Fakta Unik Maroko, Negara Islam yang Melahirkan 6 Tarekat Besar di Dunia

Jum'at, 09 Desember 2022 - 05:10 WIB
Tarekat at-Tijaniyah adalah salah satu tarekat besar sunni yang dinisbatkan kepada Syaikh Abu al-Abbas Ahmed at-Tijani. Syaikh Abu al-Abbas mengenyam pendidikannya di Kota Fes Maroko, dan wafat Tahun 1815 M.

Tarekat Tijaniyah berkembang di daerah Bousamghoun di wilayah Baidh Al-Jazair. Ia merupakan salah satu Zaouiyah yang mempunyai pengaruh kuat di dunia, dan memiliki pengikut di banyak negara-negara Islam. Seperti Sudan; Sahara Selatan, yang mengembangkan selanjutnya ke Utara Afrika, membentang dari Maroko ke Senegal hingga Mesir. Pengikut Tarekat ini memproklamirkan dirinya sebagai Tijaniyah.

2. Tarekat Aissawiyyah

Aissawa atau Tarekat Aissawiyyah merupakan Tarekat yang masyhur di Maroko didirikan oleh Waliyullah Syaikh Mohamed bin Issa al-Maghribi, wafat di Kota Meknes Maroko Tahun 1524 M. Beliau dimakamkan di Meknes. Sumber Tarekat ini akarnya kembali pada Syaikh Mohamed bin Sulaiman Al Jazuli. Tarekat Aissawiyyah melekat kuat pada ingatan masyarakat berkat ketokohan pendirinya Mohamed bin Aissa sebagai seorang wali dan guru spritual yang disegani. Beliau menuntun murid-muridnya dengan perhatian tinggi pada bacaan Al-Qur'an, puji-pujian pada Nabi, dan selawat pada Rasulullah SAW.

3. Tarekat Syadziliyah

As-Syaziliyah adalah Tarekat sufi besar dunia yang dinisbatkan kepada Waliyullah Syaikh Abul Hassan asy-Syazili. Lahir dan besar di daerah Syadzila Maroko. Tokoh Tarekat ini sangat komitmen mempertahankan beberapa pemikiran dan aqidah tasawuf, selain ia juga terkenal dengan zikir Lafzul Jalalah (الله) atau kalimat pengganti nama ketiga (هو).

Central utama pengembangan Tarekat Syadziliya adalah Mesir, khususnya Kota Alexandria, Thantha, dan daerah Dasuq di wilayah Provensi Kafrussyeikh. Kemudian menyebar ke negara-negara Arab. Dan negara-negara yang lebih pro aktif mengembangkan tarekat ini adalah negara-negara Timur Islam, Suria, Jordania, Hadramaut Yaman, dan juga Sudan serta Juzur Qamar, serta memiliki banyak pengikut di Indonesia. Di antara pentolan Tarekat Syaziliyah yang terkenal adalah Syaikh Abul Abbas al-Mursi al-Andalusi dan Syaikh Ahmad ibnu Athaillah Assakandari al-Masri.

4. Tarekat Boudsyisyiyah

Nama lengkapnya Tarekat Qadiriyah Boudsyisyiyah, adalah sebuah Taraket yang lagi naik daun di Maroko saat ini. Boudsyisyiyah lebih bangga menisbatkan nama tarekatnya langsung pada Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Al-Baghdadi, yang populer pada abad ke-5 Hijriah. Sedangkan nama tambahkan Boudsyisyiyah diambil dari panggilan pesohornya sekaligus pendiri tarekat Qadiriyah Boudsyisyiyah yaitu Syaikh Sidi Ali bin Mohamed al-Boudsyisyi.

Pada masa paceklik menimpa Maroko, ia gemar memberi makan kepada orang-orang susah di disekitar Zaouiyahnya dengan makanan disebut Dsyisya, yaitu jenis makanan yang masyhur di Maroko, maka dipanggil oleh masyarakat setempat Boudsyisa (Abu Dsyisya). Sesuai kebijakan politik Kerajaan Maroko, dalam hal ini Kementerian Hobous atau Wakaf, telah merangkul semua kelompok tarekat di dalam negeri di bawah perkumpulan resmi yang dikomandoi oleh Tarekat Boudsyisyiya.

5. Tarekat Al-Badawiyah

Tarekat al-Badawiyah dinisbatkan kepada Wali Quthub Syaikh Sidi Ahmed al-Badawi. Lahir di Kota Fes Maroko, dan di sana pula ia menghafal Al-Qur'an serta memperdalam ilmu Fiqih Mazhab Maliki. Syaikh Al-Badawi lebih populer di Mesir sebagai Waliyullah yang saleh dan pejuang di Thantha.

Syakh Al-Badawi pindah ke Mesir dan menetap di Thantha setelah pulang dari perjalanan haji bersama bapaknya tahun 637 H. Makamnya di Thantha merupakan tempat ziarah populer bagi pengunjung dari dalam dan luar Mesir hingga saat ini.

6. Tarekat Khalwatiyah

Tarekat Khalwatiyah atau Zaouiyah Khalwatiyah, didirikan oleh Syaikh as-Saqwati atau dikenal juga sebagai Sidi Mohamed bin Abdellah Al Husaini, berasal dari Saqial Hamra wilayah Selatan Maroko. Kemudian hijrah ke kota al-Khalil Palestina dan mendirikan Tarekat Khalwatiya. Di sana beliau mempunyai pengikut hingga ke Jordan.

Tempat ia memulai menggagas Tarekat Khalwatiya masih terpelihara di Kota Al Khalil sampai sekarang dengan Zaouiya Al Maghariba, sebutan lain dari bangsa Maroko.

Demikian fakta unik Maroko dan lahirnya tarekat besar di dunia. Semoga ulasan ini bermanfaat.



Hafiz asal Indonesia, Farhan Muhammadi yang menjuarai hafalan 5 Juz dan Tilawah pada MTQ Internasional di Maroko mendapatkan kehormatan bertemu Raja Maroko, Muhammad VI (9/10/2022). Foto/dok Kemenag

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Qatadah dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidak ada sikap lalai ketika tidur, akan tetapi kelalaian itu hanya ada ketika terjaga, yaitu mengakhirkan shalat hingga datang waktu shalat yang lain.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 373)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More