Kisah Lompatan Iman Ferdinand Lewis Alcindor Menjadi Kareem Abdul Jabbar

Minggu, 06 November 2022 - 10:21 WIB
Allah memberkati saya dengan memberikan kekuatan yang besar pada saya. Itu benar. Saya harus mensyukurinya, saya tidak ingin keadaan itu membuat saya sombong.

Orang-orang tampaknya menyukai hal itu. Orangtua saya sedikit gelisah menanggapinya. Tetapi mereka tahu saya bersungguh-sungguh. Saya pindah agama bukan untuk ketenaran. Saya sudah menjadi diri saya sendiri, dan melakukan itu dengan cara saya sendiri, apa pun konsekuensinya.



Saya tidak pernah berhasil menegakkan disiplin untuk sholat lima kali setiap hari. Saya banyak berada di luar dan banyak urusan. Terutama ketika saya sedang bermain.

Saya terlalu lelah untuk bangun melakukan sholat subuh. Saya harus bermain basket pada waktu maghrib dan isya'. Saya akan tertidur sepanjang siang di mana saya seharusnya melakukan sholat zuhur.

Begitulah, saya tidak pernah bisa menegakkan disiplin itu. Tapi sejak berhenti bermain, saya menjadi semakin baik. Saya rasa saya harus beradaptasi untuk hidup di Amerika. Yang dapat saya harapkan hanyalah semoga pada Hari Akhir nanti Allah ridha atas apa yang telah saya lakukan.

Saya tahu bersekolah di sekolah Katolik memberikan dasar yang kuat bagi saya. Jesus (Isa) adalah seorang Muslim. Jadi saya telah dibelokkan mengenai hal itu. Tetapi dengan Islam Anda dapat menjelaskan segala sesuatu tentang Jesus.

Tiba-tiba semuanya jadi masuk akal. Anda tidak harus mempercayai bahwa tiga adalah satu. Jika Anda minta orang Kristen untuk menjelaskan hal itu secara logis, atau bertanya bagaimana Injil dikumpulkan dan ditulis, dan menyebutkan bahwa pasti ada kesalahan manusia dalam Al-Kitab itu, mereka pasti tidak mau membicarakan hal itu dengan Anda.

Masalah itu sangat membingungkan. Jika Anda seorang Kristen, sangat sulit bagi Anda untuk mempertahankan pendapat tersebut dan itu akan membawa Anda kepada berbagai macam frustrasi dan kemarahan. Itulah yang saya lihat di dunia Kristen.

Dalam Islam, Anda mempunyai kitab suci yang sangat jelas dan tidak terusik. Jika Anda orang yang beriman dan logis, dan Anda menjalankan apa yang diperintahkan Al-Quran, Allah akan merestui Anda dan Anda dapat melihat bahwa itulah jalan hidup yang benar untuk diikuti.



Saya selalu mempunyai keyakinan yang kuat pada Allah Yang Mahatinggi, dan jika saya membaca Al-Quran [dan] tentang Nabi Muhammad, menjadi sangat jelas bagi saya bahwa Kitab ini merupakan wahyu terakhir.

Di sini kami tidak memiliki kepaduan sebagai suatu komunitas; tidak ada lembaga yang melayani kami sebagai suatu komunitas; kami orang-orang yang belum berpengalaman. Saya pikir jumlah kami cukup banyak. Saya berpikir bahwa kami tidak terorganisir sebagaimana seharusnya. Kaum Muslim di Amerika berpencar-pencar, tetapi jika kami bergabung sebagai satu kelompok, pasti akan sangat mengejutkan banyak orang.

Anda harus sedikit lebih waspada di sini, sebab Anda akan didiskriminasikan jika Anda seorang Muslim --bukan dalam komunitas Muslim [tetapi] dalam komunitas yang lebih luas. Jadi orang-orang harus waspada, jangan terlalu mengumbar sebagai Muslim.

Tapi saya pikir sekarang keadaannya sudah banyak berubah. Saya gembira melihat kenyataan ini. Saya pikir penyerbuan Rusia atas Afganistan banyak membantu masalah kaum Muslim Amerika. Hingga saat ini, orang Amerika memandang kaum Muslim sebagai orang-orang fanatik yang tidak akan melakukan apa-apa kecuali melaksanakan ajaran Islam, dan fundamentalisme membuat mereka menjadi kekuatan yang radikal.

Kemudian ketika Rusia menyerbu Afganistan dan orang-orang Muslim Afganistan mempunyai sikap yang sama terhadap Komunisme sebagaimana yang mereka lakukan, Amerika berkata, kita harus mendukung para pejuang kemerdekaan yang mengagumkan ini, yang berjuang demi agama mereka.

Tapi agama mereka sama dengan agama kaum fanatik itu. Tiba-tiba, karena mereka berjuang melawan Komunisme, bantuan, dedikasi, dan komitmen mereka menjadi hal yang baik untuk Amerika.

Sekarang orang melihat bahwa kaum Muslimin dapat menjadi sekutu, sekaligus menjadi musuh Anda. Turki merupakan contoh yang tepat dalam hal ini. Turki adalah anggota NATO. Tetapi akan sangat sulit bagi mereka untuk melepas Islam.



Islam mempunyai citra menindas hak-hak wanita. Anda harus bicara panjang lebar untuk menjelaskan bagaimana Islam melindungi hak-hak wanita. Tak seorang pun akan mempercayai hal itu. Dan perlakuan orang Arab membuat hampir mustahil bagi setiap orang untuk memahami, bahkan bagi orang Muslim, bahwa kaum wanita tidak dianjurkan untuk ditindas.

