2 Perkara yang Menjadi Penyebab Orang Malas Berdoa

Sabtu, 12 November 2022 - 13:02 WIB
Malas berdoa seringkali kita alami, bahkan, padahal malas berdoa disebut-sebut sebagai manusia yang paling lemah. Foto ilustrasi/ist
Malas berdoa seringkali kita alami, bahkan setelah selesai menjalankan ibadah sholat wajib pun enggan untuk berdoa kepada Allah. Padahal malas berdoa disebut-sebut sebagai manusia yang paling lemah. Perhatikan hadis berikut:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Manusia paling lemah adalah mereka yang paling malas berdoa (kepada Allah). Dan manusia paling pelit adalah manusia yang pelit memberi salam”. (HR. Thabrani, Ibnu Hibban, dll).



Mengapa ada sebagian manusia yang malas dan enggan berdoa ? Sheikh Abdul Qadir Jailani mengatakan dalam kitab Futuhul Ghaib bahwa seseorang menjadi malas dan urung untuk berdoa terkait kepada 2 hal yaitu :

1. Semua perkara sudah ada ketentuanNya

Adakalanya seseorang tidak meminta apa-apa kepadaNya, dengan pemahaman toh segala sesuatu itu telah ditetapkan oleh Allah. Diminta atau tidak diminta, sesuatu itu pasti datang. Jika perkara itu tidak ditetapkan untukku maka itu tidak akan kudapatkan, sekalipun aku memintanya.

Janganlah berkata begitu, sebagai hamba Allah teruslah berdoa sesuai beberapa ayat Al Quran di bawah ini :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُوۡنِىۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَـكُمۡؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِىۡ سَيَدۡخُلُوۡنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيۡنَ


Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.(QS Al Ghafir: 60)

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Banyak hadis Nabi yang tetap menganjurkan agar orang beriman untuk selalu berdoa. Di antaranya :

- Sabda Nabi : Mohonlah kepada Allah dengan sepenuh keyakinanmu itu, bahwa permohonanmu itu akan diterima oleh Allah.

- Sabda Nabi : Berdoalah kepada Allah dengan menengadahkan tanganmu.

Berdasarkan ayat-ayat dan hadis itu, tetaplah berdoa. Karena doa itu pada hakekatnya adalah refleksi dari penghambaan dan kehinaan seorang hamba yang sangatlah wajar untuk selalu menggantungkan permintaan apapun kepada Tuhannya, tidak kepada selain Allah.

Oleh karena itu orang yang tidak mau berdoa adalah wujud kesombongan dan melupakan jati dirinya sebagai hamba atau obyek Allah.

2. Doa yang belum terkabul

Dalam hal ini seseorang biasanya berkata: Sesungguhnya aku telah meminta kepada Allah, namun Dia tidak memperkenankan permintaanku, maka sekarang aku tidak mau lagi memohon kepadaNya.

Jika suatu perkara yang diminta Allah dipenuhi memang akan memperkokoh keimanan dan keyakinan seseorang kepada Allah termasuk kesadaran akan keesaan Allah. Hal ini akan melatih seseorang untuk terus memohon hanya kepada Allah bukan selain Dia.

Namun sebaliknya sering terjadi, doanya tidaklah dikabulkan, walau sangat keras ikhtiarnya untuk terus berdoa dan meminta kepada Allah. Di pihak lain orang yang jarang berdo’a atau biasa-biasa saja malah sering terlihat oleh dirinya malah mendapat karunia Allah terpenuhi permintaannya.

Janganlah begitu, tetaplah berdoa. Jika perkara tidak diperuntukkan kepadamu, jika diri tetap miskin, maka Allah akan mengaruniakan rasa cukup, rasa gembira walaupun dalam keadaan miskin.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَاِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ ءَاَنۡتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوۡنِىۡ وَاُمِّىَ اِلٰهَيۡنِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ‌ؕ قَالَ سُبۡحٰنَكَ مَا يَكُوۡنُ لِىۡۤ اَنۡ اَقُوۡلَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِحَقٍّ‌ؕ اِنۡ كُنۡتُ قُلۡتُهٗ فَقَدۡ عَلِمۡتَهٗ‌ؕ تَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِىۡ وَلَاۤ اَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِكَ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ‏ (١١٦) مَا قُلۡتُ لَهُمۡ اِلَّا مَاۤ اَمَرۡتَنِىۡ بِهٖۤ اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ رَبِّىۡ وَرَبَّكُمۡ‌ۚ وَكُنۡتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيۡدًا مَّا دُمۡتُ فِيۡهِمۡ‌ۚ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِىۡ كُنۡتَ اَنۡتَ الرَّقِيۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَاَنۡتَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ‏ (١١٧) اِنۡ تُعَذِّبۡهُمۡ فَاِنَّهُمۡ عِبَادُكَ‌ۚ وَاِنۡ تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَاِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (١١٨)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? (Isa) menjawab, Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Maidah Ayat 116-118)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More