Gambaran Siksa Kubur dan 4 Amalan yang Menyelamatkan
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 05:10 WIB
Siksa Kubur (عذاب القبر) disebut juga dengan siksa Barzakh. Kata azab disandarkan pada kata القبر (kubur) karena istilah azab kubur atau siksa kubur paling umum digunakan.
Nabi Muhammad sholallohu 'alaihi wasallam dalam satu riwayat mengingatkan manusia tentang siksa kubur : "Wahai manusia, berlindunglah kalian dari siksa (azab) kubur, sesungguhnya azab kubur itu benar adanya." (HR Ahmad)
Seperti apa gambaran siksa kubur ? Berikut keterangan Syaikh Nawawi Al-Bantani (wafat 1314 H/1897 M) dikutip dari Kitab Syarah Sulami at-Taufiq Ila Mahabbatillah 'Ala at-Tahkik. Siksa kubur akan dialami oleh mayit kafir atau munafik atau orang-orang bermaksiat dari golongan mukmin, umat Rasulullah Muhammad, dan umat lainnya.
Dalil adanya siksa kubur adalah firman Allah berikut:
اَلنَّارُ يُعۡرَضُوۡنَ عَلَيۡهَا غُدُوًّا وَّعَشِيًّا ۚ وَيَوۡمَ تَقُوۡمُ السَّاعَةُ اَدۡخِلُوۡۤا اٰلَ فِرۡعَوۡنَ اَشَدَّ الۡعَذَابِ
Artinya: "Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Lalu kepada Malaikat diperintahkan), "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras!" (QS Ghafir Ayat 46)
Gambaran Siksa Kubur
Salah satu gambaran siksa kubur yaitu Allah menimpakan kepada mayit kafir di kuburannya 99 ular besar yang akan menggigit dan menyengatnya sampai Hari Kiamat. Andaikan satu ular besar saja mematuk tanah dengan bisanya maka tanah itu akan mati, seperti keterangan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Ya'la dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya.
Kemudian, siksa kubur lainnya adalah himpitan kubur yaitu dua sisi kuburan menyempit dan menghimpit mayit. Tidak ada satu pun yang akan selamat dari himpitan itu, meskipun ia adalah mayit anak kecil, baik ia adalah orang sholih atau tercela. Kecuali para Nabi 'alaihim as-sholatu was-salamu, Fathimah binti Muhammad shollallahu 'alaih wasallam, Fathimah binti Asad, dan orang-orang yang membaca Surat Al-Ikhlas ketika sakit menjelang ajal meskipun hanya membaca sekali saja.
Jenis himpitan kubur berbeda-beda sesuai jenis mayit-mayitnya. Sebagian ada yang diringankan, yaitu kuburan akan menghimpitnya sebagaimana pelukan kasih sayang ibu kepada anaknya setelah sekian lama ibu meninggalkan anaknya. Sebagian dari mereka diberatkan himpitannya sehingga kuburan akan menghimpitnya dengan himpitan yang menyiksa dan menyakiti.
Dua Malaikat bernama Munkar dan Nakir juga akan mendatangi mayit dengan bentuk yang munkaroh atau menakutkan. Mereka sangat hitam dengan kedua mata yang melotot seperti tonjolan kendi tembaga. Kedua Malaikat ini akan menyampaikan pertanyaan di alam kubur yang merupakan perkara haq. Peristiwa ini akan dialami setiap mukallaf kecuali orang-orang yang mendapat taufik.
Amalan yang Menyelamatkan
Syaikh Nawawi Al-Bantani menyebutkan ada beberapa amalan yang dapat menyelematkan seseorang dari siksa kubur. Beliau menukil perkataan dari sebagian Ahli Fadhilah.
"Barang siapa ingin selamat dari siksa kubur maka senantiasalah melakukan empat perkara dan menjauhi empat perkara. Adapun 4 (empat) perkara yang dimaksud adalah:
1. Menjaga sholat lima waktu
2. Bersedekah
3. Membaca Al-Qur'an (salah satunya rutin membaca surat Al-Mulk)
4. Memperbanyak bertasbih.
Keempat perkara ini dapat menyinari kuburan dan meluaskannya.
