mas'ud, Salim Maula Abu Hudzaifah, Ubai bin Ka'ab dan masih banyak lainnya. Bahkan empat sahabat terkemuka Nabi tidak diragukan lagi kecerdasannya. Mereka adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
Wallahu A'lam
Pada zaman kekhalifahan Abu Bakar dan Umar, Zaid bin Tsabit diamanahkan mengumpulkan dan menuliskan kembali Al-Qur'an dalam satu mushaf. Dalam perang Al-Yamamah banyak penghafal Al-Quran yang gugur, sehingga membuat Umar bin Khattab cemas dan mengusulkan kepada Abu Bakar untuk menghimpun Al-Qur'an sebelum para penghafal lainnya gugur.
Mereka kemudian memanggil Zaid bin Tsabit dan Abu Bakar berkata kepadanya: "Anda adalah seorang pemuda yang cerdas dan kami tidak meragukanmu". Setelah itu Abu Bakar menyuruh Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Qur'an.
Meskipun awalnya menolak, namun setelah diyakinkan akhirnya Zaid bin Tsabit dengan bantuan beberapa sahabat lainnya menjalankan tugas mulia itu. Zaid bin Tsabit telah meriwayatkan 92 Hadis, lima disepakati bersama oleh Iman Bukhari dan Imam Muslim.
Zaid diakui sebagai ulama di Madinah yang keahliannya meliputi bidang fiqih, fatwa dan faraidh (waris). Zaid bin Tsabit wafat pada Tahun 45 Hijriyah. Putranya, Kharijah bin Zaid menjadi seorang tabi'in besar dan satu di antara tujuh ulama fiqih Madinah pada masanya.
Itulah tiga sahabat Nabi Muhammad SAW paling cerdas. Sebenarnya banyak sahabat Nabi yang dikenal memiliki kecerdasan seperti Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, sahabat yang mempunyai bakat menghafal dan menyimpan. Beliau tidak pernah lupa satu ayat pun bahkan satu huruf pun. Abu Hurairah adalah seorang paling banyak hafal di antara seluruh perawi Hadis.
Selain Abu Hurairah, ada juga sosok sahabat yang memiliki kecerdasan luar biasa seperti Abdullah bin Mas'ud, Salim Maula Abu Hudzaifah, Ubai bin Ka'ab dan masih banyak lainnya. Bahkan empat sahabat terkemuka Nabi tidak diragukan lagi kecerdasannya. Mereka adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.
Wallahu A'lam
(rhs)