Orang Arab, khususnya orang Arab yang kaya, benar-benar memberikan perlakuan yang negatif terhadap kaum wanita. Perlakuan mereka terhadap para wanita mereka telah merembes ke seluruh dunia Islam. Itu bukan seperti yang dicontohkan Rasulullah. Rasulullah membantu istrinya berdagang. Dia tidak dapat menjalankan bisnis karena dia seorang wanita. Beliau menjadi penasihatnya. Beliau membuatnya beruntung, karena beliau seorang pedagang yang cerdas.

Beberapa rekan mempunyai lebih dari satu istri dan mereka hidup dengan sejahtera. Itu merupakan suatu parodi. Mereka perlu diingatkan bahwa mereka menindas para istri dan anak mereka, apa yang mereka lakukan tidak bertanggung jawab dan tidak Islami.

Al-Quran dengan jelas menyatakan bahwa Anda dapat memilih lebih dari satu istri --jika Anda mampu memenuhi kebutuhan orang-orang yang berada dalam pengawasan Anda. Dan jika Anda tidak dapat melakukannya, maka Anda tidak diizinkan untuk berpoligami. Itu sangat jelas.

Anak-Anak dan Ayah

Sesuatu yang menyenangkan terjadi pada saya. Putra saya Amir ibunya bukan Muslim, dia menganut agama Buddha. Saya tidak bisa membayangkan akan jadi apa anak itu. Yang dapat saya lakukan hanyalah mengajarkan kepadanya apa yang dapat saya ajarkan. Mereka mengadakan diskusi di kelas tentang agama monoteistik. Mereka berbicara sesuatu tentang Islam. Amir membetulkan teks itu. Dia menjelaskan rukun Islam.

Dia berumur dua belas tahun. Mereka memintanya untuk membuat suatu laporan. Mereka berkata bahwa Islam adalah agama monoteistik yang terbaru. Amir menjelaskan bahwa Al-Quran adalah Kitab Suci yang terbaru, tetapi Islam adalah agama yang paling tua, dimulai dengan Adam. Begitu dituliskannya. Dia menceritakannya pada saya. Saya sangat terkejut mengetahui dia memasukkan segala yang saya ajarkan ke dalam hati.



Saya dahulu dicuci otak untuk menjadi seorang Katolik. Ayah saya seorang Katolik tetapi dia tidak mendalaminya. Anda tahu bagaimana yang diajarkan di sekolah Katolik. Saya tidak betah dengan ajaran itu. Saya tidak bisa membuat anak-anak saya menjadi Muslim. Jadi saya begitu bahagia melihat mereka meresapi apa yang saya ajarkan.

Ketika saya pertama dikontrak Lakers, saya mengenal beberapa pemuda Detroit. Mereka murid sekolah menengah atas, penggemar basket. Mereka datang untuk melihat kami bermain. Salah satu dari mereka berbicara mengenai Islam pada saya setelah itu. Dia seorang Muslim. Tak satu pun dari temannya Muslim. Saya memberi mereka beberapa tiket.

Dua belas tahun berlalu. Kami bermain untuk Piston untuk kejuaraan dunia 1988. Rekan-rekan itu menelepon saya. Lima di antara pemuda itu telah menjadi Muslim. Dua di antaranya segera mengikuti. Beserta anak-anak mereka.

Saya merasa seperti seorang paman, seolah-olah mereka adalah adik saya. Dan mereka sudah punya anak sekarang. Mereka baik-baik saja. Mereka masih menjalankan ajaran Islam dan itu mengubah hidup mereka menjadi lebih baik.

Ada seorang rekan berbangsa Kurdi di Dallas. Dia akan membawa keluarganya untuk mengunjungi saya. Pada suatu hari di bulan Ramadhan mereka datang. Saya berkata, "Saya merasa sangat dihormat. Terimakasih."

Mereka berkata, "Tidak, kami yang berterimakasih, Kami mendapat banyak rahmat untuk ini."

Saya berkata, "Apa maksud Anda?"

Dia berkata, "Ayah saya berkata pada saya bahwa jika saya datang ke Amerika, saya akan melihat orang yang benar-benar Muslim."

Saya berkata, "Apa yang Anda bicarakan? Kami baru saja berjuang untuk membuka mata kami di sini."

Dia berkata, "Tidak. Di negara kami, kami mempunyai banyak pengetahuan, tetapi semangat yang di sini [menepuk dadanya], tidak ada. Ketika saya sampai di sini, saya melihat orang-orang berpegang pada Islam tanpa berbekal pengetahuan apa pun, hanya dengan iman dan ketetapan hati untuk memperbaiki diri."

Saya berusaha untuk melakukan apa yang dapat saya lakukan. Karena saya tidak dapat berpuasa di bulan Ramadhan, saya selalu memberi makan sebuah keluarga. Saya memberi sedekah. Saya memberi uang kepada rekan sesama Muslim dan mengatakan kepadanya untuk apa uang itu. Mereka memberi makan orang-orang.

Saya tahu banyak orang yang memerlukan uang untuk makan, jadi saya memberi mereka bahan makanan untuk sebulan. Saya harus melakukan itu; saya memiliki pendapatan yang lebih banyak, maka saya mempunyai kewajiban untuk itu. Pendapatan saya tidak membebaskan saya dari kewajiban.
Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Malaikat tidak mau masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat patung-patung atau gambar-gambar.

(HR. Muslim No. 3948)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More