Nabi Muhammad sholallohu 'alaihi wasallam dalam satu riwayat mengingatkan manusia tentang siksa kubur : "Wahai manusia, berlindunglah kalian dari siksa (azab) kubur, sesungguhnya azab kubur itu benar adanya." (HR Ahmad)
Seperti apa gambaran siksa kubur ? Berikut keterangan Syaikh Nawawi Al-Bantani (wafat 1314 H/1897 M) dikutip dari Kitab Syarah Sulami at-Taufiq Ila Mahabbatillah 'Ala at-Tahkik. Siksa kubur akan dialami oleh mayit kafir atau munafik atau orang-orang bermaksiat dari golongan mukmin, umat Rasulullah Muhammad, dan umat lainnya.
Dalil adanya siksa kubur adalah firman Allah berikut:
اَلنَّارُ يُعۡرَضُوۡنَ عَلَيۡهَا غُدُوًّا وَّعَشِيًّا ۚ وَيَوۡمَ تَقُوۡمُ السَّاعَةُ اَدۡخِلُوۡۤا اٰلَ فِرۡعَوۡنَ اَشَدَّ الۡعَذَابِ
Artinya: "Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Lalu kepada Malaikat diperintahkan), "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras!" (QS Ghafir Ayat 46)
Gambaran Siksa Kubur
Salah satu gambaran siksa kubur yaitu Allah menimpakan kepada mayit kafir di kuburannya 99 ular besar yang akan menggigit dan menyengatnya sampai Hari Kiamat. Andaikan satu ular besar saja mematuk tanah dengan bisanya maka tanah itu akan mati, seperti keterangan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Ya'la dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya.
Kemudian, siksa kubur lainnya adalah himpitan kubur yaitu dua sisi kuburan menyempit dan menghimpit mayit. Tidak ada satu pun yang akan selamat dari himpitan itu, meskipun ia adalah mayit anak kecil, baik ia adalah orang sholih atau tercela. Kecuali para Nabi 'alaihim as-sholatu was-salamu, Fathimah binti Muhammad shollallahu 'alaih wasallam, Fathimah binti Asad, dan orang-orang yang membaca Surat Al-Ikhlas ketika sakit menjelang ajal meskipun hanya membaca sekali saja.
Jenis himpitan kubur berbeda-beda sesuai jenis mayit-mayitnya. Sebagian ada yang diringankan, yaitu kuburan akan menghimpitnya sebagaimana pelukan kasih sayang ibu kepada anaknya setelah sekian lama ibu meninggalkan anaknya. Sebagian dari mereka diberatkan himpitannya sehingga kuburan akan menghimpitnya dengan himpitan yang menyiksa dan menyakiti.
Dua Malaikat bernama Munkar dan Nakir juga akan mendatangi mayit dengan bentuk yang munkaroh atau menakutkan. Mereka sangat hitam dengan kedua mata yang melotot seperti tonjolan kendi tembaga. Kedua Malaikat ini akan menyampaikan pertanyaan di alam kubur yang merupakan perkara haq. Peristiwa ini akan dialami setiap mukallaf kecuali orang-orang yang mendapat taufik.
Amalan yang Menyelamatkan
Syaikh Nawawi Al-Bantani menyebutkan ada beberapa amalan yang dapat menyelematkan seseorang dari siksa kubur. Beliau menukil perkataan dari sebagian Ahli Fadhilah.
"Barang siapa ingin selamat dari siksa kubur maka senantiasalah melakukan empat perkara dan menjauhi empat perkara. Adapun 4 (empat) perkara yang dimaksud adalah:
1. Menjaga sholat lima waktu
2. Bersedekah
3. Membaca Al-Qur'an (salah satunya rutin membaca surat Al-Mulk)
4. Memperbanyak bertasbih.
Keempat perkara ini dapat menyinari kuburan dan meluaskannya.